Ini Dia Bedanya Kartu Sehat dan GAKIN



Sebelum Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meluncurkan kartu Jakarta Sehat, Provinsi DKI Jakarta sudah memiliki sistem jaminan kesehatan bagi warga tidak mampu. Gubernur sebelumnya Fauzi Bowo telah mencanangkan kartu Gakin untuk membantu warga yang kurang mampu mendapat layanan kesehatan.

Kepala Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta, Dien Ernawati mengatakan bahwa tidak banyak perbedaan antara kedua program tersebut. Kata dia, kartu Jakarta Sehat hanya menyempurnakan sistem yang telah ada.

"Secara sistem dan jaminan sama, hanya sistemnya kita perbaiki," kata Dien kepada wartawan usai peluncuran kartu Jakarta Sehat di Pademangan, Jakarta Utara, Sabtu (10/11).

Perbedaannya yakni sistem elektronik yang terdapat di dalam kartu Jakarta sehat. Sistem elektonik tersebut berfungsi untuk menyimpan data riwayat kesehatan sang pengguna.

"Ada barcodenya. Kalau digesek muncul kepesertaannya apa, kemudian sakitnya apa, dirawat dimana saja, riwayatnya, semua akan muncul," ujar Dien.

Dengan pendataan elektronik ini maka pihak Dinas Kesehatan dapat dengan mudah melakukan pengawasan. Sistem ini juga mempermudah proses perujukan ke rumah sakit. Pasalnya, sistem telah terintegrasi dengan database di 88 rumah sakit yang menerima kartu Jakarta Sehat.

"Misalnya di rumah sakit ini sudah penuh, jangan lagi masuk ke sini, masuk lah rumah sakit yang lain. Jadi ke depan tidak ada rumah sakit yang berjubel-jubel. Sistem ini bisa mendeteksi masalah seperti itu," paparnya.

Perbedaan lainya ada pada persyaratan yang lebih sederhana. Warga cukup membawa KTP dan KK untuk memperoleh kartu Jakarta Sehat. Berbeda dengan kartu Gakin yang memerlukan surat keterangan tidak mampu (SKTM). "Ga perlu repot bikin SKTM lagi," imbuh Dien.

Ia pun menegaskan, sama seperti Gakin, kartu Jakarta Sehat sepenuhnya dikelola oleh pemerintah daerah. Ia membantah tudingan yang menyebutkan bahwa pengelolaan kartu Jakarta Sehat diserahkan pada pihak luar. "Pelaksananya tetap jamkesda, nggak ada Askes. Tetap kita kelola jamkesda," pungkas Dien. Semoga menjadi solusi jakarta sehat

0 comments:

Posting Komentar