Proyek gila, ingin membuat jembatan antara benua Amerika dengan Asia



Anda bisa bayangkan bagaimana jika antar benua di seluruh bumi dihubungkan dengan jembatan? Bahkan Andai juga seluruh pulau besar di Indonesia terhubung dengan jembatan? Nampak sebuah ide yang mustahil. Namun jangan salah, mimpi seperti ini terlintas juga oleh banyak orang. Memang ini sebuah ide gila, namun sangat asyik jika diperbincangkan.
Ide gila pertama tentang hal ini, yang telah diperbincangkan, didiskusikan dan didokumentasikan dalam sebuah film adalah ide untuk membangun sebuah jembatan megastruktur yang melintasi selat Bering, sebuah laut pemisah antara daratan Rusia (Benua Asia) dengan daratan Amerika Utara.
Ide lebih gilanya lagi, jembatan tersebut tidak hanya menjadi jalur lalu lintas mobil, truk dan bis saja, namun juga menjadi lintasan kereta api supercepat dan juga menjadi jalur lintas pipa minyak bumi. Jembatan yang menjadi jalur 3 in one, tapi bukan seperti konsep di Jakarta lo, yang malah menjadi perjokian hehehe..!
Dengan ide seperti itu akan seperti apa jembatan yang harus dibangun. Belum lagi berapa ratus kilometer panjang jembatan yang harus dibangun. Seberapa besar dana yang harus dihabiskan. Apakah akan menjadikannya lebih efektif bagi perekonomian dunia ataukah malah sebaliknya, malah hanya membuang-buang dana yang besar saja?
Pada dasarnya membangun jembatan tidak sekedar membangun sebuah bangunan. Diperlukan penelitian dan perancangan yang komprehensif sebelum mulai dibangun. Hal utama yang harus diteliti adalah kondisi alam tempat dimana jembatan akan dibangun. Kemudian diperlukan perancangan cara efektif apa yang perlu dilakukan untuk membangun jembatan.  Bahkan setelah jembatan selesai dibangun pun diperlukan pengawasan super-ketat terhadap kondisi bangunan jembatan setiap saat, dengan peralatan dan teknologi yang mendukung.
Selat Bering adalah selat (laut) dengan kondisi alam yang sangat ekstrem. Dengan posisinya yang berada di hampir kutub utara, kondisi alamnya sangat-sangat berbeda dengan tempat-tempat lain yang telah dibangun jembatan. Saat musim dingin, akan ada aliran bongkahan es dari kutub utara, yang akan terus menerus menerjang tiang jembatan, rancangan tiang jembatan yang salah akan berakibat fatal. Bongkahan es raksasa yang terus menrus menghantam tiang jembatan, bisa menghancurkannya.
Rancangan elastisitas rangka jembatan juga perlu penelitian yang akurat. Kondisi suhu ekstrem disertai angin yang kencang di tengah lautan akan berdampak buruk kepada kestabilan jembatan. Belum lagi seberapa dampak dari efek getaran hasil dari lintasan mobil dan kereta.
Suhu yang ekstrem juga akan berdampak pada bahan utama pembuat jembatan. Salah komposisi racikan bahan dapat mempercepat hancurnya jembatan.
Itulah ide gila dan bagaimana sebuah ide diperbincangkan. Apakah membangun sebuah jembatan di kondisi ekstrem seperti di Selat Bering hanyalah khayalan ataukah bisa dilakukan?
Hal-hal seperti ini perlu menjadi bahan pertimbangan terhadap rencana pemerintah Indonesia dalam membangun selat Sunda. Apakah negara ini sudah mampu merancang secara komprehensive kemudian merawatnya? Merawat jalan biasa aja kita belum mampu, masih banyak jalan berlubang yang membahayakan pejalan.

0 comments:

Posting Komentar