Ini Dia Para Jenderal Dibelakang Prabowo


Pasangan capres cawapres Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa telah merilis tim pemenangan untuk menghadapi Pilpres 2014. 

Tidak mau kalah dengan Jokowi-JK, Prabowo dan Hatta juga melibatkan banyak tim pemenangan yang berlatarbelakang pensiunan jenderal.Sebagai dewan penasihat tim pemenangan, Prabowo-Hatta mengangkat sedikitnya delapan jenderal purnawirawan yang kebanyakan datang dari latar belakang intelijen.

Siapa sajakah mereka?

1. Mantan Dansesko, Laksdya (Purn) Moekhlas Sidik


2. Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Djoko Santoso


3. Mantan Danjen Kopassus, Mayjen (Purn) Muchdi Purwoprandjono


4. Mantan Kasad, Jenderal (Purn) George Toisutta


5. Mantan Danjen Marinir, Letjen (Purn) Suharto


6. Kepala Staf Kostrad (Kas Kostrad) ABRI , Mayjen (Purn) Kivlan Zen


7. Mantan Menteri Perhubungan, Laksdya (Purn) Freddy Numberi


8. Dirjen Perencanaan Sistem Pertahanan Mayjen (Purn) Sudrajat


9. Mantan Kapuspen, Mayjen (Purn) Syarwan Hamid


10. Mantan Menteri Penerangan, Letjen (Purn) Yunus Yosfiah


11. Mantan Wakapolri, Jenderal (Purn) Adang Daradjatun


12. Mantan Kepala BIN, Mayjen (Purn) Syamsir Siregar


Sumber: MSN.com

Berebut Kapal Perang Perancis, NATO dan Rusia Memanas!


Para anggota Kongres Amerika Serikat (AS) menekan Perancis supaya menjual dua kapal perangnya ke Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), bukan ke Rusia. 

Tekanan itu muncul di tengah memanasnya hubungan AS dengan Rusia yang dipicu krisis di Ukraina. Perancis diminta memikirkan ulang penjualan kapal perang Mistral ke Rusia. 

Padahal, penjualan kapal perang itu sudah disepakati, dan jika dibatalkan Rusia bisa menjatuhkan denda yang bisa melumpuhkan ekonomi Perancis.

NATO sendiri keberatan dengan sikap Perancis yang telanjur membuat kesepakatan untuk menjual dua kapal perang pengangkut helikopter tempur itu kepada Rusia.

"Pembelian (kapal perang) tersebut akan mengirim sinyal kuat kepada Presiden Rusia, (Vladimir) Putin, bahwa sekutu NATO tidak akan mentolerir dengan cara apapun terkait gerakan sembrono (Rusia)," tulis Reuters mengutip mengutip surat elektronik dari Sekretaris Jenderal NATO, Anders Fogh Rasmussen, Jumat (30/5/2014).

Dalam surat tersebut, NATO merasa akan kuat jika berhasil mengakuisisi dua kapal perang Perancis tersebut. Beberapa anggota Parlemen AS yang menekan Perancis tersebut antara lain, Eliot Engel, Michael Turner dan William Keating. Tiga politikus AS itu dikenal memiliki lobi kuat terhadap negara-negara Eropa anggota NATO.

Perancis telah menghadapi tekanan yang meningkat dari perusahaan rekan AS dan Eropa untuk membatalkan penjualan dalam terang krisis Ukraina. Pemerintah Perancis pernah menyatakan, jika penjualan itu ingin digagalkan, maka semua negara-negara NATO harus mau berbagai derita dengan Perancis.

Maklum, nilai penjualan dua kapal perang dalam sebuah kontrak itu mencapai USD1,2 miliar. Jika dibatalkan, Rusia akan menerapkan denda besar-besaran kepada Perancis sesuai kesepakatan.

Kapal perang Mistral merupakan jenis kapal serbu canggih. Pada tahun 2011 Perancis sepakat untuk menjualnya kepada Rusia. Perancis juga komitmen tidak akan melanggar kontrak itu Tindakan Perancis itu sebelumnya telah membuat kesal AS dan sekutu-sekutu NATO.

Kapal perang Mistral Perancis yang dijual ke Rusia ada dua jenis. Yang pertama, bernama Vladivostok, yang dijadwalkan akan sampai ke Rusia pada Oktober 2014. Sedangkan yang kedua, bernama Sebastopol yang akan dikirimkan pada tahun 2015.

Kapal-kapal perang itu akan ditempatkan bersama Armada Laut Hitam Rudia di Crimea, wilayah yang semula bagian dari Ukraina namun dianeksasi Mosko pada Maret 2014 lalu. (*reuters/snd)

‘Capres Jomblo’ dan ‘Capres Boneka’, Berteriak Dihajar Kampanye Hitam


Jelang Pilpres 2014, Kampanye hitam kepada calon-calon presiden dinilai suatu hal lumrah terjadi. Benarkah?

Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB), Adhie M Massardi menyesalkan sikap para pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (Capres-Cawapres), yang banyak mengeluhkan black campaign (kampanye hitam). Ia berpendapat kampanye hitam ini bentuk lain dari uji mental bagi para capres.

"Kampanye hitam lumrah terjadi dan di Amerika setiap kandidat presidennya tak pernah mengeluh atas munculnya kampanye negatif ini," kata Adhie, Selasa (26/5).

Adhie berpendapat, kehebohan kampanye hitam yang dikeluhkan para capres dan tim sukses (Timses)-nya malah justru menjelaskan kepada masyarakat bahwa Capres-Cawapres yang bertarung dalam Pilpres 2014 ini, bermental tempe.

"Jika kedua capres ini heboh menanggapi kampanye hitam, itu sama saja mereka belum siap mental menjadi pemimpin bangsa", kata Adhie.

Jadi Capres Jangan Cengeng

Secara khusus, Adhie pun mendesak agar Capres Joko Widodo dan Prabowo Subianto tidak cengeng dan terus mengeluhkan kampanye hitam seperti yang kerap dilakukan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dulu untuk menarik simpati rakyat Indonesia dalam Pemilu.

"Tantangan bagi pemimpin bangsa besar seperti Indonesia, sungguh dahsyat" ujarnya.

Tekanan politik dan ancaman negara-negara besar yang ingin mencuri kekayaan alam Indonesia pun sangat nyata. Jadi, jika baru menghadapi kampanye hitam sudah ribut, apalagi menghadapi tantangan seperti ini.

"Kalau hanya karena dibilang imannya diragukan, surat nikahnya dipublikasikan, atau dibilang capres jomblo serta disangka psikopat sudah panik dan blingsatan, lalu berteriak-teriak diserang dengan kampanye hitam," katanya.

"Sungguh orang itu kalau jadi pemimpin akan menyerahkan apa saja yang diminta asal kedudukannya tak dirampas, Orang sungguh tidak layak mereka jadi pemimpin," timpalnya. (*rol/skalanews)

178 Jenderal Purnawirawan TNI Bekengi Jokowi-JK


Boleh jadi Pilpres 2014 adalah pertarungan para jenderal purnawirawan TNI

Tak kurang dari 178 mantan Jenderal TNI/POLRI memastikan diri mendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla, calon presiden dan wakil presiden yang disokong empat partai.

Mereka yakin benar, Jokowi-JK mampu membawa kebenaran, dan keadilan di Indonesia.

Inspektur Jenderal (Purn) Andi Masmiyat mengatakan, para pensiunan perwira tinggi itu menilai Jokowi-JK bakal mampu menyelesaikan permasalahan krusial kebangsaan, termasuk mengangkat harkat dan martabat bangsa di mata dunia.

Menurut ia, dukungan para purnawirawan untuk Jokowi-JK berlangung di Pondok Bangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Selasa (27/5/2014) malam.

Hadir dalam acara itu antara lain bekas Menhankam/Pangab Wiranto, mantan Kapolri Da`i Bachtiar, Marsda (Purn) Peter Watimena, dan Luhut Binsar Panjaitan.


Berikut 30 diantaranya:

1. Jenderal TNI (Purnawirawan) Wiranto, mantan Panglima ABRI/Menhan
2. Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono, mantan Kepala BIN/mantan Menteri Transmigrasi
3. Jenderal TNI (Purn) Luhut Pandjaitan, mantan Dankodilat TNI AD/Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Golkar
4. Laksamana (Purn) Tedjo Edi, mantan KSAL
5. Mantan KSAD Jenderal TNI (Purn) Farchrul Rozi
6. Jenderal Pol (Purn) Da'i Bachtiar (mantan Kapolri)
7. Letjen TNI (Purn) Farid Zainudin, mantan Kepala BAIS
8. Marsekal Madya (Purn) Ian Santoso, mantan Kepala BAIS.
9. Mayjen TNI (Purn) Tritamtomo (mantan pangdam Bukit Barisan)
10. Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin (Ketua DPP PDIP).
11. Jenderal TNI (Purn) Tyasno Sudarto, mantan Kepala Staf TNI AD (KSAD)
12. Laksamana TNI (Purn) Bernard Ken Sondakh, mantan Kepala Staf TNI AL (KSAL)
13. Letnan Jenderal TNI (Purn) Sumarsono, mantan Wakil KSAD/mantan Sekjen Partai Golkar
14. Letjen TNI (Purn) Syarifudin Tippe, mantan Rektor Universitas Pertahanan
15. Letjen TNI (Purn) Farid Zainudin, mantan Kepala BAIS
16. Mayor Jenderal (Mayjen) TNI (Purn) M Yusuf Solikin, Ketua HNSI
17. Mayjen TNI (Purn) Bambang Ismoyo, mantan Dirdik Sesko TNI
18. Mayjen TNI (Purn) M. Luthfi Wetto
19. Marsekal Muda (Marsda) TNI (Purn) Basri Sidehabi, mantan Gubernur Akademi TNI AU
20. Marsda TNI (Purn) Pieter LD Wattimena, mantan Dirjen Ranahan Departemen Pertahanan
21. Laksama Muda (Laksda) TNI (Purn) Sosialisman, mantan Panglima Komando Armada Timur TNI AL
22. Laksda TNI (Purn) Abdul Malik Yusuf, mantan Widyaiswara Utama Bid Ekonomi 23. Lemhannas
23. Laksda TNI (Purn) Franky Kaihatu, mantan Kadispen TNI AL Laksda TNI (Purn) Dadi Sunarto
24. Inspektur Jenderal (Irjen) Pol (Purn) Andi Masmiat, mantan Kapolda Kaltim
25. Irjen Pol Eddy Kusuma Wijaya, mantan Widya Iswara Utama Sespim Polri Lemdikpol
26. Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI (Purn) Mulyono, mantan Kabinda Maluku
27. Brigjen TNI (Purn) Djamhur Suhana, (mantan Dirjen Startegis Sesko TNI)
28. Laksamana Pertama (Laksma) TNI (Purn) Songkal VH Simanjuntak, mantan Kadislitbangal
29. Marsekal Pertama TNI (Purn) Yopie Kiriweno, mantan staf ahli KSAU
30. Brigjen TNI (Purn) Abdul Salam Mustam, Sekjen Dewan Harian Nasional '45


178 Jenderal TNI Bekengi Jokowi-JK


Boleh jadi Pilpres 2014 adalah pertarungan para jenderal purnawirawan TNI

Tak kurang dari 178 mantan jenderal memastikan diri mendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla, calon presiden dan wakil presiden yang disokong empat partai.

Mereka yakin benar, Jokowi-JK mampu membawa kebenaran, dan keadilan di Indonesia.

Inspektur Jenderal (Purn) Andi Masmiyat mengatakan, para pensiunan perwira tinggi itu menilai Jokowi-JK bakal mampu menyelesaikan permasalahan krusial kebangsaan, termasuk mengangkat harkat dan martabat bangsa di mata dunia.

Menurut ia, dukungan para purnawirawan untuk Jokowi-JK berlangung di Pondok Bangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Selasa (27/5/2014) malam.

Hadir dalam acara itu antara lain bekas Menhankam/Pangab Wiranto, mantan Kapolri Da`i Bachtiar, Marsda (Purn) Peter Watimena, dan Luhut Binsar Panjaitan.


Berikut 30 diantaranya:

1. Jenderal TNI (Purnawirawan) Wiranto, mantan Panglima ABRI/Menhan
2. Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono, mantan Kepala BIN/mantan Menteri Transmigrasi
3. Jenderal TNI (Purn) Luhut Pandjaitan, mantan Dankodilat TNI AD/mantan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Golkar
4. Laksamana (Purn) Tedjo Edi, mantan KSAL
5. Mantan KSAD Jenderal TNI (Purn) Farchrul Rozi
6. Jenderal Pol (Purn) Da'i Bachtiar (mantan Kapolri)
7. Letjen TNI (Purn) Farid Zainudin, mantan Kepala BAIS
8. Marsekal Madya (Purn) Ian Santoso, mantan Kepala BAIS.
9. Mayjen TNI (Purn) Tritamtomo (mantan pangdam Bukit Barisan)
10. Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin (Ketua DPP PDIP).
11. Jenderal TNI (Purn) Tyasno Sudarto, mantan Kepala Staf TNI AD (KSAD)
12. Laksamana TNI (Purn) Bernard Ken Sondakh, mantan Kepala Staf TNI AL (KSAL)
13. Letnan Jenderal TNI (Purn) Sumarsono, mantan Wakil KSAD/mantan Sekjen Partai Golkar
14. Letjen TNI (Purn) Syarifudin Tippe, mantan Rektor Universitas Pertahanan
15. Letjen TNI (Purn) Farid Zainudin, mantan Kepala BAIS
16. Mayor Jenderal (Mayjen) TNI (Purn) M Yusuf Solikin, Ketua HNSI
17. Mayjen TNI (Purn) Bambang Ismoyo, mantan Dirdik Sesko TNI
18. Mayjen TNI (Purn) M. Luthfi Wetto
19. Marsekal Muda (Marsda) TNI (Purn) Basri Sidehabi, mantan Gubernur Akademi TNI AU
20. Marsda TNI (Purn) Pieter LD Wattimena, mantan Dirjen Ranahan Departemen Pertahanan
21. Laksama Muda (Laksda) TNI (Purn) Sosialisman, mantan Panglima Komando Armada Timur TNI AL
22. Laksda TNI (Purn) Abdul Malik Yusuf, mantan Widyaiswara Utama Bid Ekonomi 23. Lemhannas
23. Laksda TNI (Purn) Franky Kaihatu, mantan Kadispen TNI AL Laksda TNI (Purn) Dadi Sunarto
24. Inspektur Jenderal (Irjen) Pol (Purn) Andi Masmiat, mantan Kapolda Kaltim
25. Irjen Pol Eddy Kusuma Wijaya, mantan Widya Iswara Utama Sespim Polri Lemdikpol
26. Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI (Purn) Mulyono, mantan Kabinda Maluku
27. Brigjen TNI (Purn) Djamhur Suhana, (mantan Dirjen Startegis Sesko TNI)
28. Laksamana Pertama (Laksma) TNI (Purn) Songkal VH Simanjuntak, mantan Kadislitbangal
29. Marsekal Pertama TNI (Purn) Yopie Kiriweno, mantan staf ahli KSAU
30. Brigjen TNI (Purn) Abdul Salam Mustam, Sekjen Dewan Harian Nasional '45

Para Penculik Aktivis Punya Karier Mentereng di Militer


Perjalanan karier para perwira Kopassus tersebut, hubungan mereka dengan dunia intelijen Indonesia, peranan mereka di daerah konflik, terutama di Aceh.

Ke manakah para perwira militer kopassus yang dulu terlibat dalam penculikan aktivis tahun 1997-1998? Apakah mereka masih memiliki karier militer setelah menjadi terpidana? Apakah mereka masih terkait dengan gerakan politik mantan komandan mereka, Prabowo?

Seperti apa karier mereka di militer dan politik saat ini?

Made Supriatma, seorang peneliti dan wartawan lepas, mencoba untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu dalam artikelnya yang berjudul "Melacak Tim Mawar" yang dimuat di situs harian Indoprogress, Selasa (27/5/2014). 

Adapun harian Indoprogress dalam situsnya menyebut bahwa visi-misinya antara lain adalah anti-kapitalisme, anti-militerisme, serta pro kesetaraan gender dan seksual.

Berdasarkan penelitian Made lewat pelacakan berita media massa dan wawancara dengan sejumlah sumber yang dia sebut informan yang tidak mau jati diri mereka diidentifikasi, para penculik itu, yang dikenal sebagai anggota Tim Mawar dari Kopassus, ternyata tidak menanggung akibat berarti dari tindakan kriminal yang pernah mereka lakukan. 

Selain Prabowo Subianto yang akan maju sebagai calon presiden dalam pemilu presiden pada 9 Juli mendatang, ada 10 nama perwira Kopassus lain yang disebut Made dalam laporannya itu. Setelah proses pengadilan yang penuh teka-teki, beberapa dari mereka memang dihukum pidana penjara, tetapi tidak dipecat. Pemecatan hanya dialami komandan tim, yaitu Mayor Inf Bambang Kristiono.

Made menegaskan dalam kesimpulannya bahwa sepak terjang para perwira itu dalam kasus kasus penculikan tersebut memang menimbulkan lebih banyak pertanyaan ketimbang jawaban, tetapi satu hal yang tegas dan jelas, yaitu mereka ternyata tetap menikmati karier militer yang sangat bagus sekalipun telah melakukan perbuatan pidana yang sangat tercela.

Tulisan Made itu menyoroti empat hal, yaitu perjalanan karier para perwira tersebut, hubungan mereka dengan dunia intelijen Indonesia, kemungkinan peranan mereka di daerah konflik, terutama di Aceh, dan terakhir hubungan mereka dengan mantan komandan mereka, Prabowo Subianto.

Made menemukan, ternyata perjalanan karier para perwira yang terkait dengan kasus penculikan itu sangat lancar. Kecuali Bambang Kristiono yang dipecat, yang lain mendapatkan promosi jabatan di atas rata-rata rekan seangkatan mereka di Akademi Militer.

Bambang, kata Made, setelah dipecat, hidupnya bergantung pada Prabowo. Ia diberi pekerjaan di perusahaan milik Prabowo dan kemudian masuk Partai Gerindra, partai bentukan Prabowo.


Beberapa yang lain, menurut Made, ada yang berpangkat kolonel dan tinggal selangkah lagi menjadi perwira tinggi (brigadir jenderal). Beberapa dari mereka, setelah kasus penculikan itu terkuak, tetap berkarier di intelijen. Muchdi Purwopranjono pernah mengisi posisi di Badan Intelijen Negara (BIN) dan kemudian diduga berperan dalam kematian aktivis hak asasi manusia (HAM) Munir bin Thalib. 

Chairawan Kadarsyah Nusyirwan, setelah dari Kopassus, bertugas di Badan Intelijen Strategis (BAIS). Empat orang lain, yaitu Yulius Selvanus, Nugroho Sulistyo Budi, Dadang Hendra Yuda, dan Fauka Noor Farid, terus bergelut dalam dunia intelijen di komando-komando teritorial TNI AD.

Laporan Made juga mengungkapkan bahwa sebagian perwira itu juga memiliki karier yang terkait dengan konflik Aceh. 

Chairawan menangani Aceh saat dia di BAIS. Ia menjadi Danrem di sana, kemudian menjabat sebagai Kaposwil BIN. Perwira lain yang juga berkarier di Aceh adalah Djaka Budi Utama, yang mulai sebagai Komandan Batalyon dan terakhir menjabat sebagai Asisten Intelijen Kodam Iskandar Muda. 

Fauka Noor Farid juga pernah bertugas di Aceh sebagai Komandan Pasukan Detasemen Pemukul (Denkul). Mengingat gejolak di Aceh sebelum perjanjian Helsinki, besar kemungkinan perwira-perwira yang lain juga bertugas di Aceh.

Made juga menemukan bahwa mereka yang tidak aktif lagi di dunia militer bergabung dengan Partai Gerindra dan menduduki jabatan penting dalam partai itu atau dalam bisnis yang dimiliki Prabowo. Muchdi mendirikan Gerindra bersama Prabowo. Walau ia kemudian keluar dari partai itu, Muchdi diragukan telah berseberangan dengan Prabowo, adik kelas yang kemudian menjadi patronnya. 

Chairawan juga langsung bergabung dengan Prabowo begitu pensiun dari tentara. Begitu juga dengan Bambang Triono dan Fauka Noor Farid yang bergabung dengan Gerindra. Dalam kampanye Pemilihan Umum legislatif 2014, Chairawan sangat aktif berkampanye untuk Gerindra di daerah yang telah lama menjadi spesialisasinya, Aceh.

(Artikel lengkap silakan baca di Melacak Tim Mawar)


Benarkah Prabowo Subianto ‘Berkiblat’ ke Barat?


"Saya elite Indonesia yang berkiblat ke Barat, kagum pada Barat, besar di alam itu..."

PERANG 'kampanye negatif' para pendukung dua pasang bakal capres dan cawapres tahun ini kian marak di dunia maya. Masing-masing pendukung bergerilya menebar kampanye hitam bagi lawan politiknya.

Kali ini Capres yang diusung partai Gerindra, Prabowo Subianto, diserang kampanye hitam terkait pengakuan blak-blakan saat diwawancarai Tempo, 26 Oktober 2013, akhir tahun lalu. 

Prabowo mengatakan jika ingin maju Indonesia harus mengadopsi sejumlah nilai-nilai Barat.

Dalam wawancara tersebut, Capres bekas Komjen Kopassus itu secara terang-terangan menyebutkan bahwa dirinya merupakan produk barat dan mengaku hidupnya juga berkiblat ke Barat.

"Dari umur 6 sampai 16 tahun saya tinggal di negara Barat, di Inggris dan Amerika," kata dia saat bertandang ke kantor Tempo, Rabu 9 Oktober 2013.

sumber: Tempo

Sebelum memasuki AKABRI Darat Magelang pada 1970, Prabowo memang bersekolah di American School in London, United Kingdom, pada 1969.

"Saya memang masuk AKABRI. Saya lulus, sebelum dan sesudahnya saya banyak bersekolah di Barat," ujar Prabowo.

Karena terbiasa dengan kehidupan di negara Barat, Mantan Danjen Kopassus itu ingin Indonesia berkiblat ke sana jika ingin maju.

"Saya elite Indonesia yang berkiblat ke Barat, kagum pada Barat, besar di alam itu. Jadi, saya besar dengan nilai Barat, nilai modern," ungkapnya.

Prabowo juga menekankan pentingnya nilai-nilai kebebasan. "Ini sakral," tandasnya.

"Dan saya karena produk Barat, saya mengalami internalisasi nilai itu. Nilai yang mereka katakan kepada kita, humanisme, demokrasi liberal, fair play, the rule of law, Saya terima,"  timpal Prabowo, dilansir Tempo.


Benarkah Prabowo Subianto Berkiblat ke Barat?


"Saya elite Indonesia yang berkiblat ke Barat, kagum pada Barat, besar di alam itu..."

PERANG 'kampanye negatif' para pendukung dua pasang bakal capres dan cawapres tahun ini kian marak di dunia maya. Masing-masing pendukung bergerilya menebar kampanye hitam bagi lawan politiknya.

Kali ini Capres yang diusung partai Gerindra, Prabowo Subianto, diserang kampanye hitam terkait pengakuan blak-blakan saat diwawancarai Tempo, 26 Oktober 2013, akhir tahun lalu. 

Prabowo mengatakan jika ingin maju Indonesia harus mengadopsi sejumlah nilai-nilai Barat.

Dalam wawancara tersebut, Capres bekas Komjen Kopassus itu secara terang-terangan menyebutkan bahwa dirinya merupakan produk barat dan mengaku hidupnya juga berkiblat ke Barat.

"Dari umur 6 sampai 16 tahun saya tinggal di negara Barat, di Inggris dan Amerika," kata dia saat bertandang ke kantor Tempo, Rabu 9 Oktober 2013.

Sebelum memasuki AKABRI Darat Magelang pada 1970, Prabowo memang bersekolah di American School in London, United Kingdom, pada 1969.

"Saya memang masuk AKABRI. Saya lulus, sebelum dan sesudahnya saya banyak bersekolah di Barat," ujar Prabowo.

Karena terbiasa dengan kehidupan di negara Barat, Mantan Danjen Kopassus itu ingin Indonesia berkiblat ke sana jika ingin maju.

"Saya elite Indonesia yang berkiblat ke Barat, kagum pada Barat, besar di alam itu. Jadi, saya besar dengan nilai Barat, nilai modern," ungkapnya.

Prabowo juga menekankan pentingnya nilai-nilai kebebasan. "Ini sakral," tandasnya.

"Dan saya karena produk Barat, saya mengalami internalisasi nilai itu. Nilai yang mereka katakan kepada kita, humanisme, demokrasi liberal, fair play, the rule of law, Saya terima,"  timpal Prabowo, dilansir Tempo.


Akhirnya Data Satelit MH370 Dibeberkan ke Publik


"Ini hanya membenarkan asumsi bahwa mereka memang menyembunyikan sesuatu"

PEMERINTAH Malaysia dan perusahaan satelit asal Inggris Inmarsat hari ini merilis data yang digunakan dalam menentukan jalur terbang Malaysia Airlines nomor penerbangan MH370, guna memenuhi seruan para keluarga penumpang pesawat hilang itu agar lebih transparan lagi.

Data komunikasi satelit dengan pesawat tersebut bertebal 47 halaman dan merupakan laporan yang disiapkan Inmarsat itu menunjukkan "jabat tangan" per jam -atau konfirmasi log-on jejaring-- setelah pesawat tersebut hilang dari layar radar sipil pada 8 Maret.

Para keluarga penumpang pesawat itu berharap pembukaan data sebagai bahan analisis lebih jauh bagi para pakar tersebut dapat membantu memerifikasi lokasi terakhir pesawat hilang itu, hampir tiga bulan setelah Boeing 777 pembawa 239 penumpang dan awak tersebut hilang.

Pengungkapan data tersebut memenuhi tuntutan banyak keluarga yang selama ini menuduh pemerintah Malaysia menyembunyikan informasi.

"Ketika pertama kali kami meminta data tersebut sekitar dua bulan lalu, saya tak pernah memimpikan itu akan menjadi semacam kendala yang terjawab," kata Sarah Bajc, teman seorang penumpang MH370 berkebangsaan AS, kepada Reuters dari Beijing.

Berdasarkan pada analisis Inmarsat dan para penyelidik lain terhadap data tersebut, pesawat hilang itu diyakini jatuh di Samudera Hindia, sebelah barat Australia.

Para penyelidik Malaysia mencurigai seseorang telah mematikan tautan data MH370 sehingga pesawat ini menjadi mustahil dilacak, namun para penyelidik telah menepis kecurigaan terhadap baik awak maupun penumpang pesawat.

Pada jam-jam setelah pesawat hilang, sebuah satelit Inmarsat menangkap serangkaian ping jabat tangan (pertemuan sinyal antara satelit dan pesawat), yang mengindikasikan pesawat itu terus terbang selama berjam-jam setelah melewati radar dan sekaligus itu juga membantu mempersempit pencarian di sebuah area di Samudera Hindia.

Data teknis padat yang dirilis Selasa itu merinci komunikasi satelit dari sebelum MH370 tinggal landas pada Sabtu pagi pukul 12.41 waktu setempat hingga ke "jabat tangan" terakhir yang dipancarkan pesawat itu pada pukul 8.19 pagi. Data itu termasuk transmisi terakhir dari pesawat tersebut delapan detik kemudian yang setelah itu tidak ada lagi menyampaikan respons apa pun.

Data itu juga menunjukkan dua "panggilan telepon" yang berasal dari darat sekitar pukul 18.39 GMT (01.39 WIB) dan 23.13 GMT (6.13 WIB) yang tidak terjawab oleh pesawat hilang itu.

Bajc mengatakan para pakar penjejakkan penerbangan yang menjadi penasehat para keluarga kini bisa menganalisis data untuk mengetahui jika area pencarian bisa disempurnakan dan menentukan apakah Inmarsat dan pihak lain telah melewatkan sesuatu.

Namun dia mengeluhkan laporan yang disiarkan Selasa tersebut sebagai data yang hilang yang dipenggal agar bisa dipelajari, sebagaimana catatan-catatan pembanding dari penerbangan-penerbangan sebelumnya dari rute MH370 yang diminta para keluarga korban.

"Mengapa mereka tidak mengirimkan itu? Ini hanya membenarkan asumsi bahwa mereka memang menyembunyikan sesuatu," kata dia.

Kalkulasi-kalkulasi yang didasarkan pada ping dan kecepatan pesawat tersebut menunjukkan MH370 kemungkinan jatuh di lautan sekitar 7 atau 8 jam setelah komunikasi normalnya terputus ketika menuju Beijing dalam penerbangan rutinnya. Waktu tercatat pada kontak satelit terakhir itu konsisten dengan kapasitas bahan bakar pesawat tersebut.

Pencarian di sebuah area sekitar 1.550 km dari barat daya Perth, Australia, telah jauh disempitkan berdasarkan sinyal akustik yang diyakini berasal dari perekam data kotak hitam sebuah pesawat terbang sebelum baterainya habis.

Setelah pencarian paling ekstensif dalam sejarah penerbangan itu gagal mendapatkan satu pun jejak dari pesawat hilang tersebut, para pejabat mengatakan butuh waktu setahun untuk menyusuri area pencarian seluas 60.000 km persegi.

Malaysia, Tiongkok dan Australia mengatakan pertengahan Mei lalu bahwa mereka sepakat mempelajari kembali semua data yang berkaitan dengan pesawat hilang tersebut guna lebih tepat lagi memastikan area pencarian ketika perburuan pesawat hilang itu memasuki fase baru di laut dalam.

Malaysia juga mengepalai penyelidikan internasional di bawah aturan PBB untuk menyelidiki penyebab insiden yang membingungkan itu, demikian Reuters. (*reuters/ant)


“Innalillahi wa Inna Ilaihi Rajiun! Berawal dari Jokowi dan Prabowo”


JELANG pelaksanaan pemilihan umum presiden (Pilpres) pada 9 Juli 2014, kekhawatiran tumbuh besar. Kekhawatiran itu muncul karena para pendukung masing-masing pasangan Prabowo-Hatta Radjasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla menunjukkan perilaku yang membuat sebagian orang resah.

Hal ini disampaikan oleh Nasrulloh Afandi, kader Nahdlatul Ulama (NU) di Maroko yang juga kandidat Doktor Maqasid Syariah di Universitas Al-Qurawiyin, Maroko. Ia mengaku prihatin dengan moralitas para simpatisan capres-cawapres.

''Innalillahi wa Inna Ilaihi Rajiun! Berawal dari Jokowi dan Prabowo akan bertarung di pilpres. Bangsa Indonesia sedang dilanda musibah besar, yaitu merajalelanya kerusakan akhlak," kata Nasrulloh seperti dilansir dari laman resmi NU, Selasa (27/5). 

"Mereka menjadi saling hujat, saling hina, saling caci maki, bahkan fitnah ditebar di sana-sini, tanpa ragu dan tanpa malu dilakukan di muka umum, hanya karena mendukung Prabowo atau mendukung Jokowi,'' lanjutnya.

Padahal Nasrulloh mengatakan siapapun yang menang belum tentu mereka peduli. Terutama, kata dia, melakukan balas budi kepada para pendukungnya yang sekarang ini saling caci-maki, menghujat, fitnah dengan sesama saudara sebangsa dan setanah air sendiri.

''Menyedihkannya lagi, musibah besar kerusakan akhlak itu seolah-olah tidak ada beban, dianggap hal biasa, bahkan 'harus' dilakukan, dan sama sekali tidak ada kesan dianggap bencana atau perbuatan dosa,'' kata pria yang akrab disapa Kang Nasrul ini.

Menurutnya, ada tiga hal yang akut menjangkiti musim kampanye politik di Indonesia, yakni ghibah (menggunjing), namimah (manuver adu domba), dan fitnah.

''Hal ini harus menjadi perhatian serius para pemuka agama dan ulama,'' kata pria yang juga menjadi pengasuh Pondok Pesantren Asy-Syafi'iyyah Kedungwungu, Krangkeng, Indramayu, Jawa Barat ini. Demikian lansir republika.co.id.

Inilah 13 Jenderal Dibelakang Jokowi-JK

Sejumlah jenderal berdiri di belakang pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Ada jenderal bintang empat dan belasan bintang tiga.

Sejumlah strategi tim Jokowi-JK sudah disiapkan untuk menghadapi pasangan Capres-Cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dalam Pemilu Pilpres 2014.

Mantan Kepala Badan Intelijen Negara, AM Hendropriyono, dua eks Kepala Polri, yakni Surojo Bimantoro dan Da'i Bachtiar, serta memberikan dukungannya kepada pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo- Jusuf Kalla.

'Ada dari (jenderal) bintang empat dan belasan bintang tiga yang dukung Jokowi-JK,' ujar Sutiyoso.

Hendropriyono juga menyiratkan, nama-nama pendukung Jokowi-Jusuf Kalla yang ada sudah teruji integritasnya. 'Mereka ini berani mati,' kata Hendropriyono.

Inilah para jenderal yang berdiri mendukung pencalonan Jokowi-Kalla:

1. Jenderal (Purn) Da'i Bachtiar


2. Letnan Jenderal (Purn) Sutiyoso


3. Jenderal (Purn) Wiranto


4. Jenderal (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan


5. Jenderal (Purn) Chaerudin Ismail


6. Laksamana (Purn) Tedjo Edhy Purdijatno


7. Letnan Jenderal (Purn) TB Hasanuddin


8. Jenderal (Purn) AM Hendropriyono


9. Mayor Jenderal (Purn) Triamtomo


10. Irjen (Purn) Sidarto Danusubroto


11. Marsekal Madya (Purn) Ian Santoso P


12. Jenderal (Purn) Bimantoro


13. Jenderal (Purn) Fahrul Razi


MSN.com

Kunjungi Komplek Al-Aqsa, Paus Fransiskus Diprotes Israel


Dan entah disengaja atau kebetulan, di bagian yang dipilih Paus untuk berhenti, ada semprotan cat yang bertuliskan 'Free Palestine' -- Bebaskan Palestina.

Paus Fransiskus mengadakan kunjungan ke Timur Tengah, termasuk ke Palestina dan Israel -- beberapa pekan setelah gagalnya pembicaraan damai dua negara.

Pemimpin Tahta Suci Vatikan hari ini berkunjung kompleks Masjid al-Aqsa di kota tua Yerusalem disusul dengan lawatan ke Kubah Shakhrakh (Dome of the Rock) dan Tembok Barat.

Kunjungan Paus diwarnai protes pihak Israel. Pasalnya, pria bernama asli Jorge Mario Bergoglio mengunjungi tembok penghalang yang dibangun Israel yang memisahkan kota Betlehem dari Yerusalem pada hari Minggu, yang sama sekali tidak dijadwalkan.

Paus berdoa mengharap dinding yang menjadi simbol pemisahan Arab dan Israel. Gerakan tak terduga juga dilakukan Paus dalam kunjungannya ke Manger Square, yang diyakini menjadi tempat kelahiran Yesus 2.000 tahun lalu.

Paus tiba-tiba meminta mobilnya berhenti, ia lantas keluar, berdoa dan menekankan kepalanya ke dinding -- yang mulai dibangun Israel 1 dekade lalu dengan dalih menggalangi para pengebom bunuh diri menyerang Yerusalem. Sementara Palestina menganggap tembok tersebut sebagai simbol penindasan.

Dan entah disengaja atau kebetulan, di bagian yang dipilih Paus untuk berhenti, ada semprotan cat yang bertuliskan 'Free Palestine' -- Bebaskan Palestina.

Apa yang dilakukan Paus menyenangkan hati rakyat Palestina, tapi tidak bagi Israel. Pejabat negeri zionis berusaha mengecilkan arti keputusan Paus untuk berhenti di penghalang yang mengular di bukit gersang antara Yerusalem dan Tepi Barat.

"Kami mengharap Paus melakukan aksi manusiawi. Tak ada unsur politik di sini," demikian ujar juru bicara Israel yang menuding pihak Palestina mengubah kunjungan Paus ke "aksi propaganda".

Dikutip dari Telegraph, Senin (26/5/2014), Israel akan berbicara soal itu dengan Vatikan melalui saluran diplomatiknya.


Tak hanya itu, Paus juga mengumumkan upayanya untuk mencoba untuk menghidupkan kembali proses perdamaian Arab-Israel, yang rusak bulan lalu . Dia mengundang Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Presiden Israel, Shimon Peres ke sebuah pertemuan di Vatikan.

Pengumuman tersebut ia sampaikan di depan umat Kristen di Manger Square. "Saya menawarkan rumah saya di Vatikan untuk pertemuan doa, " kata dia. "Membangun perdamaian memang sulit, namun hidup tanpa damai adalah siksaan abadi."

Hanya beberapa jam kemudian, Presiden Peres dan Presiden Abbas menyambut baik undangan tersebut. Pertemuan kemungkinan akan diadakan pada 6 Juni.

Menyebut Palestina Sebagai 'Negara'

Paus disambut gegap gempita saat tiba di Manger Square, orang-orang berseru "Viva al-Baba!" atau "Hidup Paus!" sambil melambaikan bendera Palestina dan Vatikan di bawah langit biru.

Ungkapan Paus yang menyebut 'Negara Palestina' bukan 'Otoritas Palestina', juga keputusannya terbang langsung dari Yordania ke Bethlehem, dengan melewati wilayah Israel, diinterpretasikan sebagai dukungan diam-diam untuk pembentukan negara Palestina.

Apalagi, 2 Paus sebelumnya yang mengunjungi Holy Land, termasuk Paus Yohanes Paulus II dan Benediktus XVI tiba di Tepi Barat setelah tiba di Bandara Tel Aviv.

"Fakta bahwa ia datang langsung dari Yordania adalah tanda bahwa Paus melihat Palestina sebagai negara," kata Abdo (59), pendeta Kristen dari Bethlehem. " Itu adalah keputusan yang disengaja, bukan secara kebetulan."

"Dia menunjukkan simpati bagi rakyat Palestina, yang dikepung oleh tembok pemisah," kata George Zaineh (55), pemeluk Kristen dari Bethlehem.


Dalam pidatonya, Presiden Abbas mengutuk tembok yang dibangun oleh Israel, menyebutnya " mengerikan".

Dia menuduh Israel melanggar hukum internasional dengan membangun permukiman, menahan warga Palestina di penjara-penjara militer, memaksa umat Muslim dan Kristen keluar dari kota tua Yerusalem.

Setelah misa, Paus mengunjungi sebuah kamp pengungsi Palestina di luar Betlehem, di mana anak-anak Palestina mengangkat poster dalam Bahasa Inggris dan Arab. "Kembali ke rumah kami adalah hak kami yang paling suci." (*telegraph/lip6)


Pilot Inggris: “MH370 Dibajak dan Ditembak Teroris”


Prediksi baru kembali muncul terkait misteri tragedi lenyapnya pesawat Malaysia Airlines MH370. Seorang pilot dan penulis asal Inggris meyakini, pesawat MH370 terkena peluru nyasar oleh tembakan teroris yang berhasil membajak pesawat itu.

Sylvia Wrigley, nama penulis dan pilot Inggris itu mengungkap analisisnya dalam sebuah buku berjudul "The Mystery of Malaysia Airlines Flight 370".

Menurutnya, pesawat pembawa 239 orang itu mengalami dekompresi, setelah ada lubang akibat tembakan nyasar dari teroris yang berhasil membajak pesawat. Tembakan nyasar itu terjadi, karena teroris berkelahi dengan awak atau penumpang yang berusaha menggagalkan pembajakan.

Namun, dekompresi itu berlangsung secara bertahap dan memungkinkan si pengendali pesawat masih bisa menerbangkan pesawat MH370 beberapa jam sebelum kehabisan bahan bakar dan jatuh ke laut.

Analisis Wrigley itu, berdasarkan riset ketat dan dalam waktu yang lama dengan memeriksa setiap laporan resmi yang di-posting online oleh pemerintah Malaysia, China, Australia, Amerika Serikat dan Inggris.


Menurut Wrigley, teroris berhasil mengambil kendali pesawat sesaat setelah lepas landas dari Kuala Lumpur menuju Beijing pada 8 Maret 2014. Namun, aksi teroris itu dilawan salah seorang di dalam pesawat, entah penumpang atau awak pesawat MH370.

"Sebuah tembakan bisa menyebabkan dekompresi lambat, (dan) terdeteksi oleh para pembajak. (Kondisi itu) menyebabkan mereka tidak memberikan masker oksigen ketika tekanan (udara) berkurang," katanya, seperti dikutip Express, kemarin (25/5/2014).

"Kenyataan yang menyedihkan adalah, bahwa kita hampir (tidak) pasti memiliki semua informasi yang akan kita dapatkan, sampai puing-puing pesawat dan kotak hitam ditemukan," lanjut dia.

Sejak lenyap misterius hampir tiga bulan, pesawat MH370 tidak diketahui jejaknya. Pemerintah Malaysia dengan acuan data satelit Inmarsat Inggris memutuskan pesawat itu jatuh di Samudera Hindia selatan. Namun, data satelit itu sejatinya tidak menyebut pesawat jatuh ke laut, namun hanya menunjukkan arah terakhir laju pesawat MH370.

Perihal laporan tragedi pesawat MH370 karena terkena tembakan nyasar teroris yang ada di dalam pesawat, pemerintah Malaysia belum memberikan konfirmasi.

Sebelum laporan terbaru itu muncul, pernah muncul prediksi bahwa pesawat MH370 tipe Boeing 777 itu tertembak oleh militer Amerika Serikat ketika melakukan latihan di kawasan Thailand. Sedangkan mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, justru menduga CIA terlibat dalam tragedi pesawat tersebut. (*Express/snd)


Video ‘Debat Bahasa Inggris Gubernur Jokowi VS Jenderal Prabowo’ yang Bikin Heboh!


Majunya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sebagai capres, nampaknya masih menimbulkan kekecewaan bagi sebagian masyarakat. Mereka berharap Jokowi bisa menuntaskan masa jabatanya sebagai pemimpin di Jakarta.

Kekecewaan itu pun disampaikan melalui banyak cara, salah satunya melalui jejaring sosial. Setelah sempat muncul beberapa foto yang diedit, yang menunjukkan sikap tidak mendukung majunya Jokowi sebagai capres, kali ini muncul video yang diunggah di jejaring sosial Youtube.

Dalam video berjudul "Debat Bahasa Inggris Gubernur Jokowi VS Jenderal Prabowo" itu, seolah ingin mengingatkan bahwa Jokowi pernah mengatakan tidak memikirkan akan maju sebagai capres, dan memilih fokus untuk bekerja sebagai gubernur.

Video itu menampilkan Jokowi yang sedang diwawancara oleh seorang reporter wanita dari stasiun televisi asing. Video ini kemungkinan direkam saat Jokowi belum diperintahkan untuk maju sebagai capres oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Sebab saat ditanya oleh reporter itu mengenai kabar jika ia akan maju sebagai capres, dengan terbata-bata Jokowi berkali-kali hanya menjawab "I don't think about that". Begitu pun saat ditanya apa yang ingin dilakukan jika ia akhirnya menjadi capres.

Namun demikian, banyak juga pengguna jejaring sosial yang mengatakan jika video itu menampilkan perbandingan kemampuan bahasa Inggris antara Jokowi dengan Prabowo. Sebab di bagian akhir video itu, menampilkan Prabowo yang fasih menjelaskan visi misinya sebagai seorang presiden.

Video itu mengundang banyak komentar dari masyarakat. Sebagian ada yang membela Jokowi dan sebagian lagi ada yang membela Prabowo. (*inl)



Jokowi: “Saya Islam Rahmatan lil'alamin, Yang memegang teguh UUD 45 dan Bhinneka rahmat dari Tuhan”


CALON presiden yang diusung PDI Perjuangan, Nasdem, PKB, Hanura dan PKPI, Joko Widodo atau Jokowi, menegaskan dirinya bukan bagian dari kelompok yang mengaku Islam yang punya tujuan mewujudkan negara Islam.

Dirinya pun menyatakan bukan bagian dari Islam yang menciptakan perang bagi sesama Islam. Dirinya juga menyatakan bukan bagian dari Islam penebar teror dan kebencian.

"Saya bukan bagian dari kelompok Islam yang sesuka hatinya mengkafirkan saudaranya sendiri," ujarnya.

Jokowi yang kerap dituduh anti-Islam pun mengatakan, "Semua orang boleh ragu dengan agamaku tapi saya tidak ragu dengan iman dan imamku dan saya tidak pernah ragu dengan Islam agamaku," ujarnya Jokowi.

Jokowi juga mengatakan dirinya bukan bagian dari segelintir Islam yang menutupi perampokan hartanya, menutupi pedang berlumuran darah dengan gamis dan sorban.

"Saya bukan bagian dari Islam yang menindas agama lain. Saya bukan bagian dari Islam yang arogan dan menghunus pedang ditangan dan dimulut. Saya bukan bagian dari Islam yang suka menjejerkan fustun-fustunnya," ujarnya.

Jokowi juga membantah tuduhan antek Zionis, Amerika, Tiongkok dan mafia.

"Jokowi antek Pancasila dan antek rakyat," kata Jokowi dalam keterangan persnya, pada Sabtu (24/5/2014), dikutip Tribunnews.

"Saya Jokowi bagian dari Islam yang Rahmatan Lil Alamin. Islam yang hidup berketurunan dan berkarya di Negara RI yang memegang teguh UUD 45, Bhinneka Tunggal Ika adalah rahmat dari Tuhan," timpalnya. (*sumber:tribunnews)

Jokowi: “Saya Islam Rahmatan lil'alamin, Yang memegang teguh UUD 45 dan Bhinneka rahmat dari Tuhan”


CALON presiden yang diusung PDI Perjuangan, Nasdem, PKB, Hanura dan PKPI, Joko Widodo atau Jokowi, menegaskan dirinya bukan bagian dari kelompok yang mengaku Islam yang punya tujuan mewujudkan negara Islam.

Dirinya pun menyatakan bukan bagian dari Islam yang menciptakan perang bagi sesama Islam. Dirinya juga menyatakan bukan bagian dari Islam penebar teror dan kebencian.

"Saya bukan bagian dari kelompok Islam yang sesuka hatinya mengkafirkan saudaranya sendiri," ujarnya.

Jokowi yang kerap dituduh anti-Islam pun mengatakan, "Semua orang boleh ragu dengan agamaku tapi saya tidak ragu dengan iman dan imamku dan saya tidak pernah ragu dengan Islam agamaku," ujarnya Jokowi.

Jokowi juga mengatakan dirinya bukan bagian dari segelintir Islam yang menutupi perampokan hartanya, menutupi pedang berlumuran darah dengan gamis dan sorban.

"Saya bukan bagian dari Islam yang menindas agama lain. Saya bukan bagian dari Islam yang arogan dan menghunus pedang ditangan dan dimulut. Saya bukan bagian dari Islam yang suka menjejerkan fustun-fustunnya," ujarnya.

Jokowi juga membantah tuduhan antek Zionis, Amerika, Tiongkok dan mafia.

"Jokowi antek Pancasila dan antek rakyat," kata Jokowi dalam keterangan persnya, pada Sabtu (24/5/2014), dikutip Tribunnews.

"Saya Jokowi bagian dari Islam yang Rahmatan Lil Alamin. Islam yang hidup berketurunan dan berkarya di Negara RI yang memegang teguh UUD 45, Bhinneka Tunggal Ika adalah rahmat dari Tuhan," timpalnya. (*sumber:tribunnews)


Jokowi: “Saya Islam Rahmatan Lil Alamin, Yang memegang teguh UUD '45 dan Bhinneka rahmat dari Tuhan”


CALON presiden yang diusung PDI Perjuangan, Nasdem, PKB, Hanura dan PKPI, Joko Widodo atau Jokowi, menegaskan dirinya bukan bagian dari kelompok yang mengaku Islam yang punya tujuan mewujudkan negara Islam.

Dirinya pun menyatakan bukan bagian dari Islam yang menciptakan perang bagi sesama Islam. Dirinya juga menyatakan bukan bagian dari Islam penebar teror dan kebencian.

"Saya bukan bagian dari kelompok Islam yang sesuka hatinya mengkafirkan saudaranya sendiri," ujarnya.

Jokowi yang kerap dituduh anti-Islam pun mengatakan, "Semua orang boleh ragu dengan agamaku tapi saya tidak ragu dengan iman dan imamku dan saya tidak pernah ragu dengan Islam agamaku," ujarnya Jokowi.

Jokowi juga mengatakan dirinya bukan bagian dari segelintir Islam yang menutupi perampokan hartanya, menutupi pedang berlumuran darah dengan gamis dan sorban.

"Saya bukan bagian dari Islam yang menindas agama lain. Saya bukan bagian dari Islam yang arogan dan menghunus pedang ditangan dan dimulut. Saya bukan bagian dari Islam yang suka menjejerkan fustun-fustunnya," ujarnya.

Jokowi juga membantah tuduhan antek Zionis, Amerika, Tiongkok dan mafia.

"Jokowi antek Pancasila dan antek rakyat," kata Jokowi dalam keterangan persnya, pada Sabtu (24/5/2014), dikutip Tribunnews.

"Saya Jokowi bagian dari Islam yang Rahmatan Lil Alamin. Islam yang hidup berketurunan dan berkarya di Negara RI yang memegang teguh UUD 45. Bhinneka Tunggal Ika adalah rahmat dari Tuhan," timpalnya. (*sumber:tribunnews)


Lain dulu Lain sekarang, JK Jilat Ludah Sendiri?


KETIKA belum dipilih menjadi pendamping Capres Joko Widodo (Jokowi), Jusuf Kalla begitu gencar mengkritik kinerja mantan Wali kota Solo itu sebagai Gubernur DKI Jakarta.

JK menyatakan, Jokowi belum memiliki bukti sukses sehingga tidak pantas untuk maju capres 2014. Rupanya, sikap itu berubah ketika Jokowi memilih JK sebagai Cawapres 2014.

Sikap plin-plan ini, menurut Kordinator Aliansi Ormas dan LSM (AOM) Jawa Timur Irwanto tidak mencerminkan sosok JK adalah seorang negarawan.

Ia menganggap, pernyataan JK itu tidak konsisten. "Saya menganggap JK ibaratnya menjilat ludah sendiri. JK dulu dengan sekarang berbeda," ujarnya.

Mantan Aktivis 98 ini mengaku mengagumi JK dengan sosok kenegarawannya. Namun, ketika sikap tersebut berubah ia mengaku tidak simpatik lagi. Sepertinya ada ambisi untuk berkuasa lagi. Nah, sikap tersebut tidak mencerminkan sosok negarawan sejati.

"Berbeda ketika belum dipinang sebagai Cawapres. Pak JK dengan tegas memberikan kritik-kritik keras terhadap kinerja Jokowi ketika menjabat sebagai Gubernur DKI."

"Pak JK pernah mengatakan "Jangan berpikir dulu jadi presiden". Karena masyarakat mendukung itu baru dalam tahap harapan, nah harapannya itu harus dibuktikan," ujar Irawanto menirukan pernyataan JK.

Ia juga meminta kepada masyarakat Indonesia sebagai penentu pemimpin masa depan untuk memberikan pilihan secara cerdas. Artinya, tidak tertipu dengan pencitraan-pencitraan para calon. Selain itu, juga mengajak untuk berifikir siapa negarawan yang layak untuk memimpin bangsa ini dalam lima tahun kedepan.

"Ada dua pasangan ini. Silahkan dipilih mana yang mampu membawa arah bangsa ini lebih maju. Yang jelas jangan Golput saat pilpres nanti," pungkasnya.

Sebelumnya, dalam sebuah wawancara khusus dengan Okezone, (27/3/13), JK menyatakan kepada Gubernur DKI Jakarta, Jokowi untuk tidak berpikir capres.

"Jangan berpikir dulu jadi presiden. Karena masyarakat mendukung itu baru dalam tahap harapan, nah harapannya itu harus dibuktikan," kata JK.

Kata JK, Jokowi dihargai lalu didukung jadi calon presiden bukan karena bukti bahwa kinerjanya membangun Ibu Kota sukses. "Macet masih macet, banjir masih banjir, kumuh masih. Belum ada buktinya sukses," tegasnya.

Mantan menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat itu mengatakan, jika Jokowi terpengaruh dengan desakan untuk jadi calon presiden, maka ketika tidak berhasil mantan walikota Solo itu akan merasakan sakit luar biasa.

"Jadi sabar untuk membuktikan," ungkapnya. "Saya yang mengajak Jokowi ke Jakarta. Saya punya harapan pada dia, kalau dia terlalu cepat bergeser banyak orang yang kecewa, nanti orang menyalahkan saya," tambahnya. (*okzone)