1 Km lagi Pasukan ISIS Tembus Ibukota Baghdad


Serangan tentara koalisi yang dipimpin Amerika Serikat dan Inggris ke markas Islamic State (ISIS), ternyata tidak mampu membuat ISIS lumpuh. Negara Islam kini dilaporkan sudah mendekat Baghdad, Ibukota Irak.

Menurut seorang vikaris gereja, Canon Andrew White, jarak ISIS saat ini berada di kurang dari 2 kilometer (km) atau sekitar 1 km di luar Baghdad.

"Hari ini saya ditemani seorang tentara pemerintah. Saya tanya dia, apa yang bakal ia lakukan ketika ISIS tiba, dia bilang bakal lepas seragam dan lari," ujar White, seperti dimuat dari New York Daily News, Selasa (30/9/2014).

"Tentara itu juga bilang tetap berani pasang badan demi Irak karena dia membutuhkan uang," imbuh dia.

Dia menjelaskan, situasi Kota Baghdad saat ini sepi, tak seperti biasanya yang ramai dan penuh aktivitas berlalu-lalang sebagaimana sebuah ibukota negara.

"Jalan yang biasanya sangat macet kini kosong melompong," kata White.


Masih kata White, meski bisa mengumpat atau mengungsi, para penduduk di Kota Baghdad sebenarnya tak punya tempat yang tepat untuk melarikan diri karena sudah terisolasi dari dunia luar.

"Dan ISIS telah berada di ambang batas menembus Baghdad," ujarnya melalui akun Facebook pribadi sebagai pesan darurat SOS.

"Kami tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi saat ini. Yang kita tahu bahwa banyak warga sipil tewas akibat serangan udara. Kita tahu bahwa operasi tentara kita tak efisien," imbuh dia.

Tentara Irak dibantu militer AS saat ini berusaha menghadang segala serangan ISIS. Pertempuran sengit terakhir terjadi di Kota Amariya al-Fallujah. yang hanya berjarak sekitar 25 km dari Baghdad.

Pesawat tempur AS pada Minggu 28 September kemarin berhasil memborbardir fasilitas minyak yang dikendalikan ISIS di Aleppo, Raqqa, Hassakeh, dan Deir el-Zour.

Al-Golani: Al-Nusra Bersumpah Membalas Amerika


Genderang perang akhirnya resmi ditabuhkan kelompok afiliasi Al Qaeda di Suriah, Front Al Nusra. Kelompok petempur anti-Bashar Assad ini menyatakan siap mengambil segala kemungkinan untuk membalas serangan udara Amerika Serikat (AS).

Ancaman Al Nusra tidak hanya manargetkan Amerika Serikat, namun beberapa negara sekutu Negeri Adidaya itu juga siap dijadikan tempat aksi balas dendam mereka selanjutnya.

Pernyataan tersebut disampaikan langsung Pemimpin Al Nusra, Abu Mohammed al-Golani. Kecaman dari Golani disampaikan dalam rekaman suara yang disebar ke dunia maya.

"Kami akan menggunakan segala cara demi melindungi warga Suriah dari mereka," sebut Golani, sepeti dikutip dari NBC News, Senin (29/9/2014).

"Dan, segala cara akan kami gunakan juga agar dapat mengakhiri ini," lanjut dia.

Menurutnya, apa yang dilakukan AS dan sekutunya merupakan aksi untuk membasmi muslim Sunni. Oleh sebab itu aksi balas dendam merupakan cara yang tepat untuk mengalahkan AS dan sekutunya.

"Peperangan ini akan kami bawa dan lakukan di negara anda (AS)," kata Golani.

Seperti diketahui, AS dan sekutunya termasuk lima negara di Arab, sejak beberapa waktu lalu melancarkan serangan udara Suriah. Serangan ini awalnya ditujukan demi membasmi kelompok ISIS.

Namun, Al Nusra yang juga merupakan salah satu kelompok afiliasi Al Qaeda yang beroperasi di Suriah berulang kali diserang tembakan dan serangan udara dari AS & sekutunya. (*okz)

AS Membom Seenaknya, Koalisi nilai AS bertindak Aneh


Sejumah negara koalisi seperti Denmark, Belanda, dan Belgia, mengirim pesawat untuk AS menggempur ISIS di Suriah, tapi tidak satu pun dari mereka mendapatkan informasi sasaran serangan dan kelompok-kelompok yang layak dibom.

Mengutip sejumlah sumber, situs atiwar.com memberitakan AS bertindak aneh dalam operasi ini.

Spesialis kontrateroris dari dua negara sekutu dekat AS di Eropa; Belanda dan Belgia, mengatakan AS seolah memainkan skenarionya sendiri.

"Pers AS mengatakan Washington akan menyerang basis-basis ISIS di Suriah, tapi mengapa mereka juga membom delapan instalasi milik Front Al Nusra -- sekutu kelompok anti-pemerintah Damaskus dalam upaya menggulingkan Bashar Assad," ujar salah satu spesialis.


Yang juga mengherankan adalah AS menyerang Idlib, wilayah yang tidak dikuasai ISIS. Ketika pers tahu semua itu, Washington mengatakan serangan itu untuk menghancurkan kelompok Khorasan.

Lebih aneh lagi, yang menjadi korban serangan itu adalah 50 militan Al Nusra. Inilah yang membuat Al Nusra marah, dan bersumpah balas menyerang.

Spesialis kontraterorisme Eropa juga berusaha meminta penjelasan rinci soal kelompok Khorasan. Menurut mereka, jauh sebelum serangan dijalankan, kelompok ini tidak pernah ada.

"Tiba-tiba, ada yang namanya kelompok Khorasan, dan AS menyebutnya sebagai Al Qaeda yang berusaha menyerang Barat," ujar spesialis lainnya.

Caitlyn Hayden, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS (NSA), enggan menjelaskan semua ini dengan mengatakan; "Saya tidak bisa berdiskusi dengan siapa saja kami berbagi informasi intelejen dalam kasus ini."



AS Membom Seenaknya, Koalisi nilai AS bertindak Aneh


Sejumah negara koalisi seperti Denmark, Belanda, dan Belgia, mengirim pesawat untuk AS menggempur ISIS di Suriah, tapi tidak satu pun dari mereka mendapatkan informasi sasaran serangan dan kelompok-kelompok yang layak dibom.

Mengutip sejumlah sumber, situs atiwar.com memberitakan AS bertindak aneh dalam operasi ini.

Spesialis kontrateroris dari dua negara sekutu dekat AS di Eropa; Belanda dan Belgia, mengatakan AS seolah memainkan skenarionya sendiri.

"Pers AS mengatakan Washington akan menyerang basis-basis ISIS di Suriah, tapi mengapa mereka juga membom delapan instalasi milik Front Al Nusra -- sekutu kelompok anti-pemerintah Damaskus dalam upaya menggulingkan Bashar Assad," ujar salah satu spesialis.


Yang juga mengherankan adalah AS menyerang Idlib, wilayah yang tidak dikuasai ISIS. Ketika pers tahu semua itu, Washington mengatakan serangan itu untuk menghancurkan kelompok Khorasan.

Lebih aneh lagi, yang menjadi korban serangan itu adalah 50 militan Al Nusra. Inilah yang membuat Al Nusra marah, dan bersumpah balas menyerang.

Spesialis kontraterorisme Eropa juga berusaha meminta penjelasan rinci soal kelompok Khorasan. Menurut mereka, jauh sebelum serangan dijalankan, kelompok ini tidak pernah ada.

"Tiba-tiba, ada yang namanya kelompok Khorasan, dan AS menyebutnya sebagai Al Qaeda yang berusaha menyerang Barat," ujar spesialis lainnya.

Caitlyn Hayden, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS (NSA), enggan menjelaskan semua ini dengan mengatakan; "Saya tidak bisa berdiskusi dengan siapa saja kami berbagi informasi intelejen dalam kasus ini."



Media Dunia Soroti Hukuman 100 kali Cambuk bagi Gay di Aceh


Pemerintah Aceh meloloskan UU Syariah di mana bagi kaum gay atau pelaku seksual sesama jenis akan dihukum 100 cambukan. Dan sebab UU itu pula, Aceh kembali disorot dunia.

Berbagai media asing ramai memberitakan penerapan hukum di Aceh tersebut. Media Prancis, Agence France Presse, misalnya, pada Sabtu (27/9/2014) menulis judul "100 lashes for gay sex, says Acheh".

Media Inggris, Huffington Post, sebelumnya pada 24 September 2014 pernah mengulas UU di Aceh itu dengan judul "Indonesia's Aceh Province Considers Caning As Gay Sex Punishment".

Dalam pemberitaannya, media Inggris itu mengutip salah satu anggota parlemen Aceh yang mendukung UU itu karena perilaku gay atau homoksesual sama halnya dengan tindakan kriminal seks.

Pada tanggal yang sama, media Amerika Serikat, TIME, juga menyoroti hukum untuk kaum Gay di Aceh itu.

Dalam laporannya berjudul "Shari'a Law Is Threatening LGBT Rights Across Muslim-Majority Southeast Asia" media AS ini mengulas gejala tindakan hukum terhadap perilaku kaum gay yang dianggap menyimpang untuk era saat ini.

Namun, TIME, dalam ulasannya, tidak hanya menyoroti Aceh semata, tapi juga Malaysia dan Brunei Darussalam yang ketat memberlakukan hukum syariat.

Dalam UU yang berlaku di Aceh, tidak hanya kaum gay yang bakal dihukum cambuk. Tapi juga penjudi, peminum alkohol, dan pelaku zina.

Sementara itu, Amnesty International, mengecam aturan hukum di Aceh itu. Kelompok itu mendesak agar aturan itu dicabut.

"Kriminalisasi individu berdasarkan orientasi seksual mereka merupakan pukulan besar bagi kesetaraan di Indonesia," kata Direktur Amnesty International untuk Asia-Pasifik, Richard Bennett.

"Hal itu akan meningkatkan 'iklim homofobia', ketakutan dan pelecehan banyak di Aceh," lanjut dia.

Chika Noya, seorang aktivis independen untuk lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) di Indonesia, mengatakan bahwa UU itu membuat Aceh mengalami kemunduran.

"Seolah-olah kita akan kembali ratusan tahun," tudingnya.

Namun, Ramli Sulaiman, seorang anggota parlemen lokal dari Partai Aceh, mengatakan, pemerintah pusat di Jakarta telah memberikan "lampu hijau" atas pembuatan UU itu.

Juru bicara Partai Aceh, Muhammad Harun, mengatakan peraturan itu dibuat sesuai hukum syariah di Aceh yang sudah lengkap.

Peraturan daerah ini telah diantisipasi oleh masyarakat Aceh, yang telah lama ingin melihat hukum Islam ditegakkan di serambi Mekah," ujarnya. (*snd)

Tebak Berapa Besar Ongkos AS Perangi ISIS?


Biaya serangan udara untuk 'menghancurkan' kelompok Islamic State (ISIS) mencapai US$ 1 Miliar dolar AS.

Pada Agustus, markas besar militer Amerika Serikat yaitu Pentagon mengumumkan operasi di Irak akan membutuhkan dana sekitar 7,5 juta dolar AS/hari.

Perhitungan tersebut dilakukan sebelum Presiden Barack Obama mengeluarkan surat perintah perluasan serangan ke Suriah.

Dengan menghitung biaya perluasan serangan, perbaruan peralatan perang berteknologi tinggi dan juga penempatan tim militer kecil di Irak, sejumlah analis anggaran negara mengatakan bahwa total belanja yang harus dikeluarkan Amerika Serikat akan melebihi 10 miliar dolar AS/tahun.

Pada malam pertama serangan dengan target ISIS di Suriah, Amerika Serikat menembakkan 47 rudal Tomahawk dan juga mengirim pesawat perang F-22 Raptor.

Satu rudal Tomhawk saja berharga 1,5 juta dolar AS sementara biaya untuk menerbangkan F-22 setiap satu jamnya adalah 68.000 dolar AS.

Meskipun demikian, biaya perang melawan ISIS tersebut masih jauh lebih sedikit dibanding gelontoran dolar yang harus dikeluarkan Amerika Serikat untuk mengirim pasukan darat di Afghanistan dan Irak pada masa lalu.

"Ini masih kecil dibandingkan dengan Afghanistan," kata pakar dari Center for Strategic and Budgetary Assessments, Todd Harrison.

Biaya perang di Afghanistan mencapai satu miliar dolar AS/pekan. Sementara invasi Irak 2003 dan 2011 menghabiskan satu triliun dolar AS.

"Saya memperkirakan perang ini akan membutuhkan anggaran 15-20 miliar dolar AS setiap tahunnya atau 1,25-1,5 juta dolar AS/bulan," kata Gordon Adams, profesor dari American University.

Di sisi lain, Harrison mengatakan bahwa operasi yang paling banyak membutuhkan biaya adalah penerbangan pesawat mata-mata untuk menemukan titik-titik strategis musuh.

"Amerika Serikat harus memata-matai wilayah yang sangat luas. Hal itu membutuhkan ISR dalam jumlah yang juga sangat banyak," kata Harrison. ISR sendiri adalah misi intelejen, pengintaian, dan pengawasan.

Pentagon mengatakan bahwa mereka menerbangkan 60 pesawat mata-mata setiap harinya di atas udara Irak. Dan operasi itu bisa belangsung selama tiga tahun. (*ant)


Pezina Gay di Aceh akan Dicambuk 100 Kali


Salah satu rancangan aturan baru dalam hukum syariah di Provinsi Aceh melarang hubungan seksual sesama jenis. Perzinahan dan hubungan seksual sesama jenis akan dijatuhi hukuman 100 kali cambuk.

Rancangan Qanun (peraturan daerah) Hukum Jinayah yang segera disahkan Parlemen Aceh, mengatur sanksi tegas bagi pelanggar syariat Islam.

Dalam rancangan peraturan yang diterima kantor berita AFP itu, antara lain, berisi larangan hubungan seks anal antara pria dan menggosok-gosokkan anggota tubuh antar-perempuan untuk stimulasi.

Pengaturan hukuman atas pelanggaran tersebut juga untuk pertama kalinya akan diberlakukan hukuman untuk warga non-Muslim -yang melakukan amoral tersebut.

"Itu semua sudah kami buat dengan penjelasan dan pasal-pasalnya," kata Ketua Komisi G Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) membidangi agama dan kebudayaan, Ramli Sulaiman, kepada wartawan di Banda Aceh, Rabu (24/9/2014).

Menurutnya, pelarangan itu ikut diatur karena ada indikasi praktik gay dan lesbian di Aceh, namun belum begitu terlihat. Seperti halnya zina, penerapan hukuman cambuk bagi pelaku gay dan lesbian nanti tetap mengacu pada bukti-bukti kuat sesuai tuntutan hukum Islam seperti ada saksi yang melihat.

Ramli menyebutkan, perbuatan liwath atau hubungan sesama laki-laki (gay), musahaqah hubungan sesama perempuan (lesbian), perzinaan, serta pemerkosaan merupakan perbuatan dilarang atau diharamkan agama. Sehingga perlu penerapan sanksi tegas.


Sanksi terhadap praktik liwath dan musahaqah terdapat dalam Pasal 61 dan 61 dengan ancaman maksimal 100 kali cambuk atau denda paling banyak 1.000 gram emas murni atau penjara 100 bulan. Jika mengulangi perbuatannya maka hukuman ditambah berupa 100 kali cambuk atau denda 120 gram emas murni atau penjara 12 bulan.

Dalam rancangan qanun itu juga diatur tentang perzinaan, pemerkosaan, pelecehan seksual. Untuk praktik zina sebagaimana disebut dalam pasal 33, hukumannya 100 kali cambuk.

Jika perzinaan dilakukan dengan anak-anak (pedofilia) sanksi cambuknya sama, hanya saja bisa diganti denda 1.000 gram emas murni atau penjara100 bulan. Bagi orang yang menuduh seseorang berzina tapi tak bisa menunjukkan minimal empat saksi (qazhaf), diancam 80 kali cambuk.

Untuk kasus pemerkosaan, dalam Ppasal 47 ancaman hukumannya 100 sampai 150 kali cambuk atau denda hingga 1.500 gram emas, atau mengganti kurungan penjara selama 150 bulan.

Berikutnya untuk kasus pelecehan seksual (pasal 45) ancaman hukumannya cambuk maksimal 45 kali, atau denda 450 gram emas murni atau penjara paling lama 45 bulan. Sanksi ini lebih berat jika pelecehannya dilakukan pada anak-anak yakni 90 kali cambuk atau dendan 900 gram emas murni atau penjara paling lama 90 bulan.

Sementara itu untuk kasus khalwat (mesum) hukumannya 10 kali cambuk atau denda 100 gram emas atau penjara 10 bulan. Bagi penyedia fasilitas mesum hukumannya 15 kali cambuk.

Pelaku perjudian dengan nilai taruhannya hingga dua gram emas, ancamannya 12 kali cambuk. Sedangkan yang terlibat minuman keras sanksinya 40 kali cambuk.

Dalam qanun ini juga diatur sanksi ikhtilath atau bermesraan seperti bercumbu, bersentuh-sentuhan, berpelukan dan berciuman dengan pasangan bukan muhrim di tempat terbuka atau tertutup.

Pelakunya bisa dikenai sanksi 30 kali cambuk atau denda 300 gram emas. Bagi penyedia fasilitas ikhtilath sanksinya lebih berat; 45 kali cambuk.

Qanun Jinayah Disahkan, Aceh akan kembali Digoyang Internasional?


Pejabat publik dan penegak hukum adalah teladan dalam pelaksanaan syariat Islam, Karena itu, jika (mereka) melanggar maka hukumannya akan lebih berat.

Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) mengesahkan qanun jinayat yang menjadi dasar menghukum para pelaku tindak pidana Islam di Aceh untuk memperkokoh penerapan syariat Islam.

Pengesahan qanun jinayat tersebut diputuskan setelah fraksi-fraksi di DPRA menyetujui pengesahannya dalam sidang paripurna DPRA di Banda Aceh, Sabtu jelang subuh. Sidang paripurna tersebut hanya dihadiri 28 dari 69 anggota dewan yang terhormat tersebut.

Selain mengesahkan qanun jinayat, DPRA mengesahkan enam qanun atau peraturan daerah lainnya. Qanun yang disahkan tersebut, yakni qanun tentang syariat Islam, qanun Bank Aceh Syariat.

Kemudian, qanun penyelenggaraan pendidikan, qanun ketenagakerjaan, perubahan Qanun Nomor 2 Tahun 2012 tentang pajak Aceh, dan perubahan Qanun Nomor 1 Tahun 2008 tentang pengelolaan keuangan Aceh.

Tgk Mahyaruddin Yusuf, juru bicara Fraksi PPP-PKS DPRA mengatakan, dengan adanya qanun jinayat akan menguatkan hukum formil dalam pelaksanaan syariat Islam di Provinsi Aceh.

"Qanun jinayat ini akan menjadi landasan hukum bagi penegak hukum dalam menegakkan syariat Islam, sehingga penerapan syariat Islam secara kaffah bisa terwujud," kata dia.

Politisi PKS tersebut juga menyarankan agar ada pasal pemberatan bagi pejabat publik dan oknum penegak hukum yang melanggar syariat Islam. Hukumnya ditambah satu per tiga dari hukuman normalnya.

"Pejabat publik dan penegak hukum merupakan teladan dalam pelaksanaan syariat Islam. Karena itu, jika melanggar maka hukumannya lebih berat dari masyarakat biasa," ungkap Tgk Mahyaruddin Yusuf.

Sementara, Aminuddin, juru bicara Fraksi Partai Golkar DPRA, mengharapkan qanun jinayat harus diimplementasikan secara maksimal, sehingga pelaksanaan syariat Islam bisa berjalan secara kaffah atau sempurna.

"Qanun dibuat untuk kepentingan rakyat dengan tujuan menyejahterakan rakyat. Karena itu, kami berharap qanun jinayat ini diimplementasikan dengan sungguh-sungguh," kata Aminuddin.

Ramli Sulaiman, dari Partai Aceh yang mengepalai komisi yang merancang undang-undang itu, mengatakan mayoritas anggota parlemen kelihatannya mendukung rancangan itu dan kemungkinan akan disahkan.

"Kami telah mempelajari pelaksanaan syariah di beberapa negara seperti Arab Saudi, Brunei Darussalam dan Yordania, untuk merancang aturan ini dan kami senang dengannya," kata dia.

Namun direktur jenderal otonomi daerah dari Departemen Dalam Negeri, Djohermansyah Djohan, mengatakan sebelumnya bahwa pihaknya bisa membatalkan aturan ini jika melanggar hak asasi manusia.

Pada DPRA periode 2004-2009 pernah mengesahkan qanun jinayat, di mana hukumannya termasuk rajam sampai mati bagi para pelaku zinah. Namun ditolak diundangkan oleh Gubernur Aceh yang saat itu dijabat Irwandi Yusuf.

Hukuman rajam dalam qanun jinayat tersebut menjadi polemik hingga dunia internasional. (*wwd)


Penzina Gay di Aceh akan Dicambuk 100 Kali


Salah satu rancangan aturan baru dalam hukum syariah di Provinsi Aceh melarang hubungan seksual sesama jenis. Perzinahan dan hubungan seksual sesama jenis akan dijatuhi hukuman 100 kali cambuk.

Rancangan Qanun (peraturan daerah) Hukum Jinayah yang segera disahkan Parlemen Aceh, mengatur sanksi tegas bagi pelanggar syariat Islam.

Dalam rancangan peraturan yang diterima kantor berita AFP itu, antara lain, berisi larangan hubungan seks anal antara pria dan menggosok-gosokkan anggota tubuh antar-perempuan untuk stimulasi.

Pengaturan hukuman atas pelanggaran tersebut juga untuk pertama kalinya akan diberlakukan hukuman untuk warga non-Muslim -yang melakukan amoral tersebut.

"Itu semua sudah kami buat dengan penjelasan dan pasal-pasalnya," kata Ketua Komisi G Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) membidangi agama dan kebudayaan, Ramli Sulaiman, kepada wartawan di Banda Aceh, Rabu (24/9/2014).

Menurutnya, pelarangan itu ikut diatur karena ada indikasi praktik gay dan lesbian di Aceh, namun belum begitu terlihat. Seperti halnya zina, penerapan hukuman cambuk bagi pelaku gay dan lesbian nanti tetap mengacu pada bukti-bukti kuat sesuai tuntutan hukum Islam seperti ada saksi yang melihat.

Ramli menyebutkan, perbuatan liwath atau hubungan sesama laki-laki (gay), musahaqah hubungan sesama perempuan (lesbian), perzinaan, serta pemerkosaan merupakan perbuatan dilarang atau diharamkan agama. Sehingga perlu penerapan sanksi tegas.


Sanksi terhadap praktik liwath dan musahaqah terdapat dalam Pasal 61 dan 61 dengan ancaman maksimal 100 kali cambuk atau denda paling banyak 1.000 gram emas murni atau penjara 100 bulan. Jika mengulangi perbuatannya maka hukuman ditambah berupa 100 kali cambuk atau denda 120 gram emas murni atau penjara 12 bulan.

Dalam rancangan qanun itu juga diatur tentang perzinaan, pemerkosaan, pelecehan seksual. Untuk praktik zina sebagaimana disebut dalam pasal 33, hukumannya 100 kali cambuk.

Jika perzinaan dilakukan dengan anak-anak (pedofilia) sanksi cambuknya sama, hanya saja bisa diganti denda 1.000 gram emas murni atau penjara100 bulan. Bagi orang yang menuduh seseorang berzina tapi tak bisa menunjukkan minimal empat saksi (qazhaf), diancam 80 kali cambuk.

Untuk kasus pemerkosaan, dalam Ppasal 47 ancaman hukumannya 100 sampai 150 kali cambuk atau denda hingga 1.500 gram emas, atau mengganti kurungan penjara selama 150 bulan.

Berikutnya untuk kasus pelecehan seksual (pasal 45) ancaman hukumannya cambuk maksimal 45 kali, atau denda 450 gram emas murni atau penjara paling lama 45 bulan. Sanksi ini lebih berat jika pelecehannya dilakukan pada anak-anak yakni 90 kali cambuk atau dendan 900 gram emas murni atau penjara paling lama 90 bulan.

Sementara itu untuk kasus khalwat (mesum) hukumannya 10 kali cambuk atau denda 100 gram emas atau penjara 10 bulan. Bagi penyedia fasilitas mesum hukumannya 15 kali cambuk.

Pelaku perjudian dengan nilai taruhannya hingga dua gram emas, ancamannya 12 kali cambuk. Sedangkan yang terlibat minuman keras sanksinya 40 kali cambuk.

Dalam qanun ini juga diatur sanksi ikhtilath atau bermesraan seperti bercumbu, bersentuh-sentuhan, berpelukan dan berciuman dengan pasangan bukan muhrim di tempat terbuka atau tertutup.

Pelakunya bisa dikenai sanksi 30 kali cambuk atau denda 300 gram emas. Bagi penyedia fasilitas ikhtilath sanksinya lebih berat; 45 kali cambuk.

Ini Kata Bachtiar Nasir Cara Menyikapi Isu ISIS


Cendikiawan Ulama Muda Muslim Indonesia, Ust. Bachtiar Nasir memaparkan dalam ceramahnya bagaimana menyikapi isu Islamic State atau ISIS secara adil dan bijaksana.

Bachtiar Nasir mengatakan Ummat Islam di Indonesia dari belahan bumi yang barang kali paling jauh dari Mekkah, menurut Bachtiar, merupakan sebuah nikmat besar dari Allah SWT. Lalu bagaimana cara bersyukur setelah menerima nikmat ini?

Ada dua, kata Bachtiar, seraya mengutip ayat yang pertama ungkap Bachtiar, "An-aqimuddin".

"Tegakkanlah agama, tegakkan Tauhid, tegakkan ketaqwaan, dan tegakkan amar ma'ruf nahi munkar. Jadikan taqwa sebagai bekal utama dalam menjalani hidup dan Surga adalah obsesi kita semua," ujar Bachtiar.

Menurutnya, apa yang sedang terjadi ini sangat menyakitkan orang-orang Musryik. Apalagi jika pesan pertama ini diajak ke semua orang, kata Bachtiar, "Pasti ada yang marah dan tidak suka".

Lalu yang kedua, "wa laa tatafarraqu fiihi, Dan janganlah kamu berpecah belah dalam beragama ini. wa usulihi wa furu'ihi"

Jangan berpecah belah dalam agamamu, lanjutnya, baik ditingkat ideologi -dasar beragama- dari rukun Iman, rukun Islam dan Rukun Ihsan.

Tapi sekarang, aliran-aliran sesat, ideologi-ideologi baru. termasuk ideologi Rafidhah dari kalangan Syi'ah, kata Bachtiar, sudah mengurangi dan memporak-porandakan rukun Iman dan Rukun Islam.

"Beda Adzan, beda Shalat dan banyak perbedaan lainnya," ungkap Bachtiar.

"Saya sampaikan ini karena ini juga menjadi rekomendasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) tentang bahayanya Syi'ah rafidhah yang sedang menular di Indonesia," tandas Bachtiar.

"wa laa tatafarraqu fiihi dan jangan berpecah belah" lanjutnya. Memangnya saat ini sudah ada gejala memecah-belah Ustad?

"Kencang sekali," jawab Bachtiar. Yang pertama Bachtiar mencontohkan, Sisa-sisa Pilpres saja belum selesai.

"Yang perbedaan antara pilih no.1 - pilih no.2, bedasarkan ke-daerahan, bedasarkan kelompok (yang) bukan agamanya, La hawla wala quawata illa billah"

Kemudia, lanjut Bachtiar, yang paling kencang sekarang memecah belah kita ialah "Dibantainya kata-kata 'Islam' dan 'Khilafah'.

"Dikotorinya simbol-simbol Rasulullah SAW yang dibendera Hitam itu" ujar Bachtiar. Apapun yang terjadi sekarang, Ia mengatakan, Dirinya terpaksa membicarakan hal itu dalam khutbahnya.

"Karena yang jelas, Media kuffar sudah berhasil memecah belah ummat Islam."

Dengan cara apa? Umumnya umat Islam sekarang, kata Bachtiar, amat benci dengan yang namanya Islamic State.

"Kalau (mendengar) ada istilah Khilafah Islamiyah, umat Islam sudah benci saja, kesannya jahat, potong kepala, membunuh."

Mereka (media), kata Bachtiar juga berhasil mengotori 'Stamp' atau Stempel Rasulullah SAW.

"Jadi jika ada orang Islam melihat bendera Hitam ada tulisan Muhammad, Rasul, Allah -ummat Islam udah benci saja, Innalillahi wa inna ilaihi rajiun" tandasnya.

Ini yang menurutnya, media-media kuffar telah berhasil dalam hal ini.

Kemudian ia mempertanyakan mengapa ada hal-hal seperti itu dan kenapa yang melakukannya justru ummat Islam sendiri. Bachtiar lalu memaparkan sejarahnya, mengapa hal ini terjadi.

Menurutnya, hal ini memang harus terjadi yang sudah ditakdirkan Allah SWT, sebagai ujian bagi ummat Islam sekalian. Situasi ini pada akhirnya akan melahirkan orang-orang terpilih, menurut Bachtiar,

"Ada yang termakan Isu dan ada yang tetap berpegang pada agamanya dan ada yang tetap selalu berpikiran positif, atau ber-husnudzon kepada sesama muslim," ujarnya.

Jadi, menurut Bachtiar, ditengah rancunya isu-isu tentang ISIS ini nantinya ummat Islam akan terbagi menjadi dua kubu.

Menyikapi Isu ISIS secara Adil

Menurut Bachtiar, terkait ISIS sebenarnya ada 4 fase. Fase pertama, pasca perang di Suriah ada suatu gerakan di Irak yang ingin mendirikan 'Negara Islam Irak' - Ad Daulah wal Islamiyah fiil Iraq.

Lalu fase kedua meningkat mendirikan negara di Iraq dan Suriah, maka jadilah 'Ad Daulah wal Islamiyah fiil Iraq wa Syam" atau Islamic State Iraq and Syam (ISIS).

Kemudian fase ketiga, masih menurut Bachtiar, pada 1 Ramadhan yang fase kedua dibatalkan.

"Sebetulnya ISIS sudah tidak ada lagi yang kita bicarakan sekarang. Pada fase ketiga ini mereka mengumumkan Al-Khilafah Al-Islamiyah fil Iraq wa Syam. Jadi sudah Islamic Chaliphate atau Khalifah Islam di Iraq dan Syam" tutur Bachtiar.

"Dan terakhir, fase keempat menjadi IS (Islamic State), bukan lagi ISIS. Al-Khilafah Al-Islamiyah untuk seluruh dunia," ungkapnya. "Jadi ISIS sudah tak ada lagi sebetulnya sejak bulan Ramadhan," lanjut Bachtiar.

Bersikap Bijak menerima berita

Bachtiar Nasir kemudian memberikan panduan, bagaimana cara cerdas dan bijaksana menyikapi informasi tentang ISIS ini. Menurut Bachtiar ada 3 golongan orang, yang pertama adalah orang awam (acuh), kelompok musuh, dan orang yang bijak.

"Orang awam biasanya cuek, biasa-biasa aja, nggak mau mikirin. Ini kelompok orang awam," ujar Bachtiar.

Sementara kelompok kedua, kata Bachtiar adalah kelompok musuh.

"Ah, (kelompok) ini senang sekali mem-forward berita-berita -kepala dipotong, orang dibunuh, yang jelek-jeleknya semua, seakan-akan tidak ada baiknya. Pokoknya Islam itu (menurut mereka) kejam aja bawaannya. Ini musuh menggoreng (berita) disini," tukas Bachtiar.

Kata Bachtiar, dirinya menyadari hal itu ketika belum lama ini adanya pertemuan Ulama muda se-Asia Tenggara. Ia mengatakan, dirinya dan "teman-teman" ulama muda Indonesia dengan semangat 45 -dengan menggebu-gebu- sudah menyusun konsep bagaimana menyikapi isu ISIS ini.

"Eh ternyata, teman-teman (ulama muda) Asia tenggara ketika diajak ngomong soal (ISIS) ini, justru tidak banyak tahu," ujar Bachtiar.

Bachtiar menyadari bahwa, isu ISIS ini memang sengaja "digoreng" di Indonesia saja.

"Jadi ternyata ada yang sedang 'jualan' disini, ada yang 'main' ternyata di Indonesia," ucapnya.

Sementara yang ketiga, adalah orang-orang bijaksana. Menurut Bachtiar, orang yang masuk dalam kelompok ini biasanya ketika menerima informasi secara hati-hati serta bisa memilah dan memilih berita dari mana berita yang mereka terima.

"Mereka tahu (bila) menerima informasi dari orang-orang jujur, amanah, orang (ulama) yang berilmu, mereka tahu," ujarnya.

Orang bijak, menurutnya, didasari oleh ilmu bukan praduga dan mereka punya prinsip. Orang berilmu bila menyampaikan informasi biasanya memiliki prinsip; "Salah memaafkan lebih baik daripada salah menuduh".

"Jika (mereka) menerima informasi yang kurang jelas, lalu ingin menyikapi orang yang belum jelas, lebih baik salah memaafkan daripada salah menuduh," tandasnya.

Yang kedua, kata Bachtiar, mereka juga tahu jika (berita) yang mereka terima dari orang-orang fasik.

"Terutama orang-orang fasik ini dari media-media yang memusuhi Islam, atau orang-orang Islam yang munafik yang 'bermain' di Televisi-televisi dan radio-radio mainstream. Ini (orang-orang) yang tidak faham, Islam tidak faham tapi langsung menghajar. Inilah (berita-berita) yang banyak diserap oleh orang Islam di Indonesia," papar Bachtiar.

Lalu ada apa dibalik itu semua?

Bachtiar memaparkan kutipan dari ceramahnya Syeikh Az Zindany, Beliau mengatakan sebuah laporan resmi dari Departemen Pertahanan AS (Pentagon) kepada Barack Obama menyatakan bahwa, berdasarkan ilmu Futurologi --ilmu yang mempelajari tentang masa depan, mempelajari segala prognosa ilmiah tentang situasi dan kondisi masa mendatang, berdasarkan Ekonomi, Politik, Militer dll--.

Para Futurolog AS ini menyatakan, pada tahun 2025 tidak bisa dibendung bahwa akan lahir sebuah negara bernama Khilafah Islamiyah.

Bachtiar melanjutkan, berbeda dengan Russia. Wakil ketua parlemen Rusia (Kremlin) dalam laporan resminya menyatakan, bahwa tahun 2020 akan lahir sebuah peradaban baru di sebelah timur China terbentang sampai sebelah Barat samudera Atlantik.

Peradaban baru tak bisa dibendung itu bernama "Khilafah Islamiyah".

Menurut Bachtiar, Para Analis ini mereka memang lebih cerdas dari kita untuk menerawang masa depan berdasarkan kontek-kontek kekinian.

"Tapi mereka punya kelemahan tidak memiliki ilmu bil Ghaib, (merekatidak punya ilmu tentang Hadits Nabi SAW ketika memprediksi masa depan, bahwa nanti di akhir zaman, orang-orang terbaik di muka bumi akan berkumpul di Syam dan orang-orang buruk di muka bumi akan berkumpul di Iraq, Itu Hadits Nabi SAW," ungkap Bachtiar.

"Dan wilayah pertempuran itu akan terjadi di Syam," tandasnya.

"Seandainya Anda menjadi Amerika atau Rusia, apa yang harus Anda lakukan supaya Khilafah Islamiyah tidak bangkit tahun 2020 atau 2025?. Maka, yang harus Anda lakukan adalah merusak pencitraan Khilafah Islamiyah itu," ucap Bachtiar meumpamakan.

Ia melanjutkan, yakni merusak simbol-simbol yang bisa menyatukan ummat Islam di dunia. Merusak apa saja sendi-sendi yang membuat Ummat Islam itu bersatu membangun kekuatannya di seluruh dunia.

"Inilah yang sesungguhnya yang sedang terjadi, dan Indonesia adalah sasaran empuknya. Sebab, negara ini mayoritas Muslim sedunia, yang kebetulan sedang nggak jelas siapa pemimpin umat Islam-nya," timpalnya.

Menurut pandangan Bachtiar, Indonesia saat ini jika digambarkan dalam Hadits Nabi, seperti makanan yang sedang dicabik-cabik. Dan kenapa ini bisa terjadi pada umat Islam di Indonesia?

"Karena harus Jujur, Ummat Islam di Indonesia sedang terserang penyakit berbahaya yang bernama Al-Wahn, yang artinya 'Cinta dunia dan takut mati'," demikian Bachtiar Nasir.

Video Lengkap bisa dilihat disini:



AS-Sekutu Berusaha Mencabut ‘Nyawa’ ISIS


Koalisi pimpinan AS telah membombardir fasilitas-fasilitas minyak yang digunakan para militan ISIS di Suriah setelah dunia bersepakat untuk menutup aliran uang ISIS yang digambarkan Presiden AS Barack Obama sebagai "jejaring kematian".

Pesawat-pesawat AS, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab menghajar instalasi-instalasi minyak di Suriah timur yang dikuasai ISIS. Ini berarti sekutu telah memperluas cakupan serangan mereka dari semula target-target militer menjadi ke asset-asset ekonomi.

ISIS telah menggunakan semacam penyulingan mobile berukuran kecil untuk menarik pendapatan 2 juta dolar AS per hari, kata Washington.

Serangan terhadap ISIS ini telah menewaskan 14 militan namun juga telah menelan korban lima warga sipil, kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) seperti dikutip AFP.


Serangan itu terjadi setelah Obama mendesak para pemimpin dunia yang berkumpul di Majelis Umum PBB untuk bergabung dalam koalisi dan meyakinkan Dewan Keamanan PBB untuk mendukung resolusi yang ditujukan untuk menutup aliran pejuang asing yang akan bergabung dengan ISIS.

Belgia dan Belanda telah setuju melibatkan pesawat-pesawat tempur ke Irak, sedangkan Inggris akan melegalisasi partisipasi Inggris ini di parlemen, Jumat.

Namun Rabu kemarin sebuah kelompok terkait ISIS di Aljazair yang menuntut Prancis untuk tidak ikut-ikutan menyerang Irak, telah memposting cuplikan video eksekusi seorang pria Prancis yang sebelumnya diculik mereka, demi menekan Prancis.


Presiden Prancis Francois Hollande mengutuk pembunuhan yang disebutnya pengecut terhadap pria berusia 55 tahun bernama Herve Gourdel itu. Gourdel diculik di sebuah taman nasional selagi mendaki gunung.

Selain negara-negara Barat, turut bergabung dalam koalisi serangan terhadap ISIS adalah Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab dan Yordania, sedangkan Qatar hanya menyediakan dukungan logistik.

Serangan udara sebelumnya Sekutu ke Suriah telah menyasar posisi-posisi ISIS, pusat-pusat komando mereka, kompleks pelatihan dan wahana-wahana perang, di pusat kekuatan mereka di Raqa dan dekat perbatasan Suriah-Irak.

Koalisi telah melancarkan sekitar 20 serangan di Suriah sejak awal pekan ini, sedangkan AS sudah hampir 200 kali melakukan serangan di Irak sejak melancarkan serangan udara awal Agustus lalu, demikian AFP. (*ant)



‘Matinya’ Kedaulatan Rakyat Indonesia Disorot Media Dunia, Ini Kata Prabowo


Jumat 26 September 2014 pukul 02.00 dini hari, sebuah keputusan mahapenting dikeluarkan DPR lewat RUU Pilkada: mengembalikan pemilihan kepala daerah -- gubernur, walikota, bupati -- ke para legislator. Mengambil hak itu dari rakyat yang sebelumnya bisa memilih langsung pemimpinnya.

Oleh pendukungnya, keputusan tersebut dianggap bisa menghemat biaya pemilihan langsung dan meminimalisasi konflik. Bagi penentangnya, itu pengkhianatan demokrasi. Matinya kedaulatan rakyat.

Tak hanya jadi perdebatan panas di Indonesia, keputusan kontroversial tersebut juga jadi sorotan di dunia.

Situs berita Amerika Serikat, CNN hari ini memuat artikel berjudul 'Indonesians lose right to directly elect governors, mayors' -- 'Rakyat Indonesia kehilangan hak untuk memilih langsung gubernur, walikota'. Juga The New York Times yang memuat artikel, "Parliament in Indonesia Rolls Back Election Rights".

Pun dengan situs berita Inggris, Guardian, dengan artikel berjudul 'Indonesian parliament scraps direct elections, undermining Joko Widodo'

"Pemungutan suara didukung oleh Prabowo, yang dikalahkan Joko Widodo dalam pemilihan presiden. Mengembalikan sistem pemilu kembali ke era Soeharto," demikian dimuat Guardian, Jumat (26/9/2014).

Pemilihan walikota, bupati, dan gubernur secara langsung dimulai tahun 2005. Proses itu dilihat sebagai bagian penting transisi demokrasi setelah kejatuhan rezim Soeharto.

Situs berita Wall Street Journal, dalam artikelnya yang berjudul 'Indonesia Lawmakers Vote to End Direct Regional Elections' memuat kalimat awal (lead) yang menohok.

"Anggota dewan di negara demokrasi terbesar ketiga di dunia melakukan pemungutan suara, yang akibatnya justru membuat negaranya menjadi kurang demokratis." Ironis.

Sementara, situs Bloomberg menyoroti salah satu dampak dibatalkannya pemilihan langsung. "Parlemen meloloskan RUU yang menghapus pemilihan langsung, yang mengakhiri sistem yang berlaku selama 1 dekade -- demokrasi daerah yang menghasilkan pemimpin seperti Joko Widodo.

"Sulit untuk tidak melihat RUU ini sebagai manuver politik -- untuk mengambil alih kembali hak dalam pemilu dari rakyat ke para pemimpin dan elit partai -- terkait kekalahan dalam pemilihan presiden," kata Andrew Thornley, direktur program pemilu The Asia Foundation seperti dimuat Bloomberg.

Media di Benua Asia juga tak ketinggalan menyoroti putusan tersebut. Yakni The Straits Times dan The Malay Online.

Situs Australia, Sydney Morning Herald menyoroti sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang mengumumkan pihaknya akan menggugat keputusan DPR tersebut dari Willard Hotel di Washington DC, Amerika Serikat.

"Meskipun partainya sendiri sebagian besar bertanggung jawab untuk meloloskannya," demikian dimuat Sydney Morning Herald.

Ini Kata Prabowo

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku, dirinya mendapat laporan bahwa media asing langsung menyerang Koalisi Merah Putih (KMP), usai Rancangan Undang-undang Pilkada (RUU Pilkada) melalui DPRD disahkan dini hari tadi.

"Tujuan kita mulia. Saya diberi laporan tadi malam begitu kita menang voting, langsung pers asing menyerang kita," kata Prabowo dalam acara pembekalan anggota DPR terpilih untuk Koalisi Merah Putih, di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Jumat (26/9/2014).

Mantan Komandan Jenderal Kopassus (Danjensus) itu pun menyebut media asing tidak seharusnya mencampuri urusan Indonesia.

"Pers asing, ada urusan apa dia urus kita? Emangnya dia kasihan sama kita? Kalau rakyat kita miskin, dia kasihan? Ratusan juta rakyat miskin apa dia kasihan?" tanya Prabowo berapi-api.

"Dia memang ingin Indonesia jadi sapi perahan nggak boleh mati. Karena harus diperah, harus dipelihara. Kalau perlu gemuk kasih rumput, tapi hidungnya dicucut, itu yang mereka kehendaki dari dulu sampai sekarang," timpalnya. (*lip6)

Sakit Hati Digugat Anak Kandung Rp1 Miliar, Nenek Fatimah Tak Mau Akui Anaknya





Di usia senja, di mana seharusnya hidup bahagia dengan anak dan cucu-cucunya, perempuan berusia 90 tahun ini malah menghadapi kasus hukum. Adalah Hajjah Fatimah. Ironisnya, janda delapan anak itu digugat oleh putri kandungnya, Nurhana dan menantunya, Nurhakim.

Tak tanggung-tanggung, Nenek Fatimah diminta membayar gugatan materiil sebesar Rp 1 miliar. Ia juga diminta meninggalkan rumahnya di Jalan KH Hasyim Asari, RT 02/01 No. 11, Kelurahan Kenanga, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang.

Bermula dari jual beli sepetak tanah seluas 397 meter persegi di kawasan Cipondoh, Tangerang pada tahun 1987.

Tanah itu dibeli almarhum suami nenek Fatimah, H Abdurrahman. Mendiang mengeluarkan uang Rp 10 juta, ditambah uang warisan Rp 1 juta. Tanah dibeli dari menantunya, Nurhakim. Pria yang menikah dengan putri nenek fatimah, Nurhana.

Berdasarkan keterangan anak bungsu Fatimah, Amas (37), saat itu Nurhakim tak ingin mengubah nama pada sertifikat tanah alias balik nama.

Beberapa tahun kemudian, setelah Abdurahman meninggal, Nurhakim tiba-tiba menggugat tanah karena mengaku tidak pernah dibayar oleh bapak mertuanya.

Awalnya dia meminta Fatimah dan anak-anaknya untuk membayar Rp 10 juta, lalu naik menjadi Rp 50 juta, Rp 100 juta, hingga Rp 1 miliar. Sampai akhirnya kasus ini berujung ke pengadilan.

Tanah Sudah Dibayar

Sementara, anak bungsu Fatimah, Amas (37), mengatakan almarhum ayahnya telah membayar sebesar Rp 10 juta kepada Nurhakim. Bahkan H Abdurrahman juga memberikan uang Rp 1 juta untuk Nurhana sebagai warisan.

"Pembayaran tanah itu disaksikan juga oleh kakak-kakak saya. Sertifikat tanahnya sudah dikasih oleh Nurhakim ke Bapak. Tapi masih atas nama Nurhakim," kata Amas.

Menurut dia, sertifikat tanah itu hingga kini belum dibalik nama, karena Nurhakim tidak pernah mau untuk melakukan proses itu. "Dia nggak mau, dengan alasan masih keluarga, masa sama menantu tidak percaya. Atas dasar kepercayaan itu, ibu ngikutin saja. Padahal dia sudah pernah buat surat pernyataan siap balik nama sertifikat, kan aneh," jelas dia.

Namun belakangan Nurhakim menggugat tanah itu dengan mengaku tidak pernah dibayar oleh Abdurrahman. Awalnya, kata Amas, Nurhakim meminta Fatimah dan anak-anaknya membayar Rp 10 juta, lalu naik menjadi Rp 50 juta, Rp 100 juta, hingga Rp 1 miliar.

"Keluarga sudah melakukan mediasi, tapi dia tetap meminta keluarga untuk membayar tanah itu. Ya tidak mungkin bisa, jumlahnya mahal sekali," tukas dia.

Hingga akhirnya Nurhakim memasukkan gugatan ini ke PN Tangerang pada 2013 silam dengan tudingan penggelapan sertifikat dan menempati lahan orang tanpa izin.

"Laporannya masuk ke pengadilan perdata, dengan gugatan ganti rugi Rp 1 miliar. Selain ibu, tiga kakak saya juga menjadi tergugat, yakni Rohimah, Marhamah dan Marsamah. jika tidak bisa membayar, ibu akan diusir dari tanah itu. Kita seperti diperas, padahal ibu dan kakak saya sudah tinggal di sana dari tahun 1988," jelas Amas.

Sakit Hati

Gugatan Rp 1 miliar yang diajukan oleh anak kandung dan menantu membuat nenek Fatimah sakit hati. Karena gugatan itu, nenek berusia 90 tahun itu tak lagi mengakui Nurhana sebagai anak kandungnya. Suami Nurhana, Nurhakim, juga sudah tak dianggap lagi sebagai menantu.

"Sakit banget hati saya, hancur banget. Saya sudah dikata-katain susah. Sekarang dia tega menggugat saya Rp 1 miliar, gara-gara tanah. Udah lah, saya udah enggak nganggep dia anak," ujar Fatimah sebagaimana dikutip Dream dari Merdeka, Rabu 24 September 2014.

Fatimah juga kecewa dengan sikap anak keempatnya itu. Sebab, setiap kali datang ke rumahnya, Nurhana selalu meributkan masalah tanah setiap datang ke rumahnya.

"Tiap datang ribut tanah, tiap datang ribut tanah, saya sudah usir dia, supaya jangan balik-balik lagi," ujar Fatimah.

dream.co.id

Saat sidang di Pengadilan Negeri Tangerang Selasa kemarin, Nurhana enggan menjawab. Dia langsung pergi meninggalkan ruang sidang bersama anak-anaknya.

"Enggak, enggak usah wawancara, saya enggak mau," ujar Nurhana dengan nada kesal.

Kasus ini bermula dari jual beli tanah seluas 397 meter persegi di Jalan KH Hasyim Asari, RT 02/01 No. 11, Kelurahan Kenanga, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang. Tanah itu mulanya milik Nurhakim, namun pada 1987 dibeli oleh Abdurrahman, suami Fatimah yang tak lain adalah bapak Nurhana sekaligus mertua Nurhakim.

Begini Suasana Hidup di Ibukota Islamic State, Raqqa (VIDEO)


Seorang wanita Suriah merekam suasana kehidupan di jantung Kota Raqqa "ibukota" ISIS di Suriah. Wanita itu merekam dengan kamerea tersembunyi di bawah niqab.

Hasil rekaman itu tersebar dan salah satunya telah disiarkan stasiu televisi France2.

Dengan kamera tersembunyi, wanita yang identitasnya dirahasiakan dengan alasan keselamatan, itu berhasil merekam kehidupan sekilas orang-orang asing yang tinggal di Raqqa, yang dikuasai kelompok Negara Islam  (ISIS).

Salah satu rekaman menunjukkan seorang wanita berjalan dengan anaknya ke taman bermain sambil membawa senapan di punggungnya.

Dari video itu pula, tampak jalan-jalan di Raqqa dipenuhi para pria dan wanita bersenjata. Para wanita penghuni kota itu juga mengenakan niqab atau kain penutup wajah.

Aksi berani wanita Suriah itu nyaris terbongkar. Sebab, dalam satu kesempatan niqab yang dia kenakan agak terbuka dan dilihat para pria asing yang diduga militan ISIS.

Seorang pria asing yang naik kendaraan memanggilnya dan menegurnya, agar dia berperilaku lebih baik. Wanita itu berpura-pura tidak tahu dan bertanya alasan mengapa dia ditegur.

Pria itu pun menjawabnya.

"Kami melihat wajah Anda. Anda harus memperhatikan dengan menutupi. Tuhan mengasihi wanita yang tertutup," bunyi teguran pria asing itu.

Lihat video:


Dalam kesempatan lain, wanita Suriah itu juga merekam kehidupan beberapa wanita Prancis yang memutuskan untuk pindah ke Raqqa.

"Ini adalah wanita yang diam-diam menyuting sambil mempertaruhkan hidupnya," demikian laporan stasiun televisi France2, semalam.

"Sambil mengenakan niqab hitam yang wajib dipakai, wanita itu berjalan-jalan ke Kota Raqqa, di mana para jihadis menerapkan hukum mereka sejak Maret lalu."

"Ada orang-orang bersenjata di mana-mana. Kadang-kadang, bahkan ada perempuan (mengenakan) niqab dan membawa senapan (AK-47)."

Ada yang Aneh terkait Larangan Berhijab di Asian Games 2014


Larangan berhijab yang dikenakan pada tim basket putri Qatar di ajang Asian Games 2014, Incheon, Korsel sangat aneh. 

Pasalnya, di beberapa cabang olahraga penggunaan penutup kepala bagi atlet putri muslim hal tersebut tidak dilarang.

Soal larangan berhijab ini sebelumnya menjadi topik hangat. Kelompok hak asasi manusia dan Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) pun sempat angkat suara untuk menghapuskan segala larangan berhijab di lingkungan mana pun termasuk di dunia olahraga.

Awal tahun lalu, Badan Asosiasi Sepakbola Internasional (IFAB) dengan suara bulat sudah menghapuskan larangan berhijab bagi pesepakbola putri.

Mereka beralasan larangan tersebut tidak berhubungan dengan aturan permainan dan soal keamanan serta kenyamanan pemain juga tidak masuk akal.


Di ajang Asian Games 2014, seperti dilaporkan reuters, Rabu (24/9), sendiri banyak atlet yang menggunakan hijab. Empat atlet putri Iran malah mendapatkan medali perunggu saat tampil di cabang olahraga dayung.

Tapi sekali lagi aturan ini ternyata tidak berlaku di cabang olahraga bola basket.

Federasi Bola Basket Internasional (FIBA) mengaku bulan lalu sudah pernah membicarakan hal ini dengan semua anggotanya sebelum perhelatan Asian Games 2014 ini digelar.


"FIBA tidak melarang penggunaan hijab saat pertandingan digelar di tingkat nasional di wilayah negara bersangkutan, tapi tidak di level internasional. Dan sanksi berlaku di pertandingan internasional," jelas FIBA.

Qatar sendiri tidak akan tinggal diam atas anehnya aturan ini. Mereka akan mengajukan keberatan dan menginginkan adanya perubahan aturan soal larangan berhijab ini. (*snd)

Negara Islam Perintahkan Habisi WN Koalisi Anti-ISIS


Militan Islamic State (ISIS) menginstruksikan pengikutnya untuk menghabisi warga negara AS dan anggota koalisi anti-ISIS.

Juru bicara ISIS Abu Muhammad al-Adnani -- dalam pesan video berbahasa Arab yang dirilis baru-baru ini -- mengatakan intervensi militer koalisi pimpinan AS akan menjadi kampanye terakhir bagi serdadu perang salib.

"Kami mendesak seluruh pengikut dan simpatisan ISIS untuk menyerang dan membunuh warga negara AS, Prancis, Kanada, Australia, dan lainnya," ujar Al-Adnani.

Menlu AS John Kerry mengatakan telah 50 negara yang menyatakan siap 'mengeroyok' ISIS. Beberapa mengirim peralatan tempurnya, lainnya menyediakan dana operasi.

Mesir, Yordania, dan negara-negara Arab lainnya, dipastikan menjadi sasaran serangan ISIS.

Al-Adnani juga menantang Presiden Barrack Obama untuk mengirim pasukan daratnya.

"Jika Anda berani melakukannya Anda, kami akan menjadikan Irak dan Suriah sebagai kuburan pasukan AS," ujar Al Adnani.

ISIS mungkin kelompok paling fenomenal. Belum pernah ada sebuah 'gerombolan' beranggotakan 30 ribu serdadu, tidak memiliki pesawat, meriam, kapal induk, dan tank, dikeroyok 50 negara.

Ini video ISIS Sita Uang Jutaan Dolar dari Rumah Wapres Irak


Negara Islam telah menyita jutaan dolar dari wakil presiden Irak dan berniat untuk membagikan uang kepada orang miskin, menurut sebuah video yang dirilis ke internet pada hari Minggu

Video menunjukkan tumpukan dolar Amerika serta beberapa emas batangan diduga disita pada 11 Agustus dari istana milik Osama al-Nujayfi, mantan ketua parlemen Irak dan wakil presiden Irak saat ini.

"Perhatikan wahai Muslim, semua uang ini ... lihat dolar ini, ada ratusan ribu dolar di sini, bahkan mungkin jutaan dolar, segala puji bagi Allah, yang memungkinkan mujahidin Negara Islam di Nineveh merebut ini uang," kata narator dalam bahasa Arab, menurut terjemahan yang disediakan oleh MEMRI.

"Uang ini telah kembali ke pemiliknya yang sah - orang miskin. Uang ini milik orang miskin. Mereka "binatang" menggunakannya untuk memanjakan diri dengan uang ini dengan mengorbankan kaum miskin."

"Biarkan binatang itu (al-Nujayfi) menonton uang ini. Wahai al-Nujayfi, Insya Allah, kami akan memenggal kepala Anda. "

Berikut Videonya:



TNI-Polri Bentrok lagi, 4 anggota TNI Ditembak


TNI dan Polri bentrok lagi, seakan tak pernah henti. Peristiwa terbaru terjadi di Batam, Kepri, Senin (22/9/2014). Anggota TNI mengalami luka tembak.

Empat anggota TNI AD yang bertugas di Batam, Kepulauan Riau, tertembak peluru akibat bentrok dengan anggota Brigade Mobil Kepolisian Daerah Kepulauan Riau pada Minggu, 21 September 2014.

Ke 4 anggota TNI ini dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah Batam. Mereka terkena tembakan di bagian kakinya, saat terjadi bentrok Senin dinihari tadi.

Empat anggota TNI AD korban penembakan itu adalah Prajurit Ta Kompi Senapan A Prajurit Satu Ari Kusdiyanto Ta Kes Kima Batalion Infanteri, Prajurit Dua Hari Sulistiyo Jabatan Ta Ki Bantuan, Prajurit Kepala Eka Basri dengan jabatan Ta Kompi Senapan A, dan Prajurit Satu Eka Syahputra dari Ta Kima. Mereka berasal dari Batalion Infanteri 134.

Kapolda datang dengan didampingi Komandan Korem 033 Wira Pratama, Brigjen TNI B Zuirman. Ruang perawatan keempat anggota TNI ini dijaga sangat ketat oleh pasukan TNI dan polisi.

Kapolda Kepulauan Riau Brigjen Arman Depari membeberkan peristiwa bentrokan antara anggota Brimob Batam dengan TNI di depan Markan Brimob Batam, dini hari.

Bentrokan tersebut diduga dipicu atas upaya polisi dalam menggerebek tempat penimbunan BBM di Sagulung, Batam yang berlokasi sekitar 500 meter dari Markas Brimob.

Namun penggerebekan tersebut gagal. Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar, kegagalan tim disebabkan warga menghalangi operasi itu.

Terjadi percekcokan yang berujung pada perkelahian. Saat itu, salah satu anggota Brimob mengalami luka akibat pukulan helm di kepalanya. Tidak hanya itu, massa juga merusak satu unit mobil anggota di TKP penimbunan BBM tersebut. (*tmpo/inl/dtk)

Israel Tutup Masjid Ibrahim, Larang Muslim masuk


Pemerintah Israel menutup Masjid Ibrahim selama dua hari, Kamis (25/9) dan Jumat (26/9), sehubungan peringatan Tahun Baru Yahudi atau Rosh Hashanah.

Hijazi Abu Sneina, pengurus masjid, mengatakan masjid akan berubah fungsi menjadi tempat peribadatan kaum Yahudi selama dua hari itu, sehingga umat Islam tidak boleh masuk.

"Tidak ada Shalat Jumat pekan ini di masjid itu. Sebagai gantinya, pemukim Muslim harus mencari masjid lain."

Masjid Ibrahim menjadi situs sengketa bagi dua agama; Islam dan Yahudi. Kedua umat percaya masjid itu adalah makam Nabi Ibrahim.

Perjanjian 1997 membagi Hebron menjadi wilayah kontrol Palestina dan Israel.

Saat itu pemukim Israel hanya 500 orang. Kini Hebron dan Tepi Barat dihuni 500 ribu pemukim Yahudi.

Akibatnya, konflik Masjid Ibrahim menjadi pelik. Yahudi merasa berhak beribadah di tempat itu.

Ternyata Saddam Tak Punya Senjata Pemusnah Massal


Bekas Perdana Menteri Australia John Howard  mengatakan, dirinya tak mampu menahan malu dan "tak percaya" ketika diungkap bahwa almarhum Saddam Hussein ternyata tak punya senjata pemusnah massal atau (WMD).

Howard menyatakan merasa malu kegagalan intelijen itu diungkap kepada publik, yang seperti melecehkan dukungan terhadap invasi di Irak pada 2003.

Australia sepenuhnya mendukung invasi tersebut dan Howard mengirim pasukannya.

Ketika ditanya oleh televisi Australia Channel 7, Minggu (21/9/2014), bahwa Irak ternyata tak punya senjata pemusnah massal seperti yang dinyatakan presiden AS George W.Bush, Howard mengatakan "merasa malu" dengan berita tersebut.

Howard terkejut dengan bahasa yang digunakan intel AS yang seolah menghakimi bahwa Irak punya WMD dan punya potensi kemampuan nuklir, tapi ia membantah info itu memang sengaja digoreng intel untuk membenarkan invasi.

"Saya melakukan hal yang terbaik untuk menjelaskan bahwa ini bukan penipuan yang disengaja..Mungkin ini kesimpulan yang salah berdasar info yang tersedia tetapi tidak dibuat agar Bush mengumbar omong kosong," tutur Howard.


Anggota parlemen dari kubu Independen Andrew Wikie, yang saat itu bekerja di Kantor Assesment National (ONA), keluar dari badan intelijen Australia dan meniup peluit terhadap info lebay intelijen itu.

"Johm Howard harus merasa dirinya terkutuk daripada sekadar malu," kata Wilkie kepada ABC Australia, Senin (22/9/2014).

Untung, tambah Wilkie, Howard tak sampai dituduh melakukan konspirasi pembunuhan massal.

Wilkie berpendapat bahwa Howard merasa nyaman keluar dari penilaian ONA yang mengeksplorasi pemikiran Washington pada saat itu dan ternyata Washington ingin segera cabut dari Irak. Howard dianggap Wilkie seperti menunggu bola muntah di depan gawang dalam sepak bola.

Howard menyatakan, seperti salah membaca sejarah untuk memahami perkembangan cepat gerombolan ektermis di Irak sekarang dengan melakukan serangan udara, seolah sedang menghadapi Perang Teluk II.

Ancaman terorisme di Australia "itu nyata," kata Howard. Ia menganggap bukan ide bagus membahas meningkatnya imigrasi kaum Muslimin ke Australia.

"Lepas dari masalah lain, masalah ini akan dipandang oleh para negara sahabat kita seperti Indonesia dan Malaysia sebagai sesuatu yang negatif," pungkas Howard. (*inilah)

Ini Daftar Jenderal AS yang Makin Kaya-raya Berkat ISIS


Tanyakan kepada analis militer di AS siapa di balik keputusan Presiden Barrack Obama memerangi Islamic State of Iraq and Syria (ISIS)? Mereka pasti menjawab; kontraktor militer dan pabrik senjata.

Lebih spesifik lagi, siapa figur paling keras mendesak AS memerangi ISIS? Berikut para jenderal yang mendesak Presiden Barrack Obama memerangi ISIS agar perusahaan senjata tempatnya bekerja tambah kaya.

Jenderal Jack Keane


Sebuah artikel di majalah Nation menyebut Jenderal Jack Keane. Keane muncul di FoxNews sembilan kali dalam dua bulan terakhir, dengan materi yang disampaikan sama; perlunya ofensif militer oleh AS dan penyebaran penasehat militer ke Timur Tengah, sebagai satu-satunya cara melawan ISIS.

Keane bukan pengamat independen yang setiap tampil di televisi mendapat bayaran. Ia adalah ketua dewan Institute for the Study of War dan nara sumber sejumlah outlet ternama, dua diantaranya New York Times dan BBC.

Lebih penting lagi, Keane adalah penasehat khusus Academi, kontraktor militer yang sebelumnya dikenal dengan sebutan Blackwater. Ia anggota dewan penasehat General Dynamics, presiden perusahaan konsultan GSI LLC, dan mitra usaha SCP Partners -- perusahaan investasi yang bermitra dengan kontraktor pertahanan XVionics, yang bekerja sama dengan Angkatan Udara AS dalam pelatihan drone.

Di General Dynamics, Keane menerima gaji enam digit dalam bentuk uang tunai dan saham sejak bergabung dengan perusahaan itu tahun 2004. Tahun 2013, General Dynamic membayarnya lebih dari 258 ribu dolar AS.

Wall Street Journal edisi 24 Agustus 2014 menyebutkan Keane mendesak Washington untuk meminta Qatar mendanai ISIS, tapi tidak menyebut Arab Saudi dan Kuwait.

Pengamat mengatakan Keane tidak melirik kerajaan-kerajaan di Teluk Persia, dan hanya menekankan pada peran Qatar. Alasan rasionalnya, Academi adalah mitra bisnis Uni Emirat Arab -- pesaing utama Qatar.

Jenderal James Mattis


Keane tidak sendiri. Sosok lain penganjur perang melawan ISIS adalah Jenderal James Mattis, pensiunan marinir dan anggota dewan direktur General Dynamics.

Tahun 2013, untuk perannya menggelembungkan pendapatan perusahaan, Mattis menerima 88.480 dolar AS dalam bentuk uang tunai dan saham.

Jenderal Anthony Zinni


Di luar General Dynamics, terdapat nama Jenderal Anthony Zinni -- anggota dewan BEA Syatems. Ia juga bekerja untuk beberapa perusahaan ekuitas swasta yang fokus pada bisnis senjata.

Seperti dua jenderal sebelumnya, Zinni juga berpengalaman mengelola konflik di Timur Tengah untuk kepentingan pabrik senjata.

Frances Townsend


Nama lain yang tidak bisa diabaikan adalah Frances Townsend, komentator militer untuk CNN dan mantan pejabat pemeirntahan George W Bush.

Analis pro-perang ini memegang posisi penting di dua perusahaan investasi yang memiliki saham di perusahaan pertahanan MacAndrews and Forbes dan Monumen Capital Group.

Posisi lain yang dipegangnya adalah penasehat kontraktor militer Decision Sciences. (*inilah)

Ini Daftar Jenderal AS yang Makin Kaya-raya Berkat ISIS


Tanyakan kepada analis militer di AS siapa di balik keputusan Presiden Barrack Obama memerangi Islamic State of Iraq and Syria (ISIS)? Mereka pasti menjawab; kontraktor militer dan pabrik senjata.

Lebih spesifik lagi, siapa figur paling keras mendesak AS memerangi ISIS? Berikut para jenderal yang mendesak Presiden Barrack Obama memerangi ISIS agar perusahaan senjata tempatnya bekerja tambah kaya.

Jenderal Jack Keane


Sebuah artikel di majalah Nation menyebut Jenderal Jack Keane. Keane muncul di FoxNews sembilan kali dalam dua bulan terakhir, dengan materi yang disampaikan sama; perlunya ofensif militer oleh AS dan penyebaran penasehat militer ke Timur Tengah, sebagai satu-satunya cara melawan ISIS.

Keane bukan pengamat independen yang setiap tampil di televisi mendapat bayaran. Ia adalah ketua dewan Institute for the Study of War dan nara sumber sejumlah outlet ternama, dua diantaranya New York Times dan BBC.

Lebih penting lagi, Keane adalah penasehat khusus Academi, kontraktor militer yang sebelumnya dikenal dengan sebutan Blackwater. Ia anggota dewan penasehat General Dynamics, presiden perusahaan konsultan GSI LLC, dan mitra usaha SCP Partners -- perusahaan investasi yang bermitra dengan kontraktor pertahanan XVionics, yang bekerja sama dengan Angkatan Udara AS dalam pelatihan drone.

Di General Dynamics, Keane menerima gaji enam digit dalam bentuk uang tunai dan saham sejak bergabung dengan perusahaan itu tahun 2004. Tahun 2013, General Dynamic membayarnya lebih dari 258 ribu dolar AS.

Wall Street Journal edisi 24 Agustus 2014 menyebutkan Keane mendesak Washington untuk meminta Qatar mendanai ISIS, tapi tidak menyebut Arab Saudi dan Kuwait.

Pengamat mengatakan Keane tidak melirik kerajaan-kerajaan di Teluk Persia, dan hanya menekankan pada peran Qatar. Alasan rasionalnya, Academi adalah mitra bisnis Uni Emirat Arab -- pesaing utama Qatar.

Jenderal James Mattis


Keane tidak sendiri. Sosok lain penganjur perang melawan ISIS adalah Jenderal James Mattis, pensiunan marinir dan anggota dewan direktur General Dynamics.

Tahun 2013, untuk perannya menggelembungkan pendapatan perusahaan, Mattis menerima 88.480 dolar AS dalam bentuk uang tunai dan saham.

Jenderal Anthony Zinni


Di luar General Dynamics, terdapat nama Jenderal Anthony Zinni -- anggota dewan BEA Syatems. Ia juga bekerja untuk beberapa perusahaan ekuitas swasta yang fokus pada bisnis senjata.

Seperti dua jenderal sebelumnya, Zinni juga berpengalaman mengelola konflik di Timur Tengah untuk kepentingan pabrik senjata.

Frances Townsend


Nama lain yang tidak bisa diabaikan adalah Frances Townsend, komentator militer untuk CNN dan mantan pejabat pemeirntahan George W Bush.

Analis pro-perang ini memegang posisi penting di dua perusahaan investasi yang memiliki saham di perusahaan pertahanan MacAndrews and Forbes dan Monumen Capital Group.

Posisi lain yang dipegangnya adalah penasehat kontraktor militer Decision Sciences. (*inilah)

Ini Struktur Pemerintahan Kekhalifahan ISIS



Sebuah dokumen yang disita dari sebuah rumah seorang pemimpin Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) struktur pemerintahan dan hirarki kepempinan organisasi militan Sunni tersebut.

Sebagai khalifah, Abu Bakr al-Baghdadi memiliki dua deputi, yaitu deputi Irak dan Suriah. Di bawah ketiganya terdapat kabinet berisi tujuh menteri, dan dewan perang. Masing-masing deputi membawahi 12 gubernur.

Kabinet dan dewan perang, dalam bagan organisasi di dokumen itu, bertanggung jawab langsung ke khalifah.

Konsorsium Analisis dan Riset Terorisme (TRAC) dokumen diperoleh dari rumah Abu Abdul Rahman al-Bilawi, kepala staf militer ISIS di Irak. Al Bilawi tewas dalam serangan militer.

Dokumen ini memperlihatkan bagaimana ISIS telah berubah dari kelompok jihad ke organisasi yang memberikan layanan birokrasi negara, seperti menyalurkan gas, makanan, dan membentuk undang-undang bagi empat juta warga di daerah yang dikuasai.

Terakhir, ISIS membentuk satuan kepolisian di Niniveh.


Menurut The Telegraph, Al-Baghdadi memutuskan untuk membuat kompartemen dan membuat hirarki kaku, dengan dua deputi yang mengatur semua aspek dalam wilayah luas.

Hisham al-Hashimi, analis keamanan yang memiliki akses ke dokumen itu, mengatakan Al-Baghdadi memposisikan diri sebagai 'gembala'. Dua deputinya adalah anjing penggiring.

"Kekuatan gembala berasal dari anjing," ujarnya seperti dikutip The Telegraph.

Cabang eksekutif pemerintahan Al-Baghdadi disebut Al Imara. Terdiri dari khalifah, penasehat kabinet, dan dua deputi senior.

Dua deputi dijabat Abu Ali al-Anbari dan Abu Muslim al-Turkmani, keduanya mengawasi Suriah dan Turki. Saat Saddam Hussein berkuasa, keduanya adalah perwira militer.

"Kedua orang inilah yang membuat Al-Baghdadi menjadi sangat berkuasa," ujar Hashimi. "Keduanya mengirim perintah ke gubernur, dan menginstruksikan dewan lokal melaksanakan keputusan eksekutif."


Dokumen juga memperlihatkan setiap dari tujuh anggota kabinet memiliki peran. Abu Salah, mengelola keuangan wilayah Irak. Abu Abdul Kadir menangani isu manajemen. Abu Louay berperan sebagai penasehat keamanan.

Abu Mohammed mengawasi komunikasi internal. Abu Hajar bertugas menyeleksi militan asing. Al-Bilal, anggota ketujuh, adalah penasehat militer di Irak. Tidak ada yang tahu siapa penggantinya.

Ada 24 gubernur. Masing-masing gubernur memiliki anggota dewan, yang mengelola setiap kekayaan daerah masing-masing.

Hashimi mengakan saat ini terdapat 25 ribu orang bekerja dengan ISIS. Masing-masing menerima gaji antara 300 sampai 2.000 dolar AS per bulan.

Dari jumlah itu, sekitar 1000 orang adalah komandan lapangan tingkat menengah dan atas.

Pengawas keagamaan kekhalifahan ISIS adalah Dewan Syura. Lembaga ini melapor langsung ke Al Baghdadi, dan memastikan dewan lokal dan gubernur mengikuti hukum Islam.

Jasmine Opperman, direktur TRAC Afrika Selatan, mengatakan Dewan Syura juga mengontrol khalifah. Namun itu mungkin tidak pernah terjadi karena khalifah mengangkat Dewan Syura.

Dokumen ini memperlihatkan bagaimana dua cabang dalam pemerintahan ISIS; militer dan birokrasi bekerja bersama-sama. Kabinet perang mengerahkan brigade, gubernur mengontrol pemerintahan sipil. (*inl)