Islamic State Iraq and Sham atau Negara Islam Irak dan Sham (ISIS) meminta Palestina untuk bersabar dengan perlawanan seadanya dari pejuang Hamas, ISIS menekankan bahwa pasukannya akan datang untuk melawan tindakan "barbar Yahudi".
Dilansir Ibtimes.com (July 30, 2014), Dalam pernyataan yang dirilis via akun Twitter yang berafiliasi dengan ISIS itu, menyatakan bahwa pembantaian Muslim sedang terjadi di Gaza.
"Adapun pembantaian yang terjadi di Gaza terhadap pria Muslim, perempuan dan anak-anak, maka Negara Islam (ISIS) akan melakukan segalanya dalam batas kemampuannya untuk terus menerobos setiap murtad yang berdiri sebagai penghambat di jalan menuju Palestina," kata kelompok itu.
Pernyataan dari ISIS tampaknya menjadi respon terhadap kritik yang mempertanyakan mengapa kelompok dan pemimpinnya Abu Bakr al-Baghdadi tidak datang untuk mendukung Palestina.
Menjawab itu, kata pernyataan itu: "Ini bukan cara Negara Islam untuk melemparkan kata-kata kosong, kering dan munafik kecaman dan belasungkawa seperti 'tawaghit' Arab di PBB dan Liga Arab."
Para militan ISIS berjanji bahwa tindakan lebih keras daripada kata-kata.
"Ini hanya masalah waktu dan kesabaran sebelum (Negara Islam) mencapai Palestina untuk melawan orang-orang Yahudi barbar dan membunuh orang-orang dari mereka bersembunyi di balik pohon Gharqad - pohon orang Yahudi," pernyataan itu menyimpulkan.
Konflik Gaza sampai sekarang telah mengklaim lebih dari 1.242 jiwa dan setidaknya 7.000 terluka sejak perang antara Israel dan Hamas mulai, menurut Departemen Kesehatan Palestina, dilaporkan CNN. Meskipun peningkatan kecaman internasional atas konflik Israel tidak maupun Hamas siap untuk mengalah.
Menurut Israel National news, juru bicara ISIS Nidal Nuseiri menegaskan kembali bahwa prioritas kelompok itu menaklukkan "Bayt el-Maqdis" (Yerusalem) dan menghancurkan Negara Israel. Dia mencatat bahwa itu adalah agenda utama "jihad" mereka.
"Kelompok ini, bagaimanapun, sebelum mengambil Israel ingin melemahkan terus United State di negara-negara Arab; dan mengambil alih Irak, Suriah, Lebanon, Yordania dan mungkin Gaza," katanya.
Sementara ISIS telah menyebutkan bahwa dalam sebuah, video terbaru yang dirilis di YouTube kelompok pejuang Negara Islam telah dibentuk di Palestina. Dalam video tersebut, pejuang Negara Islam terlihat menembakkan roket ke wilayah Israel. Demikian International Bussines Times.
0 comments:
Posting Komentar