PBB untuk kesekian kalinya mengutuk pemboman militer Israel terhadap tempat pengungsian PBB di Gaza, Palestina. PBB menegaskan, serangan yang menewaskan belasan warga sipil di pengungsian sebagai pelanggaran serius terhadap hukum internasional.
Dalam sebuah pernyataan, Komisaris Jenderal Badan Bantuan PBB, Pierre Krahenbuhl, mengatakan, Israel benar-benar menghina dunia. "Tadi malam, anak-anak dibunuh saat mereka tidur di samping orang tua mereka di lantai, di ruang kelas, di tempat penampungan yang ditunjuk PBB di Gaza," katanya.
"Anak-anak tewas dalam tidur mereka. Ini merupakan penghinaan bagi kita semua, sumber rasa malu yang universal. Hari ini dunia berdiri dengan rasa malu," lanjut Krahenbuhl. (Baca: Giliran Pasar di Gaza Dibom Israel, 17 Tewas)
"Saya mengutuk dalam istilah yang paling kuat sebagai pelanggaran serius terhadap hukum internasional yang dilakukan oleh pasukan Israel," tegas dia, seperti dikutip middleeastmonitor, kemarin (30/7/2014).
Kutukan PBB itu mengacu pada serangan terbaru militer Israel terhadap sekolah dasar perempuan di Jabalia, Gaza. Di sekolah yang dibangun PBB itu terdapat ribuan warga sipil yang berlindung. Tapi, Israel mengabaikan keberadaan warga sipil dan menyerang dengan tembakan artileri.
Krahenbuhl mencatat, bahwa militer Israel setidaknya sudah 17 kali menyerang sekolah dan tempat pengungsian warga sipil. Yang terbaru serangan terjadi beberapa jam kemarin.
"Saya menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mengambil tindakan politik internasional yang sengaja untuk mengakhiri pembantaian ini," kata Krahenbuhl.
0 comments:
Posting Komentar