Barrack Obama dan Menlu John Kerry begitu yakin AS mampu menghentikan militan Islamic State (ISIS).
Seraya mencibir, sejumlah pemberontak dan warga di utara Suriah, mengatakan; "Pemboman hanya akan membunuh warga sipil, dan tidak akan bisa menghentikan ISIS."
Jaber Abdulkarim, pemberontak anti-Bashar Assad yang sedang berada di Idlib untuk mengunjungi keluarganya, mengatakan ISIS tahu kapan harus bersembunyi dari serangan udara AS, dan melanjutkan operasi.
"Bashar Assad membom kami berbulan-bulan, tapi tak pernah bisa melumpuhkan kami," ujar Abdulkarim.
"Kami tahu bagaimana cara bersembunyi dari bom, yaitu di gua-gua. Militan ISIS juga tahu, dan akan melakukannya."
Jika ingin memberi pukulan serius kepada ISIS, AS -- dan seluruh negara yang tergabung dalam koalisi anti-ISIS -- harus menempatkan sepatu di tanah.
Artinya, lanjut Abdulkarim, AS harus menurunkan pasukan darat.
Mohammed Al Bakhour, komandan senior Tentara Pembebasan Suriah (FSA) di Aleppo, mengatakan serangan udara AS terhadap ISIS hanya akan mengasingkan dari masyarakatnya.
Simpati pasti akan tertuju ke ISIS, dan akan kian banyak anggota pemberontak Suriah yang bergabung dengan ISIS.
"Kami juga khawatir pemboman hanya membunuh warga sipil, bukan ISIS," lanjutnya.
Menurut Al Bakhour, semua orang telah melihat apa yang dilakukan AS di Somalia, Yaman, Irak, Afghanistan, dan lainnya.
"Mereka menyerang dengan bom, tapi tidak banyak korban dari kelompok yang ingin dihabisi," ujarnya.
Satu hal lagi, lanjut Al Bakhour, rakyat Suriah tidak mengundang AS memerangi ISIS. Yang diinginkan rakyat Suriah juga bukan memerangi ISIS, tapi Bashar Assad. (*inl)
0 comments:
Posting Komentar