Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad kembali menuduh dinas intelijen AS (CIA) berada di balik hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370. Mahathir menilai CIA mengetahui sesuatu tentang hilangnya pesawat Boeing 777-200ER itu.
Mahathir menyebutkan, CIA mengetahui apa yang terjadi dengan pesawat dengan nomor penerbangan MH370 itu. Ini termasuk pula dengan hilangnya pesawat bila memang benar sudah dibajak.
"(Pesawat MH370) dikendalikan melalui satelit yang dihubungkan oleh agensi pemerintah, seperti Central Intelligence Agency (CIA). Ini terjadi bila teroris mencoba untuk meraih kendali dari kokpit pesawat," ujar Mahathir dalam blognya, seperti dikutip Daily Mail, Senin (19/5/2014).
"Pesawat tidak mungkin menghilang begitu saja. Apalagi dengan kondisi saat ini, di mana sistem komunikasi, radio dan pelacakan yang maju, serta rekaman video yang memiliki penyimpanan dalam jumlah besar (bisa membantu banyak)," lanjutnya.
Menurut Mahathir, keberadaan pesawat itu mungkin saja tidak diketahui Malaysia Airlines. Dirinya menuduh media enggan memberitakan keterlibatan AS dalam insiden ini.
"Buang waktu dan tenaga untuk mencari puing, jejak bahan bakar atau mencari sinyal dari kotak hitam. Untuk berbagai alasan, media tidak akan pernah memberitakan apapun yang terkait dengan Boeing ataupun CIA," tuturnya.
Sebelumnya, Mahathir juga menuduh Boeing berada di balik hilangnya Malaysia Airlines MH370 ini. Mantan PM Malaysia yang berkuas antara 1981 hingga 2003 ini mengatakan, seluruh sistem komunikasi dan GPS dipasang oleh Boeing. Kalau ada kegagalan sudah tentu Boeing mengetahuinya.
Mahathir menambahkan, sistem komunikasi dari MH370 mungkin sengaja dinon-aktifkan. Jika saja alat-alat tersebut aktif, mungkin saja MH370 dapat segera ditemukan. (*dailymail/okz)
0 comments:
Posting Komentar