Teori baru atas tragedi hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 dimunculkan oleh penulis buku asal Inggris, Nigel Cawthorne. Dia menulis, pesawat pembawa 239 orang itu ditembak jatuh dan meledak oleh kesalahan militer Amerika Serikat (AS) saat latihan di Thailand.
Dalam bukunya, Cawthorne menganggap teori pesawat MH370 hilang di Samudera Hindia dianggap sebagai tipu muslihat untuk menyembunyikan fakta, jika pesawat itu ditembak jatuh dalam latihan militer.
Buku itu beredar hari ini (19/5/2014), dan menjadi buku pertama yang mengulas teori pesawat MH370 meledak. Teori itu muncul di tengah kebingungan sejumah pihak terutama Malaysia yang mencari pesawat sejak hilang pada 8 Maret 2014.
Menurut tulisan Cawthorne, fakta pesawat MH370 meledak karena ditembak itu kemungkinan ditutup-tutupi, karena pemerintah setempat tidak ingin ada serangan balasan. Kecurigaan itu muncul dari kejanggalan pencarian pesawat yang semula di Selat Malaka dan kemudian beralih ke Samudera Hindia selatan.
Terori itu dia tulis berdasarakan pengakuan dari saksi mata asal Selandia Baru yang bekerja pada pabrik pengeboran minyak di Laut China Selatan, Mike McKay. Pekerja itu mengaku melihat bola api di udara tepat pada 8Maret 2014 dini hari.
"Saya pertama kali melihat kebakaran (pesawat) sampai api keluar ( masih pada ketinggian) dengan waktu sekitar 10-15 detik. Tidak ada pergerakan lateral, jadi itu terlihat baik dari lokasi kami, stasioner, dan pergi jauh dari lokasi kami," kata McKay, dalam e-mail yang dia kirim ke bos-nya tak lama setelah insiden itu terjadi, seperti dikutip news.com.au.
Kendati demikian, teori Cawthorne masih tidak menjawab apa yang terjadi pada puing-puing pesawat. Sedangkan pemerintah Malaysia belum memberikan konfirmasi atas teori baru ini.
Malaysia tetap yakin, pesawat itu jatuh di Samudera Hindia selatan berdasarkan data Satelit Inmarsat, Inggris yang menunjukkan arah terakhir laju pesawat MH370. (*snd)
0 comments:
Posting Komentar