*Kecurigaan Mahatir pada CIA Amerika
Tokoh berpengaruh di partai berkuasa Malaysia, Mahathir Mohamad, mengklaim, Central Intelligence Agency (CIA) Amerika Serikat (AS) sedang menyembunyikan informasi penting terkait tragedi pesawat Malaysia Airlines MH370. Mahathir merasa kecelakaan pesawat itu janggal.
Mahathir yang merupakan bekas Perdana Menteri Malaysia, mengatakan pencarian pesawat MH370 di lepas pantai Australia Barat atau di Samudera Hindia selatan adalah pekerjaaan yang membuang-buang waktu dan uang.
"Pesawat itu di suatu tempat, mungkin tanpa jejak MAS (Malaysia Airlines)," kata Mahathir. "Ini buang-buang waktu dan uang, untuk mencari puing-puing atau tumpahan minyak atau untuk mendengarkan ping dari kotak hitam," lanjut Mahathir.
Mahathir, seperti dikutip laman IB Times, kemarin (19/5/2014), menambahkan, bahwa ada kejanggalan terakait hilangnya pesawat pada 8 Maret 2014 itu. "Kemungkinan besar bukan kecelakaan biasa setelah bahan bakar habis," ujarnya.
Mahathir menjadi sosok yang disegani di Malaysia. Dia yang saat ini berusia 88 tahun, pernah menjadi Perdana Menteri Malaysia selama 22 tahun. Awar Ibrahim yang saat ini menjadi tokoh oposisi Malaysia, sejatinya adalah anak didik Mahathir yang disiapkan untuk menggantikannya kala itu. Namun di tengah perjalanan, keduanya berseberangan jalan.
Kembali soal tragedi pesawat MH370, Mahathir juga menulis asumsinya dalam sebuah blog pribadi. "Pilot melakukan pendaratan lembut di laut kasar dan kemudian diam-diam pergi dengan pesawat," tulis Mahathir.
"Seseorang menyembunyikan sesuatu. Ini tidak adil bahwa MAS dan Malaysia harus disalahkan," lanjut Mahathir membela negaranya yang tersudut setelah tragedi MH370.
Mahathir menyatakan, CIA memiliki informasi tentang hilangnya pesawat tipe Boeing 777, tetapi mereka tidak berbagi informasi itu dengan Malaysia. Ia mengklaim bahwa instansi pemerintah, bersama dengan Boeing, memiliki kemampuan mengendalikan pesawat komersial dari jarak jauh.
"Untuk beberapa alasan, media tidak akan melansir apa pun yang melibatkan Boeing atau CIA," ujar Mahathir.
0 comments:
Posting Komentar