Media Amerika Serikat (AS), TIME, merilis laporan soal sepak terjang militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang saat ini berhasil menguasai setengah wilayah di Irak.
Yang mengejutkan, TIME menulis bahwa ISIS bukan hanya didominasi orang-orang Timur-Tengah, melainkan juga orang-orang Indonesia.
Media barat itu memulai laporannya dengan deskripsi para jihadis yang menggendong senapan Kalashnikov (AK-47). Mereka tersorot kamera saat berada di suatu tempat di Suriah. Mereka adalah mahasiswa, pengusaha, mantan tentara dan bahkan remaja.
Satu per satu, mereka mendesak rekan-rekan senegara mereka untuk bergabung dengan ISIS. "Tapi mereka bukan warga Suriah, atau Uzbek, atau Chechnya. Mereka adalah warga Indonesia," tulis media AS itu, kemarin (17/6/2014).
"Mari kita berjuang di jalan Allah karena itu adalah tugas kita untuk melakukan jihad di jalan Allah. Terutama di sini di Sham (wilayah Suriah/Irak) dan ke negara ini keluarga kami akan melakukan migrasi suci," kata salah seorang jihadis berbahasa Indonesia, yang sesekali diselipi frase bahasa Arab.
"Saudara-saudara di Indonesia, jangan takut karena ketakutan adalah godaan setan," lanjut jihadis itu.
Sebut Bekas TNI Masuk ISIS
TIME tidak hanya menulis soal warga sipil Indonesia yang bergabung dengan jihadis ISIS. Namun, media itu juga menyebut mantan Tentara Nasional Indonesia (TNI) juga ada yang masuk ke kelompok tersebut.
"Jihadis lain, seorang mantan tentara Indonesia. Dia menyerukan sesama perwira tentara dan polisi untuk bertobat dan meninggalkan pertahanan negara mereka, serta 'berhala' ideologi negara, Pancasila," tulis TIME kemarin (17/6/2014).
Dalam laporannya, media AS itu juga melansir rekaman para jihadis yang menggunakan bahasa Indonesia.
Dalam video yang dilansir TIME, seorang pria Indonesia berada di Suriah, sesaat sebelum ISIS merebut kota-kota di Irak seperti Mosul dan Tikrit pada 10 dan 11 Juni 2014 lalu. Perebutan dua kota utama di Irak yang diklaim sebagai keberhasilan ISIS dijadikan daya pikat para militan untuk merekrut warga Indonesia lainnya.
Dalam sebuah data Januari 2014 disebutkan, sekitar 50 warga Indonesia disebut telah pergi ke Suriah untuk berperang, namun tidak diketahui berapa dari mereka yang bergabung dengan ISIS.
Pada Sabtu pekan lalu, media Malaysia melaporkan bahwa Ahmad Tarmimi Maliki, yang membom markas militer Irak, ia adalah jihadis pertama asal Malaysia yang terkait dengan ISIS. Demikian TIME seperti dikutip dari Sindo.
0 comments:
Posting Komentar