Spekukasi mengenai bahtera Nabi Nuh muncul kembali. Teori baru menunjukkan, bahtera Nuh kemungkinan besar berbentuk bulat.
Hal ini berdasarkan relief kuno yang terdapat pada tanah liat berbentuk tablet berusia hampir 4.000 tahun di Mesopotamia.
Dilansir Daily Mail, Senin 27 Januari 2014, kurator British Museum Irving Finkel berhasil memecahkan relief dan skrip yang terdapat pada tablet tanah liat kuno sebesar telepon seluler itu.
Tanah liat itu menceritakan petunjuk rinci dan lengkap untuk membangun kapal raksaa yang dikenal dengan Coracle. Pada benda itu juga disertai instruksi bagaimana memasukkan pasangan hewan ke dalam bahtera.
Tablet kuno tanah liat itu kini dipamerkan di British Museum. Para insinyur disebutkan akan segera mengikuti intruksi dan petunjuk dalam tablet untuk membuat kapal, guna menguji apakah kapal nantinya dapat berlayar.
Sementara Finkel mendapatkan benda kuno itu beberapa tahun lalu dari seseorang yang membawa tablet tanah liat itu dalam keadaan rusak. Kepada Finkel, orang itu mengaku mendapatkan tablet dari ayahnya yang membawanya dari Timur Tengah setelah Perang Dunia II.
"Ini benar-benar mengagetkan. Temuan bahwa perahu Nuh merupakan berbentuk bulat, ini adalah kejutan nyata," kata Finkel.
Finkel meyakini kapal bulat adalah masuk akal. Sebab, pada masa Irak kuno, Cocacle secara luas digunakan sebagai armada sungai dan secara sempurna telah dirancang untuk memancing saat banjir melanda.
"Ini sempurna. Kapal ringan dan tak pernah tenggelam," tambah Finkel.
6 Bus Kota London
Eliabeth Stone, ahli barang antik Mesopotamia kuno Stony Brook University, New York, menguatkan keyakinan Finkel. Menurut Stone, masuk akal orang jika Mesopotamia kuno menggambarkan kapal mitologi mereka dalam bentuk bulat.
Situs tablet itu juga mencatatkan perintah Tuhan kepada orang Mesopotamia untuk membangun bahtera raksasa yang ukurannya sepertiga lapangan sepakbola atau 220 kaki (67 meter), setara dengan enam bus London berjejer, dengan tinggi 20 kaki atau enam meter.
Tablet itu juga menunjukkan perintah Tuhan agar kapal dibuat dari tali alang-alang, rusuk kayu, dan dilapisi aspal.
"Saya yakin kisah banjir dan sebuah bahtera untuk menyelamatkan hidup merupakan temuan orang Babylonia," kata Finkel. (adi)
0 comments:
Posting Komentar