Ketua Gerakan Islam di wilayah Palestina terjajah tahun 1948, Syaikh Raed Shalah, mengatakan bahwa Jalur Gaza yang terluka dan terblokade telah mengalahkan penjajah Zionis meski masih dalam kondiri terblokade dan hancur lebur.
Dia mengatakan, "Gaza telah memaksa semua media Zionis dan para petinggi senior di militer Zionis dan pemerintah mengakui kekalahannya dan tidak bisa merealisasikan target-target perang mereka."
Dia menuntut pembebasan blokade Gaza, pembukaan perlintasan-perlintasan, pembukaan bandara dan pelabuhan serta pembagian air resional ke Jalur Gaza. Dia menegaskan bahwa tuntutan ini adalah batan minimal hak-hak rakyat Palestina.
Syaikh Shalah menegaskan bahwa tuntutan ini telah ditulis dengan darah para syuhada untuk mengatakan kepada siapa saja: "apakah kami bisa hidup di Gaza dengan bahagia atau dikubur sebagai syuhada".
Menurut Syaikh al Aqsha, keduanya adalah kemenangan. Karenanya dia mengucapkan selamat atas kemenangan besar untuk Gaza. Tidak lupa dia menyampaikan penghormatan kepada para prajurit tidak dikenal dalam peperangan ini, termaul para jurnalis, para dokter dan para penyelamat yang telah mengorbankan nyawa mereka untuk menyampaikan fakta.
Syaikh Shalah menilai kemenangan besar ini adalah kemenangan untuk seluruh orang merdekat di dunia, Arab, kaum muslimin, al Quds, masjid al Aqsha dan Tepi Barat. Dia menegaskan bahwa ini adalah kemenangan besar.
Syaikh Shalah mengecam peran lemah Arab terhadap isu Gaza ini. Dia juga mengecam Liga Arab yang terlambat melakukan KTT untuk membahas agresi Zionis ke Gaza. (*PIP)
“Hidup Bahagia atau Dikubur sebagai Syuhada”
07.36
No comments
0 comments:
Posting Komentar