Chep Hernawan pemimpin Daulah Islam atau Islamic State (ISIS) regional Indonesia siap memberikan penjelasan ke berbagai pihak terkait pernyataanya sebagai Presiden ISIS Indonesia.
Bahkan, pihaknya mengaku telah memberikan penjelasan ke Kementerian Agama RI beberapa waktu lalu, usai menghadiri sidang perdana sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi.
"Usai berorasi, staf kementerian agama menjemput dan mempertemukan saya dengan wakil menteri agama. Pertemuan itu klarifikasi atas deklarasi ISIS di bundaran Hotel Indonesia Minggu 16 Maret 2014," kata Chep di Cianjur, Minggu (10/8/2014).
Hernawan mengakui, hingga saat ini belum ada panggilan dari pihak kepolisian terkait hal tersebut. Dia bahkan menunggu jika pihak berwajib meminta klarifikasi pihaknya akan memenuhi panggilan.
Menurut Chep, Berdirinya ISIS regional Indonesia, kata dia, untuk berperan serta menjaga keamanan nasional agar warga negara Indonesia yang siap berjihad tidak melakukan aksi kriminal di Indonesia.
Dia pun menyesalkan sikap ulama di Indonesia khususnya MUI yang menentang gerakan ISIS di Indonesia.
"Komunikasi kami dengan MUI Pusat membuat kami sakit hati karena menuduh kami melakukan kekerasan terhadap orang yang tidak sepaham," katanya.
Pihaknya meminta pemerintah dan ulama di Indonesia tidak mudah terpengaruh dengan skenario bangsa barat melalui media yang menuding ISIS melakukan pembunuhan secara keji terhadap anak-anak yang tidak berdosa.
"ISIS di Indonesia perwakilan dan biro jihad untuk memberangkatkan warga negara Indonesia yang ingin jihad ke medan perang. Tidak benar kalau ISIS Indonesia, melakukan hal yang tidak terpuji seperti yang dituduhkan," katanya.
Selama ini, Chep cukup mengenal sejumlah nama petinggi ISIS dalam dan luar negeri, seperti Abu Muhammad al Indonesi. Abu Muhamad yang disebutnya Ustad Bahromy itu, satu bulan sekali memberikan pengajian dua bulan sekali sejak tahun 2011, sebelum berangkat ke Iraq berjuang bersama ISIS.
"Kami selalu komunikasi melalui Ustaz Bahromy, lewat Bahromy saya berhubungan dengan Abu Bakar Al Baghdadi," katanya.
Sementara itu, dia mengakui di Bekasi terdapat anggota ISIS di bawah pimpinannya termasuk termasuk dewan syuro ISIS regional Indonesia. Namun ungkap dia, tidak ada pembaiatan terhadap anggota di sejumlah wilayah tersebut, termasuk di Bekasi. (*ANT/okz)
0 comments:
Posting Komentar