Ini Dia Para Pelaku Pemerkosaan Gadis India di Bus, BEJAT !!

Foto : Warga mendatangi prosesi kremasi korban pemerkosaan India (reuters)

 Pengadilan India merilis nama-nama beserta identitas para pelaku kasus pemerkosaan India. Kelima pelaku yang sudah resmi dikenakan dakwaan itu merupakan warga yang tinggal di wilayah kumuh Kota New Delhi.

Salah seorang yang menjadi pelaku utama dalam kasus pemerkosaan itu adalah Ram Singh yang berprofesi sebagai sopir bus. Pelaku kedua adalah adik Singh, Mukesh Singh, yang bertugas membersihkan bus dari barang-barang bukti.

Setelah itu, adapula seorang pedagang buah, Pavan Gupta, seorang petugas pembersih bus, Akshay Singh, dan seorang instruktur fitnes Vinay Sharma. Jaksa Rajiv Mohan langsung mendakwa ke-lima pelaku atas kasus pemerkosaan, pembunuhan, penculikan, dan pemusnahan barang bukti. Demikian, seperti diberitakan Associated Press, Jumat (4/1/2013).

Nama pelaku ke-enam yang merupakan remaja berusia 17 tahun tidak diutarakan ke publik. Namun polisi mengatakan bahwa, remaja di bawah umur itu adalah salah satu dari dua pelaku yang melakukan tindak kekerasan terparah terhadap korban. Karena usianya yang masih di bawah umur, pelaku tampaknya hanya dikenakan vonis penjara maksimal tiga tahun.

Selain mengamankan para pelaku, polisi terpaksa menangkap pemilik bus itu karena memalsukan dokumen guna mendapat izin operasi. Proses pengadilan terhadap pelaku juga dilakukan secara tertutup.

Sejauh ini, warga serta keluarga korban mendesak diberlakukannya hukuman mati terhadap para pelaku. Hal itupun didukung oleh kepolisian.

"Tegas, tegas, hukuman yang tegas patut diberikan kepada mereka. Seluruh pria India harus sadar bahwa, mereka tidak boleh memperlakukan perempuan seperti halnya yang dilakukan para tersangka pada korban pemerkosaan itu," ujar seorang pelajar berusia 18 tahun yang berunjuk rasa mendukung keluarga korban.

Tragedi pemerkosaan itu terjadi pada 16 Desember 2012 di sebuah bus. Setelah korban diperkosa oleh 6 pria, tubuh korban dibuang ke jalanan dalam keadaan tanpa busana dan nyaris dilindas oleh bus tersebut.

Nama korban juga dilarang untuk dipublikasikan karena larangan itu diatur oleh Konstitusi India. Meski demikian, salah seorang pejabat India mengusulkan agar nama korban dijadikan nama dari undang-undang baru yang ditujukan untuk melindungi perempuan dari segala kasus kejahatan.