AS Kian Bertekad Serbu Suriah

www.cnn.com

Amerika Serikat makin bertekad menyerang Suriah untuk menghukum rezim Bashar al-Assad yang dinilai brutal dan keji karena melakukan serangan senjata kimia. Washington mengaku punya data intelijen terbaru bahwa pelaku serangan ke beberapa kota di pinggiran Damaskus, 21 Agustus lalu, adalah tentara pemerintah.

Laporan intel setebal empat halaman tersebut menyebutkan 1.429 orang tewas, termasuk 426 anak-anak, akibat serangan di Ghouta timur, dekat Damaskus. Laporan itu juga merinci dari mana roket bermuatan senjata kimia diluncurkan. Roket ditembakkan dari daerah yang dikuasai rezim Assad dan diarahkan ke kawasan yang dikuasai oposisi. 

"Kita tidak bisa biarkan preman dan pembunuh seperti Bashar al-Assad bisa menggunakan gas beracun untuk membunuh warganya," kata Kerry, Jumat waktu setempat. Ia khawatir hal itu akan ditiru Iran, Hizbullah, dan Korea Utara.

Perlunya tindakan tegas terhadap Assad juga disampaikan Presiden Obama. "Kami tidak bisa menerima sebuah dunia di mana perempuan, anak-anak, dan warga sipil tak berdosa dibunuh dengan gas pada skala yang mengerikan," kata Obama dalam kesempatan terpisah. 

Obama belum membuat keputusan final tentang tindakan Amerika terhadap Suriah. Kalaupun ada aksi militer, itu akan dilakukan terbatas. Pernyataan ini ditafsirkan bahwa Amerika akan menyerang menggunakan roket jelajah tanpa mengirim pasukan darat. Amerika sudah menempatkan lima kapal induk yang diperkuat rudal Tomahawk di bagian timur Laut Mediterania.

Tanggapan langsung datang dari sekutu Suriah, Rusia. Presiden Vladimir Putin menantang Amerika membeberkan data intelijen mereka di PBB. Putin menyebut omong kosong jika rezim Assad dikatakan menggunakan senjata kimia. 

"Saya yakin itu (serangan kimia) tidak lebih dari provokasi oleh mereka yang ingin menyeret negara-negara lain dalam konflik Suriah," kata Putin di Vladivostok kemarin.

Inggris, sekutu dekat Amerika, tampaknya menjauh dari konflik ini. Parlemen negara itu, Kamis lalu, menolak ikut serta menyerang Suriah seperti yang digadang-gadang Perdana Menteri David Cameron. Sekutu Amerika yang mendukung adalah Prancis. 

Berbeda dengan Inggris, Amerika dan Prancis tak membutuhkan persetujuan senat atau parlemen untuk ikut menyerang. Meski demikian, jajak pendapat di kedua negara itu menunjukkan mayoritas masyarakatnya menolak pengiriman pasukan ke Suriah.

Jajak pendapat Reuters/Ipsos, akhir pekan lalu, mendapatkan hasil 53 persen responden berpendapat bahwa Amerika harus keluar dari polemik terkait Suriah. Dari survei yang sama, hanya 20 persen warga Amerika yang menyatakan negaranya harus segera bertindak tegas dalam konflik Suriah.

Keengganan juga disampaikan warga Prancis. Jajak pendapat BVA yang dilansir Le Parisien-Aujourd'hui en France menunjukkan 64 persen responden menentang aksi militer, 58 persen tidak percaya Presiden Francois Hollande akan melakukannya, dan 35 persen khawatir aksi militer akan memicu perang besar di Timur Tengah.

REUTERS | BBC | TMPO

Petinggi Al-Ikhwan, Badie Diberitakan Alami Serangan Jantung

Tokoh Al-Ikhwan Alami Serangan Jantung di Penjara

Pemimpin Al Ikhwan Al-Muslimun Mesir, Mohamed Badie, mengalami serangan jantung di penjara, surat kabar milik pemerintah Mesir melaporkan. Ia menjadi salah satu petinggi organisasi penyokong mantan Presiden Muhammad Mursi yang ditahan.

Surat kabar pro-rezim Al-Ahram melaporkan pada hari Sabtu bahwa Badie mengalami serangan jantung saat berada di penjara, namun berhasil ditolong.

Kantor berita MENA membantah laporan bahwa Badie telah meninggal, sedangkan juru bicara Al-Ikhwan tidak menanggapi permintaan untuk mengomentari tentang kondisi kesehatannya.

Sherief Abuel Magd, anggota Al-Ikhwan yang juga teman Badie, mengatakan dia tidak bisa mengkonfirmasi laporan tersebut. Tapi ia mengklaim bahwa setiap cedera pada pemimpin kelompok itu tidak akan menghambat masa depan jangka panjang Al-Ikhwan.

"Ini bukan gangguan," kata Abuel Magd. "Jika dia meninggal, orang lain bisa menggantikannya. Ketika Hassan al - Banna (pendiri Al-Ikhwan Al-Muslimun pada tahun 1928) meninggal, organisasi ini tetap berjalan," katanya.

Al-Ikhwan kini menghadapi ancaman terbesar bagi eksistensinya sejak tahun 1950-an. Kondisi saat ini mengingatkan pada kondisi ketika Presiden Gamal Abdel Nasser memaksa organisasi ini menjadi organisasi bawah tanah melalui serangkaian penangkapan massal.

Sejak Mursi lengser, semua kecuali dua anggota senior telah ditangkap atau terpaksa bersembunyi - termasuk Wakil Badie, Khairat al- Shater, yang merupakan tokoh paling berpengaruh dalam organisasi ini. */

GUARDIAN | TMP

Morsi Digulingkan, Antek Mubarak ‘Comeback’!

Adli Mansour ©news.com.au

Pemerintahan Mesir sementara pimpinan Presiden Adli Mansour memberikan kebebasan pejabat rezim Husni Mubarak kembali ke medan politik.

Lewat anggota Komite-50, Mansour juga meminta badan pembentuk undang-undang baru Mesir itu melarang pembentukan partai politik berbasis agama. Mansour merekomendasikan 10 nama anggota (Panel-10) mewakili pemerintah di Komite-50.

Panel pemerintah tersebut memprioritaskan pencoretan pasal 37 dalam UUD Mesir 2012. Regulasi nasional bikinan Ikhwanul Muslimin (IM) itu dikatakan tidak lagi relevan. Kanal berita al-Arabiyah melansir, pemerintahan baru menganggap Presiden Muhammad Mursi (2012) tidak demokratis dengan melakukan isolasi politik terhadap rezim Mubarak.

Padahal, demokrasi, dikatakan Panel-10 memberikan kebebasan bagi siapapun untuk berpolitik.Panel-10 mengusulkan draft UUD baru yang melegalkan pejabat-pejabat lama untuk kembali berpartisipasi.

Dalam pasal 55 draft UUD tersebut menyatakan, kebebasan bagi warga negara untuk membentuk partai politik dan berpartisipasi di pemerintahan. Akan tetapi, kejanggalan mencuat dalam kelanjutan pasal tersebut.

Dikatakan, dalam bagian pasal 55, partisipasi politik melarang terbentuknya partai-partai berbasis agama dan sekterian. Panel-10 juga mengusulkan agar pasal dua dalam UUD 2012 dihapuskan.

Panel-10 merekomendasikan draft rancangan tandingan yang menyatakan Mesir tidak lagi mengakui prinsip-prinsip Islam dalam konstitusi. UUD 2012 pasal 219 juga dihapus. Pasal tersebut terang menyatakan Islam sebagai agama negara.Ahram mengatakan, Panel-10 merupakan delegasi sekuler di badan pembuat UUD. Panel tersebut memulai debutnya di Komite-50 saat Jumat (30/8).

Rancangan UUD baru Mesir dikatakan tidak akan mencerminkan nilai-nilai yang tidak universal.Sementara itu, perburuan Pasukan Keamanan Mesir terhadap petinggi IM terus dilakukan. Kali ini, militer menangkap Mohammed el-Belthagi.

Nama terakhir adalah salah satu Juru Bicara Ikhwanul Muslimin paling vokal dan juga petinggi sayap politik IM, Partai Keadilan dan Kebebasan Mesir (FJP).Belthagi ditangkap saat Kamis (29/8) waktu setempat dalam sebuah perburuan di Provinsi Giza.

Televisi pemerintah menayangkan penangkapan Belthagi bak penangkapan terhadap buronan bersenjata. Laki-laki 50 tahun itu disergap oleh satuan militer bertopeng dan bersenjata laras panjang.Tidak ada perlawanan saat penangkapan dirinya.

Belthagi terlihat tersenyum saat tentara menggiringnya. Ahram menampilkan sebuah dokumentasi keramahan Belthagi saat berfoto dengan dua tentara. Namun Belthagi tetap dianggap sebagai buronan.

Banyak sangkaan pidana dialamatkan padanya.Rezim sementara di Ibu Kota Kairo itu mendakwa Belthagi dengan pembuat kerusuhan. Namanya tercatat sebagai orang paling dicari oleh militer lantaran menjadi dalang setiap aksi IM melawan pemerintahan Mansor dan militer.

Belthagi menghilang sejak peristiwa Rabaa al-Adawiyah 14 Agustus lalu.Selain Belthagi, tercatat sekira 60 petinggi IM yang kini mendekam di penjara. Termasuk Mursi. Penangkapan petinggi lainnya juga terus dilakukan.

Militer bermaksud menghilangkan pengaruh pemimpin IM untuk meredakan situasi dan keamanan di Mesir. Saat ini IM dianggap militer sebagai basis massa paling berbahaya. | ROL

14 Pelanggaran Ajang 'Haram' Miss World Versi Habib Rizieq


Penyelenggaran Miss World 2013 di Bali masih menuai kontroversi. Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab bersikukuh, ajang itu 'haram' hukumnya untuk digelar di Indonesia.

Habib bahkan kini memberondong 14 pelanggaran dari penyelenggaraan Miss World kepada Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo.

"Kami DPP FPI meminta dengan hormat agar acara Miss World 2013 di Indonesia tidak diberikan izin," kata Habib, dilansir Liputan6.com di Jakarta, Jumat (30/8/2013).

Berikut 14 pelanggaran yang diklaim Habib atas penyelenggaraan kontes kecantikan itu:

  1. Norma Agama
  2. Norma Budaya
  3. Pancasila
  4. UUD 1945
  5. KUHP psl 281 ttg merusak kesopanan di muka umum.
  6. UU Pornografi
  7. Larangan Presiden RI tgl 28 Mei 1996
  8. Instruksi Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunkasi RI tgl 30 Jan 1984 No.1M.I/HK/208/MPPT/84
  9. Surat Dirjen Pariwisata tgl 27 Juni 1981 No.142//D.1/VI/1981.
  10. SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI tgl 26 Mei 1984 No.0237/U/1984.
  11. Instruksi Dirjen Pariwisata tgl 27 Juli 1984 No.02/INST/VII/1984.
  12. Surat Dirjen Pariwisata RI tgl 14 Sept 1984 No.66/B.4/IX/84.
  13. SK Dirjen Kebudayaan RI tgl 25 Juni 1986 No.0646/FI.IV/J.96.
  14. Surat Gubernur DKI Jakarta tgl 9 Ags 1980 No.3554/VIII/1980.


Selain ke-14 poin, Habib juga menyatakan kontes kecantikan berskala dunia, macam Miss World dan Miss Universe, merupakan ajang maksiat internasional. Dia menyebut, salah satu peserta Miss Universe 2005 dari Indonesia Artika Sari Devi sebagai salah satu contohnya.

"Di Tahun 2005, Artika Sari Devi dari Indonesia dan para peserta Miss Universe 2005 di Thailand bukan hanya pakai bikini. Bahkan difoto telanjang bugil di ruang ganti di depan para pria petugas pemberi pakaian. Dan fotonya disebarluaskan oleh kantor Berita AFP," ucapnya.

"Inikah yang disebut mengharumkan Bangsa? Semoga Bapak Kapolri tampil di barisan terdepan dlm membela dan menjaga moral bangsa. Terima kasih," pungkas Habib.

The Face of Buddhist Terror: Mesin Pembunuh Berjubah Biksu


Sekelompok biksu Buddha paling berbahaya Myanmar, dipimpin Ashin Wirathu, Skuad 969 kini menjelma menjadi mesin pembunuh nomor satu muslim di negara itu.

Skuad 969 mengacu pada sembilan atribut Buddha, enam ajaran dasar, dan sembilan perintah monastik berkaitan dengan spiritual untuk tingkatan mencapai nirwana. Salah satu tugas mereka menghancurkan kekuatan asing yang ingin membinasakan Buddhisme dan kekuatan asing itu Islam.

Penyerangan dan penganiayaan terus terjadi menimpa warga minoritas Muslim di Myanmaar. Sedikitnya 200 Muslim tewas dan ratusan lainnya kehilangan tempat tinggal karena rumah mereka dibakar oleh warga Buddha yang merupakan mayoritas.

Banyak kalangan menilai kekerasan ini sebagai kesalahan seorang biksu yang kontroversial dan kelompk nasionalis yang ia dukung. Dialah yang bersama kelompoknya kerap menyulut warga untuk bertindak menyerangan kelompok Muslim, seperti yang menimpa warga Rohingnya, di Rakhine.

Sebagaimana diberitakan BBC, Biksu yang dimaksud adalah Ashin Wirathu atau sering juga disebut Shin Wirathu. Dialah yang dituding banyak kalangan sebagai biang kerok kerusuhan itu. Bahkan majalah terkemuka, Time, menjuluki sang biksu sebagai "wajah teror kaum Buddha" (the face of Buddhist terror).

Wirathu menyatakan kepada kaum Buddha bahwa negara Myanmar sedang diserang kaum penyusup Muslim. "Muslim hanya berbuat baik jika sedang lemah. Kalau mereka kuat, mereka akan seperti srigala; yang dalam kelompok banyak mereka memburu binatang lain," kata Wirathu.

Ia juga membuat kalkulasi bagaimana Muslim akan menguasai Myanmar dalam jangka panjang. Saat ini, diperkirakan Myanmar berpenduduk 60 juta orang dan 90% di antaranya adalah penganut Buddha dan sebanyak 5% merupakan warga Muslim.

"Dalam 50 tahun, kita akan berbelanja di toko milik Muslim dan mereka akan semakin kaya dan makmur dibandingkan kita sehingga bisa membeli dan menikahi perempuan-perempuan kami. Dengan cara itu, Muslim tidak hanya menghancurkan dan mempenetrasi negara kita, tetapi juga agama kita," tutur Wirathu.

Untuk mencegahnya Wirathu mendirikan organisasi berhaluan nasionalis dengan nama 969. Kelompok ini menyerukan untuk berbelanja, menjual properti dan menikah hanya dengan kaumnya, yakni kaum Buddha. Kelompok ini menempelkan stiker kecil di toko-toko yang menandakan toko itu milik warga Buddha.


Kelompok 969 dikenal sebagai kelompok yang defensif, dibentuk dengan dalih melindungi budaya dan identitas Buddha. Kelompok ini secara khusus menyerang Muslim.

"Di masa lalu, tidak ada diskriminasi berdasarkan agama dan ras. Kita tinggal berdampingan dengan rasa persaudaraan. Namun, ketika master plan mereka (Muslim) dibuka, kita tidak lagi bisa tinggal diam," kata Wirathu.

Dari ajaran sesat itulah banyak warga Buddha yang tersulut dan menyerang kaum Muslim.Pada Juni 2013, ketika gerakan kelompok itu semakin tak tertahankan, wajah Wirathu menghiasi halaman muka majalah Time dengan label, "The face of Buddhist terror".

Majalah tersebut kemudian dilarang beredar di Myanmar. Presiden juga mengeluarkan pernyataan yang membela Wirathu bahwa ia adalah "anak dari Buddha agung".

Banyak kalangan di Myanmar, bahkan kalangan biksu yang sependapat dengan majalah Time. Mereka juga menentang gerakan dan kelompok Wirathu. Salah satunya adalah Kaylar Sa, biksu yang pernah dipenjara karena terlibat dalam revolusi Saffron pada 2007. Ia mengatakan gerakan 969 adalah gerakan yang tidak ada gunanya.

Sambil menghisap rokok kegemarannya, merek Red Ruby, Kaylar menyatakan pendapatnya kepada BBC. 

"Saat ini, kami yakin bahwa gerakan 969 tidak ada gunanya. Jika gerakan ini dipandang serius, maka ini akan menjadi ganjalan bagi reformasi demokrasi di Myanmar," ujarnya.

BBC |

The Face of Buddhist Terror: Mesin Pembunuh Berjubah Biksu


Sekelompok biksu Buddha paling berbahaya Myanmar, dipimpin Ashin Wirathu, Skuad 969 kini menjelma menjadi mesin pembunuh nomor satu muslim di negara itu.

Skuad 969 mengacu pada sembilan atribut Buddha, enam ajaran dasar, dan sembilan perintah monastik berkaitan dengan spiritual untuk tingkatan mencapai nirwana. Salah satu tugas mereka menghancurkan kekuatan asing yang ingin membinasakan Buddhisme dan kekuatan asing itu Islam.

Penyerangan dan penganiayaan terus terjadi menimpa warga minoritas Muslim di Myanmaar. Sedikitnya 200 Muslim tewas dan ratusan lainnya kehilangan tempat tinggal karena rumah mereka dibakar oleh warga Buddha yang merupakan mayoritas.

Banyak kalangan menilai kekerasan ini sebagai kesalahan seorang biksu yang kontroversial dan kelompk nasionalis yang ia dukung. Dialah yang bersama kelompoknya kerap menyulut warga untuk bertindak menyerangan kelompok Muslim, seperti yang menimpa warga Rohingnya, di Rakhine.

Sebagaimana diberitakan BBC, Biksu yang dimaksud adalah Ashin Wirathu atau sering juga disebut Shin Wirathu. Dialah yang dituding banyak kalangan sebagai biang kerok kerusuhan itu. Bahkan majalah terkemuka, Time, menjuluki sang biksu sebagai "wajah teror kaum Buddha" (the face of Buddhist terror).

Wirathu menyatakan kepada kaum Buddha bahwa negara Myanmar sedang diserang kaum penyusup Muslim. "Muslim hanya berbuat baik jika sedang lemah. Kalau mereka kuat, mereka akan seperti srigala; yang dalam kelompok banyak mereka memburu binatang lain," kata Wirathu.

Ia juga membuat kalkulasi bagaimana Muslim akan menguasai Myanmar dalam jangka panjang. Saat ini, diperkirakan Myanmar berpenduduk 60 juta orang dan 90% di antaranya adalah penganut Buddha dan sebanyak 5% merupakan warga Muslim.

"Dalam 50 tahun, kita akan berbelanja di toko milik Muslim dan mereka akan semakin kaya dan makmur dibandingkan kita sehingga bisa membeli dan menikahi perempuan-perempuan kami. Dengan cara itu, Muslim tidak hanya menghancurkan dan mempenetrasi negara kita, tetapi juga agama kita," tutur Wirathu.

Untuk mencegahnya Wirathu mendirikan organisasi berhaluan nasionalis dengan nama 969. Kelompok ini menyerukan untuk berbelanja, menjual properti dan menikah hanya dengan kaumnya, yakni kaum Buddha. Kelompok ini menempelkan stiker kecil di toko-toko yang menandakan toko itu milik warga Buddha.


Kelompok 969 dikenal sebagai kelompok yang defensif, dibentuk dengan dalih melindungi budaya dan identitas Buddha. Kelompok ini secara khusus menyerang Muslim.

"Di masa lalu, tidak ada diskriminasi berdasarkan agama dan ras. Kita tinggal berdampingan dengan rasa persaudaraan. Namun, ketika master plan mereka (Muslim) dibuka, kita tidak lagi bisa tinggal diam," kata Wirathu.

Dari ajaran sesat itulah banyak warga Buddha yang tersulut dan menyerang kaum Muslim.Pada Juni 2013, ketika gerakan kelompok itu semakin tak tertahankan, wajah Wirathu menghiasi halaman muka majalah Time dengan label, "The face of Buddhist terror".

Majalah tersebut kemudian dilarang beredar di Myanmar. Presiden juga mengeluarkan pernyataan yang membela Wirathu bahwa ia adalah "anak dari Buddha agung".

Banyak kalangan di Myanmar, bahkan kalangan biksu yang sependapat dengan majalah Time. Mereka juga menentang gerakan dan kelompok Wirathu. Salah satunya adalah Kaylar Sa, biksu yang pernah dipenjara karena terlibat dalam revolusi Saffron pada 2007. Ia mengatakan gerakan 969 adalah gerakan yang tidak ada gunanya.

Sambil menghisap rokok kegemarannya, merek Red Ruby, Kaylar menyatakan pendapatnya kepada BBC. 

"Saat ini, kami yakin bahwa gerakan 969 tidak ada gunanya. Jika gerakan ini dipandang serius, maka ini akan menjadi ganjalan bagi reformasi demokrasi di Myanmar," ujarnya.

BBC |

The Face of Buddhist Terror, Mesin Pembunuh Berjubah Biksu


Sekelompok biksu Buddha paling berbahaya Myanmar, dipimpin Ashin Wirathu, Skuad 969 kini menjelma menjadi mesin pembunuh nomor satu muslim di negara itu.

Skuad 969 mengacu pada sembilan atribut Buddha, enam ajaran dasar, dan sembilan perintah monastik berkaitan dengan spiritual untuk tingkatan mencapai nirwana. Salah satu tugas mereka menghancurkan kekuatan asing yang ingin membinasakan Buddhisme dan kekuatan asing itu Islam.

Penyerangan dan penganiayaan terus terjadi menimpa warga minoritas Muslim di Myanmaar. Sedikitnya 200 Muslim tewas dan ratusan lainnya kehilangan tempat tinggal karena rumah mereka dibakar oleh warga Buddha yang merupakan mayoritas.

Banyak kalangan menilai kekerasan ini sebagai kesalahan seorang biksu yang kontroversial dan kelompk nasionalis yang ia dukung. Dialah yang bersama kelompoknya kerap menyulut warga untuk bertindak menyerangan kelompok Muslim, seperti yang menimpa warga Rohingnya, di Rakhine.

Sebagaimana diberitakan BBC, Biksu yang dimaksud adalah Ashin Wirathu atau sering juga disebut Shin Wirathu. Dialah yang dituding banyak kalangan sebagai biang kerok kerusuhan itu. Bahkan majalah terkemuka, Time, menjuluki sang biksu sebagai "wajah teror kaum Buddha" (the face of Buddhist terror).

Wirathu menyatakan kepada kaum Buddha bahwa negara Myanmar sedang diserang kaum penyusup Muslim. "Muslim hanya berbuat baik jika sedang lemah. Kalau mereka kuat, mereka akan seperti srigala; yang dalam kelompok banyak mereka memburu binatang lain," kata Wirathu.

Ia juga membuat kalkulasi bagaimana Muslim akan menguasai Myanmar dalam jangka panjang. Saat ini, diperkirakan Myanmar berpenduduk 60 juta orang dan 90% di antaranya adalah penganut Buddha dan sebanyak 5% merupakan warga Muslim.

"Dalam 50 tahun, kita akan berbelanja di toko milik Muslim dan mereka akan semakin kaya dan makmur dibandingkan kita sehingga bisa membeli dan menikahi perempuan-perempuan kami. Dengan cara itu, Muslim tidak hanya menghancurkan dan mempenetrasi negara kita, tetapi juga agama kita," tutur Wirathu.

Untuk mencegahnya Wirathu mendirikan organisasi berhaluan nasionalis dengan nama 969. Kelompok ini menyerukan untuk berbelanja, menjual properti dan menikah hanya dengan kaumnya, yakni kaum Buddha. Kelompok ini menempelkan stiker kecil di toko-toko yang menandakan toko itu milik warga Buddha.

Kelompok 969 dikenal sebagai kelompok yang defensif, dibentuk dengan dalih melindungi budaya dan identitas Buddha. Kelompok ini secara khusus menyerang Muslim.

"Di masa lalu, tidak ada diskriminasi berdasarkan agama dan ras. Kita tinggal berdampingan dengan rasa persaudaraan. Namun, ketika master plan mereka (Muslim) dibuka, kita tidak lagi bisa tinggal diam," kata Wirathu.

Dari ajaran sesat itulah banyak warga Buddha yang tersulut dan menyerang kaum Muslim.Pada Juni 2013, ketika gerakan kelompok itu semakin tak tertahankan, wajah Wirathu menghiasi halaman muka majalah Time dengan label, "The face of Buddhist terror".

Majalah tersebut kemudian dilarang beredar di Myanmar. Presiden juga mengeluarkan pernyataan yang membela Wirathu bahwa ia adalah "anak dari Buddha agung".

Banyak kalangan di Myanmar, bahkan kalangan biksu yang sependapat dengan majalah Time. Mereka juga menentang gerakan dan kelompok Wirathu. Salah satunya adalah Kaylar Sa, biksu yang pernah dipenjara karena terlibat dalam revolusi Saffron pada 2007. Ia mengatakan gerakan 969 adalah gerakan yang tidak ada gunanya.

Sambil menghisap rokok kegemarannya, merek Red Ruby, Kaylar menyatakan pendapatnya kepada BBC. 

"Saat ini, kami yakin bahwa gerakan 969 tidak ada gunanya. Jika gerakan ini dipandang serius, maka ini akan menjadi ganjalan bagi reformasi demokrasi di Myanmar," ujarnya.

BBC |

Sindir Pemimpin Dunia diam atas Mesir, Presenter Wawancarai Seekor Sapi di Studio TV Turki

Sindir Diamnya Dunia Atas Mesir dan Suriah, TV Turki Wawancarai Sapi di Studio Siaran

Seekor sapi membuat penampilan kejutan dalam buletin berita TV Turki sebagai bagian dari aksi diam dunia terhadap kekerasan di Suriah dan Mesir. Demikian dilaporkan Todays Zaman, 28 Agustus 2013.

Pembawa acara "mewawancarai" sapi itu selama program berlangsung, memintanya pendapat pada sikap diam dunia terhadap situasi di Suriah dan Mesir.

"Kemanusiaan tetap diam pada pembantaian. Kami adalah sapi. Kami tidak menangis, tapi manusia bisa menangis," koresponden menerjemahkan apa yang dikatakan si sapi.

Dia kemudian menyatakan bahwa bahkan sapi memiliki sesuatu untuk dikatakan mengenai kekerasan di Mesir dan Suriah.

Selama acara, wartawan juga menyebutkan tentang air mata yang ditumpahkan oleh Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan selama program TV pekan lalu ketika surat yang ditulis oleh pemimpin senior Ikhwanul Muslimin, Muhammad Al Baltaji, kepada putrinya, yang dibunuh oleh pasukan keamanan Mesir di pembantaian Kairo pada 14 Agustus yang dibacakan dalam sebuah video di akhir program.

"Mereka menangis sebagai seorang ayah, bukan perdana menteri," kata wartawan itu, menambahkan bahwa ia melihat bahwa air mata Erdogan adalah ketulusan.

Pepatah Turki mengatakan, Melihat sesuatu tanpa reaksi, seperti pandangan sapi. Coba lihat betul-cata cara sapi melihat dan merenung, tanpa reaksi dan kaku. TV ini mencoba menyampaikan kepada seluruh ummat bahwa orang yang hanya melihat pembunuhan, kekejaman dan kezaliman tanpa ada sedikitpun reaksi adalah seperti sapi. | fmadani

Dubes Mesir untuk RI: Morsi Tak Becus Pimpin Mesir!

©okezone

Duta Besar Mesir untuk Indonesia, Bahaa Dessouki menyatakan pembelaan dan dukungannya terhadap rezim militer. Menurutnya, langkah yang diambil militer pimpinan Jendral Abdul Fattah Al Sisi adalah tindakan yang tepat sebagai penyelamatan negara dari gejolak politik.

"Kalau Militer tidak ikut campur tangan, pasti sudah ada pertumpahan darah dan perang saudara. Saat itu ada 33 juta warga Mesir yang turun di jalan-jalan. Mereka di sana dengan satu niat untuk menurunkan Mursi dari kursi kepresidenan mereka," paparnya.

Militer, katanya, sebagai otoritas yang memang bertanggung jawab menjaga keamanan Mesir harus mengambil tindakan tegas. Ini karena perseteruan antara kedua kubu tersebut tidak bisa dibiarkan berlarut-larut.

"Militer terpaksa mengambil tindakan untuk memelihara stabilitas keamanan Mesir. Militer tidak berdiri di pihak salah satu pihak, tapi untuk mengamankan kedua belah pihak dari bentrokan," jelasnya.

"Kedua, untuk melindungi Mursi sendiri. Jika jumlah massa yang begitu banyak itu dibiarkan, mungkin akan menjadi ancaman bagi keselamatan Mursi. Jadi masuknya campur tangan Militer pada kondisi saat itu dengan dua tujuan ini," sambungnya.

Dessouki mengatakan, kesalahan fatal yang dilakukan Mursi sehingga timbul kericuhan di tengah masyarakat Mesir.

"Ketika Presiden Mursi datang, masyarakat Mesir menerimanya. Karena masyarakat Mesir ketika itu menginginkan perubahan. Namun sangat disayangkan, masyarakat yang berharap akan perubahan itu kecewa. Karena Presiden Mursi tidak berlaku sebagai presiden bagi seluruh warga Mesir. Mursi hanya menjadi presiden bagi kelompoknya sendiri. Ini yang pertama sekali kesalahannya. Ini adalah kesalahan fatal bagi hak warga Mesir," paparnya.

Ia juga menyayangkan, banyaknya kebijakan politik yang keliru selama Mursi memerintah. Misal, anjloknya perekonomian dan tidak adanya ruang untuk oposisi bersepakat.

"Yang paling mendasar adalah, tidak adanya kemampuan yang mumpuni yang mereka miliki untuk mengelola pemerintahan," timpalnya.

(*/rol)

Singkirkan Messi & CR7, Ribery Pemain (Muslim) Terbaik Eropa 2012/13


Gelandang Bayern Munich Franck Ribery terpilih sebagai pemain terbaik Eropa menyingkirkan duo langganan penghargaan Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo, untuk pertama kalinya.

Pemain muslim itu tidak memiliki rekor catatan gol yang menyamai Messi dan Ronaldo, namun dia merupakan instrumen penting bagi Bayern dalam meraih sukses di Bundesliga Jerman, DFB Pokal, dan Liga Champions Eropa musim lalu.

Mantan pemain Marseille ini telah memperkuat Bayern sejak 2007 lalu dengan nilai rekor nilai transfer 250 juta euro. Statistik Ribery di musim 2012-2013 masih jauh dari Messi dan Ronaldo, ia hanya mencetak sebelas gol dan 18 assist.

Namun, Ribery memiliki kontribusi besar untuk membantu kemenangan timnya dengan menaikkan tempo permainan, serangan, dan membuka jalan bagi rekan-rekannya untuk mencetak gol.

"Kemenangan yang telah dicapai oleh klub merupakan hasil kerja keras bersama," kata gelandang berusia 30 tahun itu dilansir dalam Irish Times, Jumat (30/8).

Ribery merupakan cikal bakal pemain muslim penerus Zinedine Zidane yang juga pernah meraih trofi sebagai Pemain Terbaik Dunia selama tiga kali berturut-turut. Mantan gelandang Merseilles tersebut hijrah ke Bayern pada 2007 lalu, dan langsung mencetak dua gol pada penampilan perdananya melawan Werder Bremen dalam Premier Ligapokal.

Pada 2008, nama Ribery pernah masuk ke dalam kandidat peraih penghargaan bergengsi Ballon d'Or, akan tetapi namanya tidak terpilih sebagai pemenang. Meskipun dia tidak terpilih menjadi pemenang anugerah Ballon d'Or, pemain Prancis tersebut dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Jerman pada musim 2007-2008.

Pada musim 2011-2012 Ribery sempat mengalami cedera pergelagan kaki dalam latihan pra musim, namun cederanya tidak terlalu parah sehingga dia hanya melewatkan satu pertandingan saja. Gelandang asal Prancis tersebut dikenal memiliki assist yang mumpuni.

"Meskipun sudah menjadi pemain profesional, saya tetap berlatih dengan keras dan selalu berusaha untuk meningkatkan performa agar lebih baik setiap musim," kata Ribery.

Ribery merupakan gelandang yang paling produktif dalam menciptakan sejumlah gol dan assist di Liga Champions, DFB Pokal, dan Bundesliga Jerman. Penghargaan yang diraihnya itu merupakan suatu pembuktian sekaligus hadiah bagi Ribery atas kerja kerasnya selama ini.

"Ini menjadi momen spesial bagi saya, berdiri di sini malam ini. Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh rekan-rekan satu tim di Bayern Munich, keluarga, dan anak-anak saya," ucap Ribery dalam sambutannya. |

(*/goal/rol)

Astagfirullah! Guru di Bengkulu Paksa Siswa Bersumpah dengan Injak Qur'an

rakyatbengkulutv.com

Seorang guru SMAN 6 Seluma Bengkulu bernisial AA menuai kecaman dari banyak pihak setelah menyuruh siswanya untuk bersumpah dengan cara menginjak kitab suci Al Quran.

AA menantang siswanya yang mengelak mengakui telah merokok di sekolah dengan bersumpah menginjak Al Quran. Atas desakn AA maka enam dari delapan siswanya itu pun nekat menginjak Al Quran.

Tindakan yang tak terpuji ini memunculkan kutukan dan desakan masyarakat agar oknum guru SMAN 6 Seluma tersebut yang meminta 8 siswa di sekolah itu bersumpah dengan menginjak Al-Qur'an diberikan sanksi berat.

Selain itu AA juga diharuskan menyampaikan permintaan maaf secara terbuka ke seluruh umat Islam. Tindakannya menantang siswanya yang mengelak mengakui telah merokok di sekolah dengan bersumpah menginjak Al-Qur'an, yang pada akhirnya 6 dari 8 siswanya nekat menginjak Al-Qur'an, dinilai tak mencerminkan seorang pendidik.

Kecaman datang tak hanya dari masyarakat umum tetapi juga dari Pemda Kabupaten Seluma, anggota dewan, Dewan Pendidikan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) hingga Kemenag Kabupaten Seluma dan para kepala desa.

Desakan yang paling ekstrem tak hanya meminta Pemda Seluma menjatuhi sanksi berat berupa pemecatan AA sebagai guru PNS, tetapi juga melaporkan AA atas dugaan melakukan tindakan pidana penistaan agama.

Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Seluma, Martoni, SHIyang juga menjabat Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Kabupaten Seluma, dengan tegas mengutuk tindakan yang menyusuruh siswa bersumpah dengan menginjak kitab suci umat Islam.

"Kita meminta saudara bupati dan Dispendik bertindak tegas. Tidak menutup kemungkinan yang lebih buruk lagi bisa terjadi. Jika ia PNS, maka harus dicopot sebagai PNS, jika memang benar tindakan itu dilakukannya. Ini jangan dianggap enteng dan ini sebuah penistaan agama. Saya secara pribadi mengutuk perbuatan ini. Apa tidak ada bentuk hukuman lain untuk bisa meyakinkan tindakan siswa itu," tegasnya.

Menurutnya dalam Islam pun sumpah tertinggi itu hanya bersumpah atas nama Allah dan Al-Qur'an di atas kepala. Bukan malah diinjak atau dengan cara lainnya. "Untuk meyakinkan dalam sumpah Islam itu kan, dengan mengucapkan demi Allah, Wallahi, Billahi. Itu sumpah tertinggi dalam Islam. Bukan dengan menginjak Al-Qur'an yang notabene itu kitab suci umat Islam se-Dunia, bukan umat Islam di Seluma saja. Ini tidak bisa ditolerir," tegasnya.

Disesalkan tindakan itu dilakukan oleh seorang pendidik, yang notabene dianggap sebagai orang yang berilmu dan lebih mengetahui mana yang benar dan yang tidak. 

"Bisa saja nanti disumpah ditantang bakar Al-Qur'an atau ditantang Al-Qur'an dibuang di jalan agar orang lain bisa menginjak-nginjaknya. Apakah seorang pendidik yang notabene berilmu dan tinggi pendidikannya, apakah tidak berpikir dulu melakukan sebuah hukuman pada muridnya sampai itu terjadi. Memang tindakan murid yang merokok tidak dapat dibenarkan juga, tapi banyak metode hukuman lain yang lebih mendidik," tandasnya.

Hal senada ditegaskan Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Seluma, Drs H Thamrin Sabri. Apa yang dilakukan jika benar diharuskan menginjak Al-Qur'an, berarti itu sudah tindakan penistaan agama dan masuk dalam ranah tindak pidana.

"Ini harus diusut sampai tuntas, karena itu penistaan agama. Saya selaku ketua dewan pendidikan, tokoh masyarakat mengutuk oknum yang sudah memberikan hukuman seperti itu pada siswa dengan minta bersumpah menginjak Al-Qur'an," tegasnya.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Seluma, H Hamdan Hasan mengatakan, jika benar itu yang dilakukan guru dan siswa, maka baik itu oknum guru maupun siswa harus melakukan tobat besar. 

"Harus dilakukan prosesi tobat besar, istighfar besar. Karena itu sudah sangat tidak dibenarkan dalam agama Islam," sebut nya.

(*/jpnn/*sumbers)

Negara-Negara Pendukung dan Penentang Aksi Militer ke Suriah


Eskalasi krisis keamanan di Suriah terus meningkat, seiring dengan pernyataan pejabat Amerika Serikat tentang niat negeri adidaya itu untuk melakukan aksi militer terhadap Suriah, Selasa.

Tapi bagaimana dengan negara-negara lain? Siapa yang mendukung aksi militer AS terhadap Suriah, dan siapa pula yang menentang?

Berikut ringkasan peta dukungan dan penolakan seperti dikutip dari laman BBC.

Pendukung

Amerika Serikat (kapitalis)
Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry menuding rejim Assad menggunakan senjata militer. Kapal-kapal perang Amerika pun telah berada di kawasan Mediterania sehingga spekulasi serangan Amerika ke Suriah terus menguat. Para analis percaya bahwa aksi militer Amerika akan dilakukan dari laut, dan menargetkan penghancuran instalasi-instalasi militer Suriah.

Inggris (sekular)
Sebagai sekutu utama Amerika, Inggris pun menyatakan dukungannya terhadap aksi militer terhadap Suriah. Alasan utama pembenaran ide serangan militer terhadap Suriah adalah bahwa penggunaan senjata kimia "tidak bisa digunakan secara bebas dan lepas dari hukuman".

Turki (sekular)
Negara ini sudah sejak awal mendukung upaya penggulingan Presiden Bashar al-Assad. Sehari sebelum Menteri Pertahanan Amerika Serikat Chuck Hagel mengatakan pasukan negaranya siap melancarkan serangan terhadap rezim Suriah atas tuduhan serangan-serangan dengan menggunakan senjata kimia, Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu menyatakan negaranya siap bergabung dengan koalisi internasional yang ingin menyerang Suriah, bahkan tanpa persetujuan Dewan Keamanan PBB sekalipun.

Saudi Arabia (monarki)
Negara monarki ini secara terang-terangan membiayai dan memasok barisan pemberontak untuk menggulingkan rejim Assad. Bahkan mantan Dubes Saudi untuk Amerika Pangeran Bandar bin Sultan dikabarkan giat menggalang dukungan internasional untuk membantu para pemberontak di Suriah.

Prancis (sekular)
Prancis adalah negara barat pertama yang mengakui koalisi oposisi Suriah, dan mengakuinya sebagai perwakilan resmi Suriah. Bahkan Prancis melobi agar Uni Eropa boleh menyuplai lebih banyak senjata ke pemberontak yang berniat menjungkalkan rejim Assad.

Israel (zionis)
Israel telah melancarkan serangan terhadap Suriah, sedikitnya 3 kali pada tahun ini. Pejabat Israel mengutuk penggunaan senjata kimia yang dikabarkan dipakai oleh rejim Assad. Spekulasi serangan militer Amerika terhadap Suriah membuat sipil Israel memborong masker gas.

Penentang

Lebanon (syiah)
Menteri Luar Negeri Lebanon Adana Mansour menilai aksi militer terhadap Suriah tidak akan memberikan solusi perdamaian bagi kawasan. Di Lebanon, terdapat pengungsi Suriah dengan jumlah terbanyak dibandingkan negara-negara lain. Kalangan Syiah mendukung rejim Assad dengan turut berperang di Suriah, sementara penganut Sunni berperang bersama pasukan pemberontak.

Iran (syiah)
Iran adalah negara pendukung utama rejim Assad. Menurut Iran, justru pemberontaklah yang menggunakan senjata kimia. Pejabat Iran pun mengingatkan petinggi PBB yang berkunjung ke Teheran bahwa serangan militer terhadap Suriah hanya akan mengakibatkan kerugian sangat serius bagi negeri itu.

Rusia (komunis)
Dalam hal ini, Rusia lebih menghendaki adanya solusi yang bersifat politis daripada militer. Rusia secara tajam mengkritik ide-ide Barat yang ingin menyerang Suriah. Menurut Rusia, setiap aksi yang dilakukan di luar persetujuan Dewan Keamanan PBB akan menimbulkan kehancuran yang luar biasa bagi negara-negara di Timur Tengah dan Afrika Utara.

China (komunis)
Seperti halnya Rusia, Negara komunis China juga menolak ide serangan militer terhadap Suriah di Dewan Keamanan PBB. Kantor Berita Xinhua menyebutkan bahwa kekuatan negara Barat terlalu terburu-buru membuat kesimpulan tentang siapa yang sebenarnya menggunakan senjata kimia di negeri itu, karena tim investigasi dari PBB pun belum rampung menyelesaikan inspeksinya.

Pengeroyokan Kadis Syariat: DPR Aceh: “Ini Sudah Kelewatan!”

Ibrahim Latif, Kadis Syariat Islam Kota Langsa

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Tgk Makhyaruddin Yusuf menyesalkan aksi pengeroyokan terhadap kepala dinas Syari'at Islam kota Langsa Ibrahim Latif dan anggotanya saat membubarkan pesta keyboard di Gampong Karang Anyar Kecamatan Langsa Baro Kota Langsa, Minggu Malam.

"Kepala Dinas Syariat Islam dan Personel WH dikeroyok dan dipukuli saat menjalankan tugasnya menegakkan Syari'at Islam di kota Langsa, ini sudah kelewatan, seharusnya semua pihak menghormati tugas-tugas dari Dinas syariat Islam dan WH,"sebut anggota Komisi E DPR Aceh tersebut.

Tgk. Makhyaruddin Yusuf mengatakan apa yang menimpa kepala dinas Syariat Islam dan WH merupakan bentuk pelecehan terhadap pelaksanaan Syariat Islam di kota Langsa, ia berharap ada tindakan tegas terhadap para pelaku sehingga menjadi peringatan bagi pihak lain untuk tidak mengulangi aksi-aksi premanisme terhadap petugas.

"Ini kan sudah berulang kali terjadi di kota Langsa, sebelumnya kita juga masih ingat ada kasus pelemparan botol minuman keras terhadap petugas saat melakukan patroli rutin," lanjut Politisi PKS asal Dapil Langsa, Aceh Tamiang dan aceh Timur ini.

Makhyaruddin menambahkan, pihaknya mendukung penuh komitmen walikota Langsa untuk menegakkan syariat Islam di daerah tersebut, selain itu dia juga mengapresiasi keberanian dari dinas Syariat Islam dan WH kota Langsa dalam menegakkan syariat Islam.

Menurutnya, saat ini kota Langsa merupakan salah satu daerah yang paling serius menegakkan syariat Islam di Provinsi Aceh.

"Semoga kasus ini tidak menyurutkan langkah Dinas Syariat Islam dan WH langsa dalam melakukan tugasnya," lanjutnya lagi.

Selain itu Makhyaruddin juga berharap kepada Dinas syariat Islam dan WH dalam menjalankan tugasnya untuk selalu berkoordinasi dengan pihak keamanan.

"Perlu ada koordinasi dengan pihak kemanan, supaya peristiwa seperti ini tidak terulang lagi," Pungkasnya.



Lawan Preman Anti-Syariat


Pengeroyokan terhadap Kadis Syariat Islam (SI) Kota Langsa dan personel Wilayatul Hisbah (WH) memicu kemarahan sejumlah ormas Islam di Aceh. Para pimpinan ormas Islam menyerukan "lawan preman anti-syariat Islam."

Seperti diketahui, Kadis SI Kota Langsa, Ibrahim Latif bersama personel WH, Minggu (25/8) malam dikeroyok sekumpulan pemuda mabuk ketika membubarkan pesta keyboard (organ tunggal) di Gampong Karang Anyar, Kecamatan Langsa Baro. Ibrahim Latif sendiri menyatakan tetap komit menjalankan tugas dan siap mati demi tegaknya syariat Islam.

Menanggapi kejadian yang dianggap sudah di luar batas tersebut, sejumlah pimpinan ormas Islam Aceh menyatakan sikap dan kecaman bahkan seruan agar melakukan perlawanan. Pernyataan disampaikan antara lain oleh

Lakpesdam Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PW NU) Aceh, Ikatan Alumni Timur Tengah (IKATT), Rabithah Thaliban Aceh (RTA), Dewan Dakwah Aceh (DDA), PII, Ikapda, dan KAMMI Komisariat Langsa.

Pernyataan kecaman juga disuarakan oleh Pengurus Komite Peralihan Aceh (KPA) Kota Langsa, Anggota DPRA, Dewan Pimpinan Pusat Gema Aneuk Muda Nanggroe Aceh (DPP GAMNA), dan berbagai kalangan lainnya.

"Perbuatan mereka sudah sangat keterlaluan. Harus ada kebijakan dan bentuk dukungan nyata dari Pemerintah Provinsi Aceh, Pemerintah Kota Langsa, pihak kepolisian, serta masyarakat untuk membackup penerapan syariat di Aceh. Untuk para pejuang syariat, jangan pernah takut dan mundur, tetap komit dengan tugas dan tanggung jawab dalam menegakkan syariat," kata Ketua IKATT, M Fadhil Rahmi.

Tanggapan senada disampaikan Lakpesdam Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PW NU) Aceh melalui ketuanya, Chairul Fahmi MA. Chairul mengatakan kasus tersebut merupakan bentuk pelanggaran hukum negara. "Wali Kota Langsa juga harus mengevaluasi atau memecat kepala desa yang melanggar norma dan hukum yang berlaku di Aceh," katanya.

Ketua Rabithah Thaliban Aceh (RTA), Tgk Hasbi Albayuni mengimbau aparat keamanan lebih aktif membantu tegaknya penerapan syariat Islam di Aceh. "Kepada pelaku pengeroyokan, kami mengajak kalian untuk takut, bertaubat dan kembalilah ke jalan Allah SWT yang lurus, tinggalkan praktek maksiat dan atau dukungan terhadap praktek kemaksiatan," seru Hasbi

Dewan Pimpinan Pusat Gema Aneuk Muda Nanggroe Aceh (DPP GAMNA) juga menyesalkan perilaku sekelompok pemuda yang melakukan pengeroyokan terhadap Kadis SI Langsa.

"Pemuda sebagai generasi penerus seharusnya mendukung dan ikut berpartispasi dalam menegakkan syariat Islam. Bukan malah melakukan perbuatan anarkis terhadap pihak yang ingin memberantas kemaksiatan," kata Wakil Sekjen DPP GAMNA, Tgk Lismijar MA.

Anggota DPRA, Tgk Makhyaruddin Yusuf secara khusus menanggapi peristiwa pengeroyokan Kadis SI Kota Langsa. "Kejadian yang menimpa Ibrahim Latif merupakan bentuk pelecehan terhadap pelaksanaan syariat Islam di Kota Langsa. Kita sangat sesalkan kejadian ini," kata anggota DPRA dari F-PKS ini.

Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat Kota Langsa secara tegas mengatakan tindakan yang dilakukan oleh sekelompok preman tersebut tidak bisa ditolerir lagi. "Ini bukan kekerasan pertama yang dialami oleh Tim Dinas Syariat Islam dan WH Kota Langsa. 

Tindakan mereka sudah sangat menciderai penegakan syariat Islam di Aceh, khususnya di Kota Langsa. Tindakan seperti itu harus dilawan," kata Ketua KAMMI Komisariat Kota Langsa, Fery Vanova, Selasa (27/8).

KAMMI Komisariat Kota Langsa mengencam tindakan sekelompok orang yang tidak menerima--bahkan melakukan perlawanan--terhadap pembubaran hiburan keyboard di Karang Anyar, Kecamatan Langsa Baro, Minggu (25/8) malam oleh tim Dinas Syariat Islam. "Pemko Langsa dan polisi agar mengusut tuntas peristiwa ini dan memberikan hukuman setimpal terhadap pelaku kekerasan agar tidak terulang lagi," tegas Fery.

Pernyataan kecaman dan permintaaan pengusutan kasus ini juga disampaikan Juru Bicara KPA Langsa, Furqan Al Yamani alias Tgk Patok dilansir Serambi, kemarin.

KPA mendesak polisi mengusut tuntas pemukulan Kadis Syariat Islam Kota Langsa saat membubarkan keyboard di Gampong Karang Anyar, Langsa Baro. "Apa yang dilakukan massa pengunjung keyboard tersebut sudah di luar batas toleransi, apalagi dalam keadaan mabuk. Ini bukan suatu hal kebetulan tetapi patut diduga ada pihak tertentu yang mengendalikan," kata Tgk Patok.

Pihak KPA Langsa menyerukan masyarakat Aceh yang prosyariat Islam agar bersatu melawan segala bentuk intimidasi terhadap penegakan syariat Islam. "Jika tidak maka syariat Islam akan punah di Aceh. Kita juga mendesak polisi menangkap pelaku pemukulan karena sudah melecehkan fungsi negara," tandas Tgk Patok.

(*/serambi)

Kadis Syariat Islam Kota Langsa Dikeroyok

Drs Ibrahim Latif, MM

Kepala Dinas Syariat Islam (Kadis SI) Kota Langsa, Ibrahim Latif bersama personel Wilayatul Hisbah (WH), Minggu (25/8) malam dikeroyok sekumpulan pemuda mabuk ketika membubarkan pesta keyboard (organ tunggal) di Gampong Karang Anyar, Kecamatan Langsa Baro. Ibrahim Latif sendiri menyatakan tetap komit menjalankan tugas dan siap mati demi tegaknya syariat Islam.

Menjelang insiden itu pihak Dinas Syariat Islam Kota Langsa mendapat laporan dari masyarakat bahwa ada tiga gampong yang mengadakan hiburan keyboard, yaitu Karang Anyar dan Gedubang Jawa di Kecamatan Langsa Baro serta Pondok Keumuneng di Kecamatan Langsa Lama.

Mendapat laporan itu, Kadis SI Kota Langsa, Ibrahim Latif bersama 12 personel WH meluncur ke lokasi untuk target menertibkan. Lagi pula muspika di masing-masing kecamatan di Kota Langsa telah mengeluarkan keputusan melarang hiburan keyboard pada malam hari.

Penertiban pertama berlangsung di Gampong Geudubang Jawa. Padahal waktu itu suasana sedang panas-panasnya dengan goyangan biduanita berpakaian seksi. Awalnya keuchik setempat bersekiras tak mau menghentikan hiburan itu namun setelah terjadi perdebatan panjang akhirnya pihak desa dan pelaksana mengalah.

Sukses di Geudubang Jawa, tim bergerak ke Pondok Keumuneng (Suka Rakyat) untuk menertibkan keyboard yang berpanggung di dekat mushalla desa itu. Biduanitanya juga berpakaian serbaseksi sambil bergoyang mengikuti hentakan musik dari organ tunggal. Penonton berjingkrak-jingkrak tak karu-karuan, campur baur dalam aroma alkohol.

Meski sempat diwarnai ketegangan, tetapi hiburan keyboard di Pondok Keumuneng juga sukses. Selanjutnya, menjelang tengah malam, sekitar pukul 23.30 WIB, tim pengawal syariat Islam tersebut melanjutkan misi ke Karang Anyar. Namun, di luar dugaan, penonton keyboard dari Pondok Keumuneng yang kecewa bergerak ke Karang Anyar untuk menghadang tim Ibrahim Latif.

Ketika Ibrahim Latif dan rombongan tiba di lokasi hiburan keyboard di arah belakang Masjid Baburrahmah Karang Anyar, langsung dihadang oleh serombongan pemuda yang sedang berada di bawah pengaruh minuman keras.

"Kita langsung naik panggung untuk menghentikan aksi biduanita berpakaian seksi sambil menari dan berjoget dengan pemuda yang sedang mabuk berat. Benar-benar pertunjukan yang sangat bertentangan dengan syariat Islam," kata Ibrahim Latif.

Tim yang naik ke panggung menghadapi perlawanan dari rombongan pemuda yang sedang mabuk. Personel WH dipukuli, ditinju, dan ditendang sambil didorong-dorong agar tidak menghentikan aksi mereka. Rusuh pun tak terelakkan.

Karena kekuatan tidak berimbang, akhirnya personel WH turun panggung. Saat berbalik arah itu, mereka juga dilempari dengan batu. Salah satu lemparan mengenai kepala Ibrahim Latif.

"Pak Kadis lepas dari kawalan kami sehingga dikeroyok dan ditendang serta ditumbuk kepalanya. Anggota WH yang lain juga dilempar batu. Kami terpaksa menyelamatkan diri ke mobil patroli. Beruntung ada dua personel Polsek Langsa Barat sehingga kami bisa meloloskan diri," kata Danton WH, Tgk Irmansyah.

Dalam penegasan, Ibrahim Latif mengatakan dirinya tidak pernah gentar menghadapi tantangan dalam penegakan syariat Islam. Dia juga menyatakan siap mati demi tegakkan syariat Islam.

"Kita tidak peduli, kita tidak gentar, kita tetap lawan orang yang menghina atau melecehkan syariat Islam," tegasnya.

Dia juga menyatakan siap mati demi tegakkan syariat Islam. "Jiwa dan raga saya, saya wakafkan untuk kepentingan syariat Islam," tegasnya.


Bubarkan Lapak Maksiat, Kadis Syariat Langsa Dikeroyok Pemuda Mabuk

Drs Ibrahim Latif, MM

Kepala Dinas Syariat Islam (Kadis SI) Kota Langsa, Ibrahim Latif bersama personel Wilayatul Hisbah (WH), Minggu (25/8) malam dikeroyok sekumpulan pemuda mabuk ketika membubarkan pesta keyboard (organ tunggal) di Gampong Karang Anyar, Kecamatan Langsa Baro. Ibrahim Latif sendiri menyatakan tetap komit menjalankan tugas dan siap mati demi tegaknya syariat Islam.

Menjelang insiden itu pihak Dinas Syariat Islam Kota Langsa mendapat laporan dari masyarakat bahwa ada tiga gampong yang mengadakan hiburan keyboard, yaitu Karang Anyar dan Gedubang Jawa di Kecamatan Langsa Baro serta Pondok Keumuneng di Kecamatan Langsa Lama.

Mendapat laporan itu, Kadis SI Kota Langsa, Ibrahim Latif bersama 12 personel WH meluncur ke lokasi untuk target menertibkan. Lagi pula muspika di masing-masing kecamatan di Kota Langsa telah mengeluarkan keputusan melarang hiburan keyboard pada malam hari.

Penertiban pertama berlangsung di Gampong Geudubang Jawa. Padahal waktu itu suasana sedang panas-panasnya dengan goyangan biduanita berpakaian seksi. Awalnya keuchik setempat bersekiras tak mau menghentikan hiburan itu namun setelah terjadi perdebatan panjang akhirnya pihak desa dan pelaksana mengalah.

Sukses di Geudubang Jawa, tim bergerak ke Pondok Keumuneng (Suka Rakyat) untuk menertibkan keyboard yang berpanggung di dekat mushalla desa itu. Biduanitanya juga berpakaian serbaseksi sambil bergoyang mengikuti hentakan musik dari organ tunggal. Penonton berjingkrak-jingkrak tak karu-karuan, campur baur dalam aroma alkohol.

Meski sempat diwarnai ketegangan, tetapi hiburan keyboard di Pondok Keumuneng juga sukses. Selanjutnya, menjelang tengah malam, sekitar pukul 23.30 WIB, tim pengawal syariat Islam tersebut melanjutkan misi ke Karang Anyar. Namun, di luar dugaan, penonton keyboard dari Pondok Keumuneng yang kecewa bergerak ke Karang Anyar untuk menghadang tim Ibrahim Latif.

Ketika Ibrahim Latif dan rombongan tiba di lokasi hiburan keyboard di arah belakang Masjid Baburrahmah Karang Anyar, langsung dihadang oleh serombongan pemuda yang sedang berada di bawah pengaruh minuman keras.

"Kita langsung naik panggung untuk menghentikan aksi biduanita berpakaian seksi sambil menari dan berjoget dengan pemuda yang sedang mabuk berat. Benar-benar pertunjukan yang sangat bertentangan dengan syariat Islam," kata Ibrahim Latif.

Tim yang naik ke panggung menghadapi perlawanan dari rombongan pemuda yang sedang mabuk. Personel WH dipukuli, ditinju, dan ditendang sambil didorong-dorong agar tidak menghentikan aksi mereka. Rusuh pun tak terelakkan.

Karena kekuatan tidak berimbang, akhirnya personel WH turun panggung. Saat berbalik arah itu, mereka juga dilempari dengan batu. Salah satu lemparan mengenai kepala Ibrahim Latif.

"Pak Kadis lepas dari kawalan kami sehingga dikeroyok dan ditendang serta ditumbuk kepalanya. Anggota WH yang lain juga dilempar batu. Kami terpaksa menyelamatkan diri ke mobil patroli. Beruntung ada dua personel Polsek Langsa Barat sehingga kami bisa meloloskan diri," kata Danton WH, Tgk Irmansyah.

Dalam penegasan tambahannya kepada Serambi tadi malam, Ibrahim Latif mengatakan dirinya tidak pernah gentar menghadapi tantangan dalam penegakan syariat Islam. Dia juga menyatakan siap mati demi tegakkan syariat Islam.

"Kita tidak peduli, kita tidak gentar, kita tetap lawan orang yang menghina atau melecehkan syariat Islam," tegasnya.

Dia juga menyatakan siap mati demi tegakkan syariat Islam. "Jiwa dan raga saya, saya wakafkan untuk kepentingan syariat Islam," tegasnya.



Baku Hantam Ideologi Pasca “Arab Spring”


Oleh Husam Dajni (*

Teori-teori demokrasi sudah habis. Arab gagal memanfaatkan Arab Spring untuk memperkuat perilaku demokrasi dan suksesi kepemimpinan dan kekuasaan serta partisipasi politik. Perubahan-perubahan dan persekutuan antara kelompok di kawasan telah mengembalikan kepada titik nol. 

Namun sebagian perubahan memiliki kaitan ideology. Mengamati apa yang terjadi di kawasan Arab, telah terjadi polarisasi tajam antar ideology yang berbeda yang melampaui batas geografi.

Kelompok sekuler Mesir misalnya lebih dekat (dalam berkoalisi) dengan kelompok sekuler di negeri Arab lainnya ketimpang kelompok Islam di Mesir. Demikian dengan kelompok Islam itu sendiri. Perubahan ini barangkali akan mengarah kepada peleburan batas-batas territorial kenegaraan di masa mendatang. 

Jika itu berlanjut maka kita dihadapkan kepada peta pertumpahan darah baru. Hal itu akan menyebabkan pada pembagian dunia Arab berdasarkan idelogi dan etnis. Sehingga aka nada negara Ikhwanul Muslimin dan negara sekuler, negara untuk kelompok kiri, Salafi, liberal, dan lainnya. Juga akan memberikan kemerdekaan kepada etnis seperti Kurdi, Alawi, Dorouz dan lainnya.

Pembagian tidak hanya sampai di sini. Bahkan akan terjadi perpecahan dan pembagian di negara yang memiliki satu ideology. Kelompok sekuler akan terpecah di antara mereka endiri, kelompok Islam akan terpecah di antara mereka sendiri dan seterusnya. Sampai akan ada entitas mozaik kecil, lemah, tak berdaya dan kurus penuh dengan penyakit, kebodohan dan kebodohan. 

Inilah yang direncanakan oleh Freemasonry Internasional yang ketakutan terhadap proyek peradaban Islam. Proyek yang pernah dibicarakan oleh Samuel Huntington dalam bukunya "Clash Civilization" (Benturan Peradaban). Ia menggambarkan aka nada benturan tiga peradaban; barat, Islam dan Cina.

Apa yang terjadi di kawasan sangat berbahaya. Toleransi dan hidup berdampingan tidak lagi ada. Saling curiga dan tidak percahaya antar kelompok semakin kuat. Ketidak adilan distribusi kekayaan tersebar di kalangan warga Arab. Korupsi, kemiskinan, kebodohan dan penyakit semakin kuat.

Kenyataan di atas akan menimbulkan pesimistis di kalangan warga Arab, pesimistis akan mengantarkan kepada kekerasan dan fanatisme dan akan menerapkan politik bumi hangus. Kekuasaan akan dipertahankan dengan cara apapun, baik kudeta atau demokrasi.

Proyek Amerika di kawasan didasarkan kepada dua hal penting; menjamin pembauran 'Israel' di kawasan dan menjamin terpecah-pecahnya unsure-unsur kekuatan di kawasan sehingga akan berakhir tidak jelas.

Visi ke depan kawasan Arab, di tengah peristiwa Mesir dan Suriah serte proses perubahan demokrasi serta peran sebagian negara teluk yang ingin membakar kawasan justru akan menciptakan politik "perang tidak langsung", akan meletusnya revolusi ketiga keempat dan kelima. 

Perpecahan akan semakin dalam dan melemahkan umat. Namun itu semua akan terjadi sebelum "angin topan" terakhir yang akan mengembalikan proyek peradaban Islam Arab yang dijanjikan oleh Allah pada saat umat Islam menjadi soko guru dunia.

Namun semua itu hanya akan terjadi dengan pengorbanan besar.

(*/infopalestine)

Maher al-Assad, Salah Satu Otak Kekejaman di Suriah


Pria 45 tahun ini sudah lebih dari setahun tidak kelihatan batang hidungnya di Suriah. Namun, dia diduga masih jadi orang kuat di kemiliteran Suriah. Bahkan dia disinyalir berada di balik penyerangan senjata kimia di Ghouta yang menewaskan lebih dari 1.700 orang.

Dia adalah Brigadir Jenderal Maher al-Assad, adik kandung Presiden Bashar al-Assad. Diberitakan The Guardian, dalam beberapa hal, Maher memainkan peranan penting dalam perang sipil di Suriah ketimbang kakaknya.

Maher adalah anggota senior Partai Baath dan menempati posisi sentral di kepolisian Suriah. Jabatan pentingnya yang lain adalah sebagai Komandan Divisi Ke-4 Pasukan Bersenjata Suriah sejak tahun 2000 dan Garda Republik.

Sejak awal perang sipil pecah di suriah 2,5 tahun lalu, kedua pasukan ini aktif menggempur pasukan mujahidin. Pekan lalu, kedua divisi ini kembali diaktifkan untuk melakukan operasi besar memberantas pasukan pejuang Suriah di Damaskus.

Berbeda dengan divisi pasukan lainnya yang banyak membelot, pasukan Maher loyal dan kejam. Padahal dalam 18 bulan pertama peperangan, banyak tentara yang desertir karena menolak membunuh rakyat. Saat itu, Maher sering terlihat oleh tentara garis depan, mengomandani pertempuran.

Contohnya pada Maret 2011, saat pasukan Assad menggempur wilayah Deraa. Kala itu, pasukan Maher tengah memberantas para pemuda yang menyerukan Assad untuk turun. Di sini, Maher memberikan perintah langsung untuk menembak, membuat seorang tentara terpaksa membelot.

"Dia mengunjungi kami pada suatu pekan di sana," kata mantan anggota divisi 4 yang membelot dan kabur ke Istanbul, Turki. 

"Dia mengatakan pada kami untuk tidak menembak pria dengan senjata, karena mereka teman. Dia malah menyuruh kami menembaki orang yang tidak memegang senjata, karena mereka teroris," lanjut pria yang enggan disebut namanya ini.

"Saya tidak langsung membelot. Dia membuat kami menembaki mereka di jantung dan kepala. Tentara yang dengan sengaja menembak melebar atau ke atas akan dipukuli atau dibunuh," kata dia lagi.

Kekejaman ini tidak akan dilupakan oleh warga Deraa yang sekarang kebanyakan tinggal di pengungsian di kota Zaatari, Yordania. 

"Maher adalah iblis. Dia secara pribadi ingin memusnahkan kami karena kami menentangnya. Dia mendapat kesenangan dari situ. Apakah kau melihat videonya di penjara?" kata Khaled Othman, salah satu pengungsi.

Othman merujuk pada kerusuhan di penjara Saidnaya tahun 2008. Saat itu, 400 tentara ditawan oleh 10.000 napi. Maher mengeluarkan perintah bunuh, baik napi dan tentara yang disandera ikut tewas.

Maher menggunakan kamera ponselnya untuk merekam mayat-mayat tersebut, beberapa dari mereka terpotong-potong, beberapa kepalanya hancur. Adik ipar Maher, Majd al-Jadaan, yang tinggal di pengasingan di Washington DC membenarkan bahwa yang mengambil gambar itu adalah Maher.

Dia terakhir terlihat beberapa pekan sebelum ledakan di ruang rapat di Damaskus, Juli tahun lalu, yang menewaskan adik ipar Assad, Assef Shawkat. Terbunuh juga pada insiden itu menteri pertahanan dan beberapa anggota pejabat pemerintahan Assad.

Menurut rumor, saat itu Maher juga tengah berada di ruang rapat tersebut. Abdullah Omar, mantan juru bicara kepresidenan Suriah yang membelot September lalu mengaku melihat Maher datang ke Istana dengan keadaan payah. Sebagian kaki dan tangannya diamputasi.

Namun rumor ini belum bisa dikonfirmasi kebenarannya. Yang jelas menurut seorang diplomat senior Turki, Maher masih hidup. 

"Dia masih hidup dan memerintah," kata diplomat Turki tersebut. | viva



Maher Assad, Salah Satu Otak Kekejaman di Suriah

 

Pria 45 tahun ini sudah lebih dari setahun tidak kelihatan batang hidungnya di Suriah. Namun, dia diduga masih jadi orang kuat di kemiliteran Suriah. Bahkan dia disinyalir berada di balik penyerangan senjata kimia di Ghouta yang menewaskan lebih dari 1.700 orang.

Dia adalah Brigadir Jenderal Maher al-Assad, adik kandung Presiden Bashar al-Assad. Diberitakan The Guardian, dalam beberapa hal, Maher memainkan peranan penting dalam perang sipil di Suriah ketimbang kakaknya.

Maher adalah anggota senior Partai Baath dan menempati posisi sentral di kepolisian Suriah. Jabatan pentingnya yang lain adalah sebagai Komandan Divisi Ke-4 Pasukan Bersenjata Suriah sejak tahun 2000 dan Garda Republik.

Sejak awal perang sipil pecah di suriah 2,5 tahun lalu, kedua pasukan ini aktif menggempur pasukan mujahidin. Pekan lalu, kedua divisi ini kembali diaktifkan untuk melakukan operasi besar memberantas pasukan pejuang Suriah di Damaskus.

Berbeda dengan divisi pasukan lainnya yang banyak membelot, pasukan Maher loyal dan kejam. Padahal dalam 18 bulan pertama peperangan, banyak tentara yang desertir karena menolak membunuh rakyat. Saat itu, Maher sering terlihat oleh tentara garis depan, mengomandani pertempuran.

Contohnya pada Maret 2011, saat pasukan Assad menggempur wilayah Deraa. Kala itu, pasukan Maher tengah memberantas para pemuda yang menyerukan Assad untuk turun. Di sini, Maher memberikan perintah langsung untuk menembak, membuat seorang tentara terpaksa membelot.

"Dia mengunjungi kami pada suatu pekan di sana," kata mantan anggota divisi 4 yang membelot dan kabur ke Istanbul, Turki. 

"Dia mengatakan pada kami untuk tidak menembak pria dengan senjata, karena mereka teman. Dia malah menyuruh kami menembaki orang yang tidak memegang senjata, karena mereka teroris," lanjut pria yang enggan disebut namanya ini.

"Saya tidak langsung membelot. Dia membuat kami menembaki mereka di jantung dan kepala. Tentara yang dengan sengaja menembak melebar atau ke atas akan dipukuli atau dibunuh," kata dia lagi.

Kekejaman ini tidak akan dilupakan oleh warga Deraa yang sekarang kebanyakan tinggal di pengungsian di kota Zaatari, Yordania. 

"Maher adalah iblis. Dia secara pribadi ingin memusnahkan kami karena kami menentangnya. Dia mendapat kesenangan dari situ. Apakah kau melihat videonya di penjara?" kata Khaled Othman, salah satu pengungsi.

Othman merujuk pada kerusuhan di penjara Saidnaya tahun 2008. Saat itu, 400 tentara ditawan oleh 10.000 napi. Maher mengeluarkan perintah bunuh, baik napi dan tentara yang disandera ikut tewas.

Maher menggunakan kamera ponselnya untuk merekam mayat-mayat tersebut, beberapa dari mereka terpotong-potong, beberapa kepalanya hancur. Adik ipar Maher, Majd al-Jadaan, yang tinggal di pengasingan di Washington DC membenarkan bahwa yang mengambil gambar itu adalah Maher.

Dia terakhir terlihat beberapa pekan sebelum ledakan di ruang rapat di Damaskus, Juli tahun lalu, yang menewaskan adik ipar Assad, Assef Shawkat. Terbunuh juga pada insiden itu menteri pertahanan dan beberapa anggota pejabat pemerintahan Assad.

Menurut rumor, saat itu Maher juga tengah berada di ruang rapat tersebut. Abdullah Omar, mantan juru bicara kepresidenan Suriah yang membelot September lalu mengaku melihat Maher datang ke Istana dengan keadaan payah. Sebagian kaki dan tangannya diamputasi.

Namun rumor ini belum bisa dikonfirmasi kebenarannya. Yang jelas menurut seorang diplomat senior Turki, Maher masih hidup dan memerintah militer. 

"Dia masih hidup dan memerintah," kata diplomat ini. | viva


Perang Dingin II di Depan Mata: Serbu Suriah, Rusia Hantam Amerika

Headline

Rusia mengecam keras AS jika benar-benar mau mengerahkan kekuatan militer untuk menyerang Suriah dengan tuduhan mengenai penggunaan senjata kimia oleh tentara Bashar al-Assad.

Moskow "sangat kecewa" dengan keputusan Washington yang menggagalkan pertemuan bilateral dengan Rusia untuk membahas krisisi Suriah, Rabu besok.

Menteri Luar Negeri AS John Kerry kemarin mengatakan, ditemukan bukti yang "tak terbantahkan" dalam serangan dengan menggunakan senjata kimi di pinggiran Damaskus pekan lalu. Kerry juga mengutuk penggunaan senjata semacam itu oleh rezim Presiden Bashar al-Assad yang patut disebut sebagai "bermoral bejat"

John Kerry: Amerika Serikat Mungkin Serang Suriah
Pernyataan Kerry itu "bisa dikategorian mengklaim bahwa AS mempunyai 'bukti tak terbantahkan' mengenai penggunaan senjata kimia oleh rezim Suriah, meskipun datanya belum dipresentasikan," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Alexander Lukashevich, Selasa (27/8), seperti ditulis RIA Novosti.

Rezim al-Assad menampik tuduhan penggunaan senjata kimia, dan menayangkan di televisi pemerintah apa yang diklaim itu adalah bukti bahwa kelompok pemberontaklah yang menggunakan senjata kimia.

Dewan Keamanan PBB sejauh ini belum mengeluarkan persetujuan intervensi militer dalam krisis Suriah. Moskow, bersama Beijing, sebelumnya memveto tiga resolusi Dewan Keamanan yang mengutuk pemerintahan al-Assad.

"Upaya menerabas Dewan Keamanan, yang sekali lagi dibuat secara artifisial, dengan dalih yang tak ada buktinya untuk melakukan intervensi bersenjata di kawasan ini adalah kebohongan yang membuat Suriah lebih menderita dan bisa merembet ke negara-negara lain di Timur Tengah dan Afrika Utara, " tutur Lukashevich yang diunggah di situs web Kemlu Rusia.

Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel bilang pada hariMinggu kemarin bahwa Presiden Barack Obama mengatkan kepadanya untuk "mempersiapkan opsi untuk semua tindakan" dalam menentukan apakah akan menggunakan kekuatan militer melawan pemerintah al-Assad, tulis Associated Press.

John Kerry Beri Sinyal Penyerbuan

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, mengatakan negaranya telah memberikan sinyal melakukan aksi (militer) ke Suriah. "Pemerintahan Obama yakin rezim Suriah berada di balik serangan pada Rabu, 21 Agustus 2013, di dekat Damaskus."

Menurut kelompok oposisi Suriah, lebih dari 1.300 orang tewas ketika pasukan rezim melesakkan senjata kimia melawan pemberontak di kota-kota sebelah timur dan barat daya Damaskus pada Rabu, 21 Agustus 2013.

Pemerintah Suriah menolak tuduhan tersebut. "Serangan senjata kimia itu omong kosong," kata Presiden Bashar al-Assad.

Pernyataan itu disampaikan Kerry beberapa jam setelah tim inspeksi PBB yang sedang mengunjungi Suriah dtembaki saat dalam perjalanan menuju lokasi serangan senjata kimia.

"Perlu saya jelaskan, pembunuhan terhadap warga sipil, terdiri dari anak-anak, perempuan, dan orang-orang tak berdosa, dengan senjata kimia merupakan sebuah pencabulan moral," ujar Kerry.

Inggris Siapkan Aksi Militer ke Suriah

Headline
Setelah Amerika Serikat (AS), kini Inggris mengeluarkan sikap resminya terhadap serangan senjata kimia oleh pemerintah Suriah terhadap pemberontak di Suriah.

Inggris menyatakan tengah menyiapkan rencana cadangan jika merasa perlu untuk melakukan aksi militer sebagai respons atas serangan tersebut.

Downing Street 10 atau Perdana Menteri Inggris David Cameron menyatakan aksi militer, jika itu dilakukan, merupakan langkah proporsional yang legal dan sesuai dengan kesepakatan sekutu internasional.

Cameron juga menyatakan akan bahwa Parlemen Inggris juga perlu dimintai pendapatnya mengenai rencana perdana menteri itu.

Assad: Kami Akan Libas AS Seperti di Vietnam

Presiden Suriah Bashar al-Assad pada Senin, 26 Agustus 2013, memperingatkan Amerika Serikat bahwa Washington akan mengalami bencana seperti di Vietnam jika negeri itu benar-benar memilih opsi serangan militer ke Damaskus setelah ada dugaan penggunaan senjata kimia dalam serangan Rabu, 21 Agustus 2013.

"Kegagalan menunggu Amerika Serikat sebagaimana berbagai perang yang dilakoninya, berawal pada Perang Vietnam hingga peperangan berikutnya," kata Assad dalam sebuah wawancara dengan koran Rusia, Senin, 26 Agustus 2013, seperti dikutip Reuters. |

(*/pelbagaisumber)

IM Beberkan Fakta Siapa Teroris yang Sebenarnya

Muhammad El-Betagy

Pemimpin Ikhwanul Muslimin menuding Pemerintah Mesir dengan sengaja menggunakan frasa ancaman terorisme untuk menghancurkan legitimasi oposisi. 

Pemimpin senior IM Muhammad Elbeltagy kepada Aljazeera mempertanyakan, siapa sesungguhnya yang berperilaku sebagai teroris.

Elbeltagy yang harus kehilangan putrinya Asmaa yang baru berusia 17 tahun karena ditembak tentara Mesir balik menuduh militer Mesir merupakan teroris.

"Biarkan saya mengungkapkan, terminologi perang terhadap teroris ini. Pertama, kita harus bertanya siapa teroris sebenarnya? Mereka adalah yang melakukan pembantaian, menyerang masjid, menodai, dan membakar mayat," ujarnya.

Dia pun menegaskan, teroris sesungguhnya adalah pihak yang menghadapi rakyat, sementara warga berdiri selama 48 hari dan hanya menggunakan suara mereka untuk menolak rezim kudeta militer. 

Mereka yang berkata tidak kepada jenderal yang menggunakan tank, peluru, dan kekuatan untuk kebebasan rakyat Mesir dan menculik presidennya.

"Delegasi internasional, termasuk Uni Afrika dan Uni Eropa, telah mengunjungi aksi duduk dan melihat bagaimana damainya peserta aksi."

Elbeltagy pun mempertanyakan, jika para pengunjuk rasa memiliki senjata, mengapa mereka tidak menggunakan untuk melawan pembantaian? 

"Jika Ikhwanul Muslimin memiliki milisi atau senjata mengapa mereka tidak menggunakannya untuk mempertahankan pemimpin Muhammad Badei yang ditahan?"

Dia melanjutkan, "Bagaimana Jenderal Sisi mengklaim Ikhwanul Muslimin adalah teroris, sementara sebelumnya dia merupakan seorang menteri di bawah kabinet presiden yang berasal dari Ikhwanul Muslimin?"

"Bagaimana dia mengklaim kami adalah teroris, sementara dalam beberapa tahun dia mengepalai intelijen dan tak pernah menyebut kami kelompok teroris? Apakah kami menjadi teroris karena menjadi oposisi dari kudeta?"

(*/aljazeera/rol)

Syeikh Sekuler Bikinan Perancis



Syeikh al-Azhar, Ahmad Ath-Thayib (inet)

Mesir adalah negara yang agamis. Ketika melakukan kudeta, As-Sisi tidak lupa dengan hal ini. Dia melibatkan para pemuka keagamaan dalam memuluskan agendanya.

Setelah tertekan dengan demonstrasi besar-besaran di Rab'ah, Nahdha, dan tempat-tempat yang lain, As-Sisi menggunakan kekuatan fatwa untuk membubarkannya. Mulai dari fatwa larangan mendemo pemerintah yang sah, hingga fatwa membolehkan membunuh para demonstran.

Mungkin banyak orang bertanya-tanya, mengapa ulama sekaliber Syeikhul Azhar dan mantan mufti bisa diperalat mereka? Wartawan Mesir, Shabir Masyhur dalam situs elshaab.org Ahad 25 Agustus kemarin menulis sebuah artikel berjudul "Paus Al-Azhar, Seorang Sekular Bikinan Perancis"

Di awal artikelnya, Shabir mempertanyakan keanehan nama imam dan syeikh bagi Dr. Ahmad Thayyib, "Beliau digelari imam akbar, tapi tidak pernah mengimami shalat. Beliau juga digelari syeikh akbar, tapi tidak pernah khutbah."

"Oleh karena itu, sebenarnya beliau adalah seorang sekular yang diimpor dari Perancis lalu diberi pakaian Al-Azhar dan disebut sebagai seorang Syeikhul Azhar."

Shabir juga mempertanyakan keberadaan Ath-Thayib di Perancis, "Ketika masih muda dan segar, beliau dikirim ke Perancis. Tinggal di rumah sebuah keluarga Perancis. Hanya Allah swt. yang Tahu apakah keluarga itu baik-baik atau sebaliknya."

Shabir membuat sebuah analisis sederhana tentang belajar di negeri non Islam, "Beliau belajar di Universitas Sorbonne. Yang mengajarinya tentang Islam adalah profesor-profesor Kristen dan atheis. Aku bertanya, bisakah seorang Kristen diajari agamanya orang seorang ulama muslim bisa diangkat menjadi paus?"

Bisakah seorang paus bisa mengenal Kristen mereka melalui pengajaran para ulama muslim yang memang tidak mengimani akidah kristen mereka? Seperti itulah Ath-Thayib, mengenal Islam dari para pemikir Kristen, yang mereka menganggap Islam sebagai sebuah bid'ah hasil rekaan Muhammad."

"Setelah itu, Shabir menyinggung tentang gerak politik Ath-Thayib, "Beliau bergabung dengan Partai Nasional Demokrat, yang merupakan partai sekular. Beliau sama sekali tidak mengenakan pakaian kebesaran Al-Azhar sekembalinya dari Perancis. Tapi begitu didaulat menjadi seorang mufti, beliau langsung mengenakannya karena sekadar mempertimbangkan sisi kepantasan." 

"Begitupun setelah dipindahkan menjadi pemimpin lembaga Al-Azhar, beliau langsung melepaskan kembali pakaiannya, dan melaporkan daftar panjang mahasiswa yang kontra dengan Mubarak."

Terakhir, Shabir mempertanyakan paradoksi fatwa politik Ath-Thayib, "Di masa rejim Mubarak, beliau mengharamkan demonstrasi dan protes melawan Mubarak. Ketika Mubarak jatuh, beliau mengumumkan diri bersama revolusi. Di masa Presiden Mursi, beliau membolehkan demonstrasi melawan seorang pemimpin muslim yang dipilih oleh rakyatnya."

"Lalu memfatwakan bolehnya menggulingkan beliau untuk digantikan oleh seorang pemimpin sekular. Setelah kudeta dilakukan, beliau kembali mengatakan bahwa demonstrasi melawan pemerintah adalah haram." | Dakwatuna