Kesepakatan damai antara Israel dan Palestina dikabarkan mendekati kenyataan. Israel disebut kemungkinkan besar akan menerima proposal dari Amerika Serikat (AS) yang termasuk pengakuan garis perbatasan 1967.
Perbatasan 1967 memasukkan Tepi Barat, Yerusalem dan Jalur Gaza ke dalam wilayah Palestina. Jika Israel mengakuinya, Negara Zionis tersebut harus menarik pasukannya dari Tepi Barat.
Proposal AS disebut memberi dua keuntungan bagi Israel. Pertama, Israel diperbolehkan untuk menempatkan tentaranya di wilayah Lembah Yordan. Kedua, Palestina diminta mengakui Israel sebagai Negara Yahudi.
Sebagian besar pejabat Israel mendukung proposal yan diajukan AS. Namun, ada juga yang memprotesnya seperti Menteri Perdagangan Naftali Bennett yang diketahui sebagai pendukung kebijakan pembangunan pemukiman Yahudi di Tepi Barat.
"Menyetujui perbatasan 1967 berarti menyerahkan Yerusalem kepada Palestina. Saya tidak ingin mejadi bagian dari pemerintah yang menyerahkan begitu saja Yerusalem," seru Bennett, seperti dikutip Time, Kamis (9/1/2014).
Perundingan damai antara Palestina dan Israel dijadwalkan berlangsung hingga April. Waktu perundingan damai dilaporkan bisa diperpanjang jika kedua belah pihak menyetujuinya. (*time/okz)
0 comments:
Posting Komentar