Ia menyerukan masyarakat Indonesia agar memberikan sanksi moral dan sosial kepada para pihak yang gemar memfitnah pihak lainnya.
"Fitnah itu tidak mencerdaskan kehidupan bangsa, tetapi merusak," kata Presiden Yudhoyono, dalam pengarahannya pada Rapim TNI dan Polri, di Jakarta, Kamis (9/1).
"Oleh karena itu saya menyeru kepada seluruh rakyat Indonesia marilah kita berikan sanksi moral dan sanksi sosial bagi pihak yang gemar dan mudah memfitnah pihak lain," seru dia menanmbahkan.
Menurut SBY, pemberian pengarahan dalam rapat pimpinan TNI dan Polri kali ini secara terbuka, dan diliput oleh pers juga menghindarkan diri dari kecurigaan yang seringkali dihembuskan, apalagi mendekati pemilu.
"Pada tahun Politik, di antara kita ada yang mudah berburuk sangka. Saya bertemu saudara misalnya, dikira memberikan pengarahan yang mengganggu netralitas TNI dan Polri," kata SBY.
Oleh karena itu, untuk menghindari prasangka buruk dan fitnah, SBY meminta pengarahannya di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian ini digelar secara terbuka. Siapa pun dibolehkan masuk supaya tidak ada fitnah terkait pertemuan ini.
Ini sekaligus sebuah transparansi dan akutabilitas yang ingin saya tunjukkan sebagai pemimpin pemerintahan. Kita tentu mengharapkan pemberitaan pers yang objektif dan akurat, kita juga berharap bisa bersama-sama mencegah fitnah," kata SBY, sebagaimana dikutip Antara.
"Karena itulah, kita persilakan wartawan, siapa pun, untuk meliput apa yang saya katakan dari A sampai Z," timpal SBY.
0 comments:
Posting Komentar