Si Tampan Pelaku Pengeboman Boston ini Jadi Idola Remaja Putri

Dzhokhar Tsarnaev (c) ibtimes & nydailynews
Saat seseorang memiliki ketampanan fisik, kesalahan apapun yang dilakukan akan menguap begitu saja. Sepertinya fenomena ini sedang terjadi. Saat banyak orang mengutuk pelaku pengeboman Boston yang menewaskan tiga orang, remaja putri Amerika serikat justru menganggap sang pelaku tidak bersalah.
Jika Anda melihat foto pelaku pengeboman di Boston beberapa waktu lalu, Anda pasti tidak percaya bahwa pemuda tampan yang terlihat polos ini tega melakukan tindak kejahatan. Nyatanya, Dzhokhar Tsarnaev, 19 tahun, sudah dinyatakan sebagai salah satu orang yang bertanggung jawab pada peristiwa bom Boston.
weaselzippers_us

Dzhokhar Tsarnaev (kanan) (c) weaselzippers.us
Dilansir Dailymail, banyaknya pemberitaan tentang Dzhokhar Tsarnaev justru membuat pemuda itu menjadi idola baru. Para remaja putri Amerika Serikat tergila-gila dengan ketampanan Dzhokhar. Yang mengejutkan, popularitas pemuda tampan tersebut menyamai dua idola remaja masa kini, Justin Bieber dan anggota One Direction, Harry Styles.
Para 'fans' Dzhokhar bahkan membentuk perkumpulan yang menyatakan bahwa pemuda tersebut tidak bersalah. Seorang pengguna Twitter dengan akun @Keepitblunted bahkan ingin membuat tato di tubuhnya dengan kalimat kesukaan Dzhokhar, tetapi niat itu tidak dilakukan karena permintaan keluarganya.
"Kasihan Dzhokhar. Dia baru berusia 19 tahun. Baru 19 tahun. Tidak ada satu pun orang yang layak ditempatkan dalam penjara ukuran 10 x 10," demikian tweet pemilik akun @Tsarnaev5ever.
voxxi
Dzhokhar Tsarnaev (c) voxxi
Pendukung Dzhokhar di Facebook tidak kalah banyak, sebuah fanpage tentang Dzhokhar diikuti oleh 11.250 anggota. Admin fanpage tersebut beranggapan bahwa Dzhokhar bersaudara tidak bersalah dan menjadi korban konspirasi jahat Amerika Serikat.
Tindakan para gadis belia yang membela Dzhokhar Tsarnaev sangat disayangkan oleh banyak orang. Karena tindak kejahatan tidak dapat dibenarkan, bahkan jika dilakukan oleh pemuda tampan sekalipun.
Bagaimana pendapat Anda, ladies?

0 comments:

Posting Komentar