Malaysia ikuti saran Amerika Serikat (AS) untuk mencari pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370 di Samudera Hindia. Padahal, analis penerbangan meragukan prediksi peneliti AS yang menduga MH370 jatuh di Samudera Hindia.
Pentagon menyatakan, bersiap mengirim pesawat Poseidon P-8 dan kapal penghancur rudal USS Kidd ke kepaulauan Andaman untuk mencari pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370. Hal itu aneh, sebab Gedung Putih kemarin menduga pesawat MH370 jatuh di Samudera Hindia.
Keterlibatan Pentagon untuk memburu pesawat MH370 ke kepulauan Andaman disampaikan juru bicara Pentagon, Kolonel Steven Warren. Posisis kapal USS Kidd sendiri sejatinya masih di kawasan Selat Malaka.
"USS Kidd yang ada utara Selat Malaka, akan menuju ke arah barat untuk misi pencarian itu," kata Warren kepada wartawan. Kapal USS Kidd, kata Warren, seperti dikutip AFP, Sabtu (15/3/2014), bersiap-siap menuju kepulauan Andaman dan Teluk Benggala untuk mencari pesawat MH370.
Kemarin, juru bicara Gedung Putih, Jay Carney, mengatakan, pencarian pesawat MH370 bisa dimulai di Samudera Hindia. Menurutnya, itu juga sesuai laporan ABC News, bahwa para pejabat AS memiliki dugaan kuat pesawat MAS MH370 mungkin telah jatuh di Samudra Hindia.
Menteri Transportasi Malaysia, Datuk Seri Hishamuddin Hussein, mengatakan, dengan tidak adanya rincian terbaru, pencarian MH370 kini telah didorong lebih jauh ke timur Laut China Selatan dan ke Samudera Hindia.
"Prioritas tetap mencari pesawat," katanya kepada wartawan pada konferensi pers, di dekat Bandara Internasional Kuala Lumpur, Jumat (14/3/2014), seperti dikutip The Star.
Sudah 13 negara terlibat dalam pencarian pesawat MH370. Dari 13 negara itu, ada 57 kapal dan 48 pesawat yang dikerahkan.
Keraguan prediksi para peneliti AS, termasuk pihak Gedung Putih yang menduga pesawat MH370 jatuh ke Samudera Hindia disampaikan Neil Hansford, Ketua Konsultan Maskapai Penerbangan Australia Strategic Aviation Solutions.
Bagi Hansford, aneh jika pesawat terbang ke langit di kawasan Asia Tenggara yang terkenal sangat sibuk tanpa terdeteksi sama sekali.
"Untuk pesawat yang benar-benar menghilang pada tingkat teknologi terkini, di langit yang sangat sibuk di Asia Tenggara adalah benar-benar aneh," ucap Hansford. (*and/snd)
0 comments:
Posting Komentar