Cabuli 5 ABG, Dukun Keperawanan Ditangkap


Headline
Foto : Ilustrasi
Aparat kepolisian Polres Buleleng, Bali akhirnya membekuk Ketut Ayub Setia Budi alias Ari (28), seorang dukun palsu yang telah mencabuli sejumlah gadis remaja dengan janji mengembalikan selaput dara keperawanan para korban yang telah hilang.
Dukun cabul warga Kelurahan Kampung Baru, Sukasada, Buleleng itu dibekuk setelah dilaporkan melakukan pencabulan terhadap lima orang gadis ABG masing-masing KS (15), KAA (15), LAD (15), KRS (14) dan KSA (16). Aksi bejat ini dilakukan pelaku sejak bulan juli lalu di tempat kost pelaku di Jalan Pulau Lombok, Kampung Baru, Sukasada, Buleleng. Dalam aksi tipu-tipunya, Ayub Setia Budi mengaku mampu mengembalikan keperawanan seorang gadis melalui terapi khusus.

Terbongkarnya ulah bejat pelaku setelah salah seorang korbannya KS terlambat datang bulan setelah sebelumnya disetubuhi pelaku sebanyak tiga kali. KS yang masih duduk dibangku SMP itu bahkan sempat berupaya melakukan bunuh diri dengan mengunakan portasium cianida karena menanggung malu, namun akhirnya berhasil digagalkan orang tuanya." rang tua korban merasa keberatan dengan ulah yang dilakukan pelaku sehingga dilaporkan ke polisi, pelaku sudah kita amankan dan masih menjalani pemeriksaan untuk sementara, polisi juga masih mengembangkan dan ada kemungkinan korbannya bertambah," ungkap Kasubbag Humas Polres Buleleng, AKP I Nyoman Widastra, Kamis (15/11/2012).

Polisi yang menerima laporan orang tua korban langsung melakukan penangkapan terhadap pelaku yang keseharian bekerja sabagai montir di sebuah bengkel tersebut. Saat dilakukan pemeriksaan di Unit PPA Sat Reskrim Polres Buleleng, pelaku mengakui telah melakukan perbuatan asusila itu terhadap lima gadis ABG itu sejak bulan Juli lalu.

Pelaku melancarkan aksinya dengan mengerayangi tubuh korban sekaligus melakukan persetubuhan dengan dalih untuk mengembalikan keperawanan korban. "Dari korban KAA, pelaku menyarankan agar membawa temannya yang merasa tidak perawan untuk dilakukan terapi ke tempat kostnya, sehingga pada bulan September KAA mengajak KS ke kost korban dan dilakukan terapi seperti itu hingga berturut-turut tiga kali. Dan KS akhirnya terlambat datang bulan dan malu atas kondisi tersebut sehingga berupaya melakukan bunuh diri," imbuh Widastra.

Pelaku kini telah meringkuk di sel Mapolres Buleleng, Bali. Sementara Unit PPA Sat Reskrim Polres Buleleng telah melakukan pemeriksaan secara medis melalui Visum terhadap KS dan KAA termasuk. Dan tiga korban lainnya yakni LAD, KRS dan KSA masih dilakukan upaya pendekatan untuk dimintai keterangan terkait aksi asusila yang dilakukan pelaku. [ton]

0 comments:

Posting Komentar