[MIRIS] Masjid Sultan, Satu-satunya Suara Adzan Membahana di Singapura

> Di Singapura, ada 68 masjid. Namun, hanya Masjid Sultan di Kampong Glam dimana wisatawan bisa mendengar suara adzan membahana ke kawasan di sekitarnya dengan pengeras suara. Inilah tempat wisatawan menikmati adzan di Negeri Singa.

"Ada 68 bangunan masjid di negeri Singapura ini. Semua terawat dengan baik, semua masih dipakai untuk peribadatan. Tapi dari 68 masjid itu, hanya satu masjid yang diberi keistimewaan yaitu Masjid Sultan di Kampung Glam. Hanya dari masjid inilah kita bisa mendengar seruan adzan keluar melalui pengeras suara. Selainnya tidak diperkenankan oleh Pemerintah demi alasan kenyamanan bersama."

img

Keterangan itu kami dapat dari Isac, yang memandu perjalanan detikTravel menyusuri sejumlah bagian Singapura selama tiga hari. Isac dengan bangga mengatakan, pemerintah Singapura tidak memperlihatkan dukungan terhadap kepercayaan tertentu. Namun, pemerintah memelihara peninggalan-peninggalan sejarah serta bangunan-bangunan kuno di negara kota tersebut.

Salah satu yang diperhatikan dengan seksama perawatannya adalah Masjid Sultan yang merupakan bangunan masjid tertua di Singapura. Jika mengunjungi masjid tersebut, baik di bagian luar maupun bagian dalam masjid, Anda akan menemukan sebuah penataan dan perawatan yang apik. Bahkan juga kawasan di sekitarnya terlihat ditata sedemikian rupa sehingga pengunjung akan betah berada di areal tersebut.

img

Masjid tersebut dibangun oleh Sultan Husaain, bersebelahan dengan istana sang sultan. Dari catatan yang ada, masjid tersebut mulai dibangun pada tahun 1824 dan selesai dua tahun setelahnya. Dana pembangunannya berasal dari sumbangan East India Company, donasi jemaah, serta dari istana sendiri.

Semula bangunan masjid dibangun berbentuk masjid tradisional nusantara dengan atap limasan bersusun tiga. Bentuk tersebut hampir mirip dengan Masjid Agung Demak yang masih bisa kita jumpai hingga sekarang. Maklum, struktur awal masjid memang digarap oleh masyarakat Jawa, Melayu dan Bugis yang menetap di Singapura untuk berdagang. Kawasan Kampong Glam ini semula memang kawasan permukiman awal beberapa etnik masyarakat Indonesia.

Dalam perkembangannya, Masjid Sultan kemudian direnovasi pada tahun 1924, bertepatan dengan 100 tahun berdirinya masjid tersebut. Selain dilakukan perluasan area untuk menambah daya tampung, bentuk dan arsitektur masjid juga mengalami perubahan. Setelah empat tahun pembangunan, berdirilah masjid seperti yang ada sekarang. Bergaya Gothik Mughal lengkap dengan menaranya dan mampu menampung 5.000 jemaah.

img

"Pengelolaan masjid oleh pengurus masjid namun dalam pengawasan ketat negara. Apalagi masjid ini telah ditetapkan sebagai monumen nasional. Kunjungan wisatawan juga dimungkinkan tanpa menganggu peribadatan," lanjut Isac.

Jika Anda berkunjung ke Singapura, jangan hanya menghabiskan waktu untuk berbelanja atau menikmati maraknya dunia hiburan. Datanglah juga ke Kampong Glam. Nikmati saat kumandang adzan di Masjid Sultan, karena masjid-masjid lainnya tertahan aturan dan suara adzannya hanya terdengar di dalam masjid saja. Di Masjid Sultan, Anda akan merasakan betapa syahdu suara penyeru di belantara beton nan bisu

0 comments:

Posting Komentar