Al-Qaeda dan Al-Nusra serta FSA, Terlibat Saling Perang di Kota Aleppo

Abu Mohammad al-Golani, Pemimpin kelompok gerilyawan Al-Nusra


Pertempuran antar faksi dan kelompok meletus di kota Aleppo, Suriah. Sebuah pemandangan mengerikan terjadi di kota itu, sekitar 50 jenazah tergeletak di jalan-jalan dengan kondisi bersimbah darah.

Rata-rata, korban dalam kondisi tangan terikat dan mata ditutup. Mereka adalah korban eksekusi sadis dengan cara ditembak.

Faksi al-Qaeda dari kelompok Negara Islam Irak dan Levant (ISIL), mengklaim bertanggung jawab atas eksekusi sadis yang membuat wajah Kota Aleppo seperti kuburan itu. Menurut kelompok tersebut, para korban eksekusi adalah para tahanan mereka.

Dalam sebuah pernyataan, juru bicara ISIL, yang menamakan diri sebagai Abu Mohammed al-Adnani, mengkonfirmasi eksekusi sadis itu.

"Kami informasikan, bahwa kami memiliki pasukan di Irak dan Suriah. Kami memperingatkan Anda , kami akan menghancurkan mereka dan membunuh pihak yang berkonspirasi di tempatnya," bunyi pernyataan itu, kemarin, seperti dikutip Daily Mail.

Sebutan konspirasi itu, menurut Adnani, merujuk pada kelompok Front al-Nusra yang mengatasnamakan jihad, tapi memusuhi kelompoknya.

"Mereka yang berasal dari batalyon menaikkan bendera kelompok Islam , tapi menipu. Siapa dari Anda yang terlibat, akan menjadi daftar musuh kami," lanjut pernyataan itu.

Pernyataan Al-Nusra

Sebelumnya, Pasukan Front Al-Nusra yang dipimpin Abu Mohammad al-Golani, merebut sejumlah markas yang dikuasai Al-Qaeda di kota Aleppo Suriah. Al-Golani menyalahkan ISIL karena membuat kesalahan, menahan seorang komandan Al-Nusra di Raqqa.

Al-Golani menambahkan, agar perpecahan dan pertempuran antar faksi ini segera diakhiri.

Ia berharap pertukaran tahanan segera dilakukan, supaya para pejuang bisa fokus berjuang menumbangkan rezim al-Assad. Bukan saling bertengkar seperti sekarang.

Pihak Free Syrian Army

Sebelumnya, kelompok oposisi atau pemberontak Suriah 'Free Syrian Army' (FSA) menyerukan semua rakyat Suriah untuk mengusir al-Qaeda dari negara itu.

Koalisi Oposisi Nasional Suriah, bahkan menyatakan, revolusi Suriah dilakukan pertama kali dengan mengusir al-Qaeda.

Kelompok yang ingin melengserkan Presiden Bashar al-Assad itu, juga pernah menyebut kelompok 'radikal asing' telah merampas revolusi Suriah yang mereka ciptakan.


0 comments:

Posting Komentar