Pusat Badan Intelijen Amerika Serikat atau Central Intelligence Agency (CIA) kini jadi sorotan Internasional. Penyelidikan komisi intelijen Senat AS menemukan dugaan bahwa para agen di lembaga tersebut menggunakan metode interogasi brutal yang ternyata sia-sia.
Tuduhan lain, seperti diberitakan Washington Post, CIA kemudian berbohong soal efektivitas kerja mereka dan menyembunyikan kekerasan yang mereka lakukan.
Laporan Senat menyebut, badan yang dibentuk 1947 lalu mengunakan 'situs hitam' yang dirahasiakan untuk menginterogasi para tahanan menggunakan teknik-teknik yang tak diakui.
Misalnya, mencemplungkan tersangka ke air es dan menghantamkan kepala tahanan ke tembok. Temuan-temuan itu berasal dari masa pemerintahan Presiden George W Bush.
Para pejabat yang familiar dengan dokumen rahasia mengatakan bahwa program interogasi CIA hanya menghasilkan sedikit data intelijen yang berguna.
Mereka juga mengatakan CIA selalu membesar-besarkan sehingga program interogasi mereka terdengar meyakinkan dan efektif dari senyatanya. Temuan-temuan itu memicu investigasi besar-besaran yang dilakukan Komisi Intelijen Senat atas aktivitas CIA yang dimulai tahun 2009.
Komite akan melakukan pertemuan pada Kamis depan untuk memutuskan apakah akan mengirim ringkasan hasil penyelidikan ke Presiden Barack Obama -- untuk akhirnya diumumkan ke publik.
"Para pejabat di markas pusat CIA memerintahkan para agennya untuk melanjutkan interogasi kasar, bahkan ketika mereka yakin para tahanan tidak memiliki informasi penting," demikian dikabarkan Washington Post, dikutip dari BBC, Selasa (1/4/2014).
Laporan juga menyebut ada dugaan perpecahan di CIA, saat sejumlah kalangan internal memprotes perlakuan brutal pada tahanan.
Menanggapi kabar tersebut, juru bicara CIA mengatakan, pihaknya belum melihat versi final laporan dan jadi tidak bisa secara resmi mengomentari isinya.
Namun, sejumlah pejabat dan mantan CIA mengatakan, laporan 6.300 halaman mengandung kesalahan faktual dan kesimpulan sesat. (*Wpost/Bbc/lip6)
0 comments:
Posting Komentar