Praha -- Saya sedikit terkejut ketika mendapat kabar Kepolisian Republik Ceko, seperti yang biasa digunakan banyak orang, menggrebek Islamic Foundation in Praha.
Lebih terkejut lagi, praguepost.com menyebut Lukas Loth'an dalam laporannya. Loth'an belajar Islam di Brno, satu dari dua kota di Republik Ceko yang memiliki Islamic Center, selama 12 tahun. Sejak 2011, ia menjadi 'musuh' Muslim nomor satu di Praha dan Brno.
Sebelumnya, 14 April lalu, secara tak sengaja saya membaca laporan Soeren Kern di gatestoneinstitute.org tentang keputusan pemerintah Praha menyetujui proyek memperkenalkan Islam ke sekolah-sekolah dasar dan menengah di seluruh Republik Ceko.
Proyek bertajuk Muslims in the Eyes of Czech Schoolchildren dipelopori sebuah kelompok advokasi Muslim, dan dibiayai pembajar pajak di AS melalui hibah dari Kedubes AS di Praha.
Kementerian Pendidikan Republik Ceko juga secara resmi mengatur kuliah dan seminar tentang Islam dan praktek keislaman, agar anak-anak sekolah tidak berprasangka buruk mengenai Islam.
Secara umum, pemeritah Repubik Ceko relatif terbuka dengan Islam, tapi tidak demikian dengan masyarakat neger itu. Proyek ini dikecam banyak orang, dan dicurigai bertujuan mengubah anak-anak non-Muslim menjadi Muslim lewat promosi multikulturalisme untuk melawan Islamphobia.
Islam di Republik Ceko sangat kecil. Ada yang bilang 10 ribu, tapi mereka yang pesimistis mengatakan jumlah mereka tidak lebih dari 5.000.
Yang pasti, sensus tahun 1991 menyebutkan hanya ada 495 pemeluk Islam di Brno dan Praha. Sensus tahun 2001 menunjukan terdapat 3.699 pemeluk Islam.
Jika menggunakan angka 10.000, maka populasi Muslim di Republik Ceko hanya 0,1 persen dari total penduduk negeri itu yang 10,4 juta. Namun kenaikan populasi Muslim mencapai 2.000 persen sejak 1991, dan 170 persen sejak 2001.
Kebanyakan Muslim di Praha dan Brno adalah imigran dari Afghanistan, Bosnia, Chechnya, Mesir, Irak, Iran, Libya, Suriah, dan Turki. Namun studi Kementerian Dalam Negeri Republik Ceko tahun 2007 menemukan adanya jumlah konvertis, atau mualaf, cukup besar pada tahun 2005.
Radio Free Europe memperkirakan sebanyak 2.000 orang Ceko memeluk Islam antara 1989 sampai 2000. Kebanyakan wanita, dan menjadi Muslim karena menikah. Lainnya adalah kalangan intelektual.
Sampai 2010, kehidupan Muslim di Brno dan Praha nyaris tanpa gangguan. Tahun 2011, setelah keluarnya buku Islam and Islamism yang ditulis Lukas Loth'an, kehidupan Muslim mulai terganggu.
Lewat buku itu, Loth'an menuduh dua institusi Islam di Brno dan Praha dipimpin Muslim ekstremist yang mengajarkan kepada mualaf untuk menjalankan jihad. Ia juga menuduh dua masjid di Republik Ceko dibiayai Arab Saudi.
Menurut Kern, Muslim Republik Ceko melawan propaganda anti-Islam Lukas Loth'an dengan lebih aktif memberikan ceramah ke sekolah-sekolah. Perlawanan lainnya, menurut Kern, mengajukan gugatan kriminal ke pengadilan dan meminta pemerintah melarang peredaran Islam and Islamism.
Loth'an terpojok dengan dua institusi Islam di Republik Ceko. Namun setelah Bases of Tauhid: The Islamic Concept of God muncul, Loth'an melakukan serangan balik.
Ia menuduh buku itu menyebarkan kebencian; antisemit, xenophobia, rasis, dan penghinaan terhadap ras yang dianggap rendah dalam Islam. Provokasi Loth'an tampaknya berhasil, dan memaksa kepolisian Republik Ceko menggrebeb Yayasan Islam di Praha. (*inl/praguepost.com)
0 comments:
Posting Komentar