Psikolog : Perilaku Seks Manusia Warisan Kera

http://www.pontianakpost.com/uploads/berita/dir15062011/img15062011929761.jpg

Jakarta - Saat bercinta, tanpa sadar Anda dan pasangan kerap melontarkan erangan, atau suara apapun yang seakan tak ada artinya terkadang bisa membangkitkan gairah.
Namun, menurut para ahli, 'ooh' dan 'aah' yang terlontar itu ternyata merupakan warisan primitif yang diyakini berasal dari nenek moyang. Benarkah?

Psikolog dan penulis The Myth of Sex Addiction, David J.Ley, PhD, mengungkapkan, erangan kera betina yang sedang bercinta dapat menarik perhatian kera jantan lainnya.

"Akibatnya, kera jantan A yang sedang berhubungan seks dengan kera betina, tergesa-gesa untuk ejakulasi sebelum terganggu oleh kehadiran kera jantan B yang lebih domain. Ini artinya, ada kemungkinan kera B bisa mengusur kera A, lalu mengambil alih hubungan seks dengan kera betina," ungkap David.

Hal inilah yang menggambarkan bahwa ternyata erangan saat bercinta ternyata warisan primitif atau nenek moyang manusia pada zamannya.

Sementara, penulis Sex at Dawn, Christopher Ryan, PhD sependapat bahwa yang terjadi pada manusia tidak berbeda dengan kera. Erangan seorang wanita juga menpercepat proses ejakulasi pria.

Kecenderungan pria yang tidak banyak bersuara, menurut David, juga merupakan bagian dari mekanisme evolusi.
"Saat berhubungan seks, kera jantan tidak banyak bersuara. Tujuannya agar aksinya itu tak diketahui kera jantan lainnya sehingga kera betina dapat dimiliki sepenuhnya. "

Selain itu, kemampuan bersikap tenang sepertinya juga merupakan tuntutan sosial pada kera jantan. Jadi, tidak jauh berbeda dengan manusia.

Bukan hanya mempercepat ejakulasi pria, menurut Rose Hartzell, terapis seks di San Diego Sexual Medicine, erangan wanita pun sebenarnya dapat membuat si wanita sendiri menjadi lebih bergairah.

"Itu salah satu trik 'menipu' diri agar mood terbawa ke suasana sensial," ujar Rose. [005]

0 comments:

Posting Komentar