Kediaman Relawan Indonesia di Gaza dihantam Bom Israel

Abdillah Onim bersama pasukan Al-Qassam HAMAS, di Gaza

Rumah seorang relawan Indonesia bernama Abdillah Onim, yang berada di Jalur Gaza, Palestina, dihantam roket Israel, yang beberapa hari terakhir terus menyerang wilayah yang masih diblokade itu.

"Roket Israel tersebut jatuh hanya 20 meter dari kediaman kami di Graha Tahfidz Daarul Quran Indonesia Cabang Gaza," katanya saat menghubungi Antara dari Gaza, Rabu sore.

Akibat hantaman roket tersebut, tembok rumah dan genteng di bagian atas hancur, kaca-kaca pecah, dan bekas jatuhnya roket menimbulkan bongkahan dengan kedalaman 50 meter.

"Pada saat jatuhnya roket, saya bersama anak istri sedang berada di dalam rumah, Alhamdulillah kami selamat dan tidak terluka sedikit pun," kata Onim yang juga bekerja sebagai koresponden televisi swasta Indonesia di Gaza.

Hanya saja, kata dia, tetangganya bernama Muhammad Jomah--bapaknya Jomah Alnajjar, yang juga sahabat Onim-- mengalami luka-luka akibat terkena serpihan roket Israel.

"Syukur Alhamdulillah kami berlindung kepada Allah SWT Maha Penolong," katanya.

Onim yang juga Ketua Daarul Quran (DAQU) Gaza menjelaskan bahwa kini sasaran roket Israel adalah rumah warga sipil.

Rumahnya di Graha Tahfidz Daarul Quran Indonesia Cabang Gaza tidak luput dari serangan roket Israel.

Dikemukakannyan bahwa pada Selasa (8/7) pukul 16.00 sore waktu Gaza, pesawat tempur jet F16 Israel terbang rendah persisi di atas gedung kediaman Abdillah Onim di Graha Tahfidz Daarul Quran Indonesia Cabang Gaza, dan menjatuhkan satu unit roket seberat 1 ton, dengan kekuatan menjangkau 1 km, dengan panjang lebih dari 2 meter.

Ia juga menegaskan bahwa di sekitar Graha DAQU tidak ada satu pun pejuang Palestina yang melontarkan roket ke Israel, alias bersih dan tidak ada apa-apanya.

Rusaknya sebagian bangunan itu, kata dia, jelas mengganggu kegiatan pendidikan, mengingat Graha DAQU Gaza baru saja selesai dibangun.

"Dan anak-anak pun baru satu hari masuk untuk mengikuti pendidikan menghafal Quran di DAQU Gaza," kata Abdillah Onim, yang ketika masuk ke Gaza beberapa tahun lalu adalah relawan organisasi kedawatdaruratan kesehatan dari "Medical Emergency Rescue Committee" (MER-C) Indonesia.

Akibat peristiwa itu, katanya, terpaksa saat ini anak-anak yang akan belajar belum bisa datang karena daerah sekitar Graha masuh hancur berantakan, di mana tembok hancur dan kaca-kaca pun pecah.

"Kami mohon doa semoga diberi rezeki oleh Allah SWT untuk merenovasi kembali Graha DAQU, sehingga upaya melahirkan para tahfidz bisa berjalan baik," katanya.

Ia menambahkan bahwa ada berita duka bahwa satu jam sebelum Graha DAQU dihantam roket Israel, di Gaza City ada tiga korban tewas saat mengendarai mobil, di mana seorang di antaranya adalah bapak dari santri DAQU Gaza yang bernama Abu Jabal Basliqy.

"Insya Allah semoga beliau syahid," katanya.

Abdillah Onim melaporkan bahwa hingga saat ini kondisi Gaza kian mencekam dan memanas.

Pihak Israel berjanji akan membumi hanguskan Gaza, dan akan melakukan perang darat dengan menggunakan tank.

Namun, pejuang Palestina dari Brigade Qossam, sebuah sayap militer Hamas menegaskan sudah siap untuk perang terbuka. (*ant)


0 comments:

Posting Komentar