AS dibawah Ancaman Bangkrut, Obama: “Saya Benar-benar Muak!”



Presiden Barack Obama jarang berbicara lantang namun kali ini Obama mengeluarkan pernyataan keras dengan memperingatkan para investor untuk seharusnya mengkhawatirkan krisis yang dalam media AS disebut krisis fiskal.

Obama memperingatkan Wall Street untuk memperhatikan krisis politik yang membuat operasi pemerintah AS terhenti dan lebih jauh membuat posisi utang dalam ancaman default (gagal bayar).

Dalam wawancaranya dengan CNBC, Obama mengaku muak atas kebuntuan mengenai pembahasan anggaran di Kongres.

"Saya benar-benar muak, karena hal ini sama sekali tidak perlu," kata Obama.

Obama kemudian bertemu dengan para pemimpin Republik dan Demokrat untuk pertama kalinya sejak pemerintah AS kehabisan uang untuk kemudian mengantarkan kepada penghentian operasi pemerintah AS pada hari kedua.

"Kali ini berbeda. Saya kira mereka (Wall Street) mesti prihatin," kata Obama.

"Manakala Anda dalam situasi di mana sebuah faksi berkeinginan membuat surat utang pemerintah AS (dalam posisi) default, maka kami berada dalam bahaya," kata Obama.

Obama mengatakan tak akan bernegosiasi dengan Republik mengenai masalah anggaran sampai DPR meloloskan RUU pendanaan sementara untuk membuka kembali operasi pemerintah dan menaikkan plafon utang 16,7 triliun dolar AS.

Jika batas plafon utang tak dicapai pada pertengahan bulan ini, maka pemerintah AS akan menyatakan utang AS dalam posisi default yang adalah pertama dalam sejarah negeri itu.

"Jika dan ketika...suara disepakati dan (operasi) pemerintah dibuka lagi, serta jika dan ketika mereka bersuara untuk meyakinkan Kongres guna membayar tagihan kami tepat waktu sehingga Amerika tidak default atas beban yang sudah keluar, maka saya akan siap melakukan negosiasi bermartabat dan masuk akal mengenai segala isu," kata Obama.

Penghentian operasi pemerintah membuat 800 ribu PNS dirumahkan tanpa dibayar gaji, museum, taman nasional dan monumen ditutup, serta menghambat pelayanan pemerintahan, demikian AFP.


0 comments:

Posting Komentar