Pemimpin Gerakan Fasis Ekstrem Anti-Islam Inggris Tobat!

English Defence League (EDL)

English Defence League (EDL) adalah gerakan ekstrem sayap kanan di Inggris yang terang-terangan fasis dan anti-Islam. Mereka rajin menggelar demo, yang hampir selalu berujung pada tindakan kekerasan. EDL juga kerap menyebar propaganda juga ancaman terhadap umat muslim.

Namun, kabar terbaru muncul dari EDL. Bukan soal kekerasan yang mereka lakukan. Pendiri organisasi tersebut, Tommy Robinson secara dramatis menyatakan mundur. Ia bahkan banting setir bergabung dengan kekuatan anti-ekstremis.

Pendiri lainnya, Kevin Carroll, juga secara bersamaan mundur. Tommy dan Kevin membuat mantan sekutu mereka terkejut bukan main, saat memutuskan bekerja sama dengan sejumlah ulama muslim demi sebuah tujuan: mengkampanyekan toleransi.

Salah satu alasan mereka mundur adalah, Tommy dan Kevin yang mendirikan EDL pada 2009, mengaku tak lagi bisa mengontrol elemen ekstremis dalam organisasinya.

Tommy Robinson juga punya alasan pribadi. Suatu hari, pria 30 tahun itu menjemput anak-anaknya dari sekolah. Ia dijauhi para orang tua, 'terteror' tatapan tajam mereka.

"Saat beberapa orang tolol melepas baju mereka, mengangkat gambar masjid dan mengatakan, 'bom' -- lalu dimuat di surat kabar nasional, aku merasakan dampaknya. Saat menjemput anak-anak dari sekolah, para orangtua memelototiku, menghakimi," kata dia di seperti dimuat Daily Mail, Rabu (9/10/2013).

Pemimpin Liga Anti-Islam `Tobat` dan Jadi Pendukung Toleransi
Tommy Robinson (dailymail.co.uk)

Alasan lain, Tommy memutuskan meninggalkan EDL setelah keluar dari penjara dan menemukan bahwa "unsur-unsur pinggiran" seperti neo-Nazi telah masuk jajaran EDL.

Meski keluar dari EDL, Tommy menambahkan, ia akan tetap melawan ideologi Islam yang ekstrem. "Tapi bukan dengan kekerasan...melainkan dengan cara yang lebih baik, ide-ide yang demokrasi."

"Aku telah lama mempertimbangkannya. Aku ingin memimpin revolusi terhadap ideologi Islam (yang ekstrem), tapi aku tak ingin memimpin revolusi terhadap umat muslim."

"Aku mengakui bahwa -- meskipun demonstrasi jalanan telah membawa kita ke titik ini -- itu tidak lagi produktif . "

Tommy mengakui, keputusannya bukan tanpa risiko. "Apakah aku mengkhawatirkan anggota EDL akan menanam bom dan menargetkan keluargaku? Tidak. Tapi aku merasa, bakal ada pembalasan."

Sementara, Kevin Carroll bersikeras bahwa ia dan Tommmy "masih menyuarakan hal yang sama" dan memperingatkan Inggris bakal menghadapi prospek "konflik sektarian" dalam 5 sampai 10 tahun .

EDL yang Bikin Pusing

Kiprah EDL, yang kerap dideskripsikan sebagai gerakan jalanan terbesar di generasinya, sudah lama bikin pusing pihak kepolisian dan memicu debat serta beda pandangan soal apakah organisasi itu harus dilarang.

Kelompok ini muncul pada 2009, dari United Peoples of Luton yang didirikan Tommy Robinson sebagai balasan atas aksi kelompok muslim yang mendemo parade tentara Royal Anglian Regiment yang baru pulang dari Irak.

EDL tak punya prosedur pengangkatan anggota resmi. Keberadaan mereka terdeteksi dalam demonstrasi jalanan yang mudah berubah menjadi kerusuhan.

Demonstrasi jalanan mereka identik dengan kekerasan, perilaku antisosial dan penangkapan oleh polisi -- seringkali setelah bentrokan dengan aktivis antifasis.

Ideologi resmi EDL adalah untuk menentang Islam radikal, itu menurut Jamie Bartlett, dari lembaga think tank Demos, tetapi pendukungnya berasal dari kelompok kepentingan yang lebih luas .

"Ada orang yang tidak suka imigrasi, ada orang yang tidak menyukai sistem politik...ada hooligan sepak bola yang suka kumpul pada hari Sabtu dan menikmati perkelahian," kata dia.

Citra 'ekstremis' yang melekat pada mereka menguat pada 2011 lalu, saat pelaku pembunuhan massal di Norwegia, Anders Behring Breivik, memuji EDL sebagai "yang terberkati" dan menulis ia sangat berharap bisa bergabung dalam demo EDL.

Jamie Bartlet menambahkan, ada sekitar 25 ribu sampai 35 ribu pendukung asli EDL. Lainnya, yang jumlahnya ribuan, hanya ikut-ikut aksi demo.

0 comments:

Posting Komentar