Budayawan Betawi, Ridwan Saidi, mengimbau kepada para pengusaha yang berada dibalik Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk tidak menyesatkan orang nomor satu di Jakarta itu.
"Saya mengimbau kepada cukong-cukong Jokowi agar memikirkan Indonesia, dan harus menahan diri jangan menyesatkan," ujar Ridwan Saidi saat jumpa pers Lembaga Survei Nasional (LSN) bertema 'Persepsi Masyarakat Terhadap Kinerja Joko Widodo' di Jakarta, Minggu (9/2/2014).
Dia pun menegaskan tidak rasis, dirinya hanya ingin Indonesia lebih maju dari zaman-zaman sebelumnya.
"Saya tidak rasis, saya hidup di Sawah Besar, dan saya juga saat Imlek ke Klenteng. Saya mengimbau agar cukong-cukongnya menahan diri jangan menyesatkan, sudah 16 bulan cukong membangun ilusi," tegasnya.
Selain itu, mantan anggota DPR itu pun menegaskan blusukan yang dilakukan oleh mantan Wali Kota Surakarta itu hanya membangun ilusi semata.
"Tidak signifikan, kata blusukan yang katanya keramat hanya membangun ilusi saja," tuturnya.
Pria yang akrab disapa babe itu, pun menyinggung aksi sang Gubernur saat masuk ke dalam gorong-gorong yang berada di kawasan Hotel Indonesia, Jalan MH Thamrin beberapa waktu lalu.
"Contoh, saat dia melintas di Thamrin terus masuk ke comberan, pas dia nongol, langsung bilang ingin buat deep tunnel, dan itu sangat mahal. Jadi blusukannya itu sia-sia," pungkasnya.
Demi mendorong popularitas Gubernur DKI Jakarta sampai ke titik tertinggi, segala cara pun dilakukan. Salah satu lembaga survei asing disebut-sebut juga ikut terlibat.
Adalah Stanley Bernard 'Stan' Greenberg, konsultan politik, pollster, ahli strategi pemenangan pemilu-pilpres nomor wahid di dunia, yang ternyata terbukti selama ini bertindak sebagai 'sutradara' di balik rekayasa pencitraan dan melambungnya popularitas Jokowi selama dua tahun terakhir.
0 comments:
Posting Komentar