Dalam video klip itu, salah seorang pria mengenakan liontin bertuliskan "Allah" yang hancur setelah disentuh jari Katy Perry.
Video klip untuk lagu berjudul "Dark Horse", Perry memerankan putri Mesir kuno. Dia kemudian memilih para pelamar laki-laki. Satu per satu pelamar datang dengan hadiah yang mengecewakan sang putri itu.
Kemudian, muncul laki-laki yang mengenakan liontin bertuliskan lafazd ALLAH tersebut, hancur bersama liontin setelah jari-jari Perry menyentuhnya.
Kalangan Muslim di seluruh dunia pun membuat petisi agar situs YouTube menarik video klip tersebut. Petisi dimulai dari kalangan Muslim Inggris. Mereka menuduh video itu mempromosikan hujatan. Petisi itu juga menyebar ke seluruh dunia, seperti Australia, Arab Saudi, Pakistan dan Bangladesh.
"Video ini dianggap sangat kontroversial untuk pemirsa, dan sebagai gambaran penghujatan," kata Iqbal, salah satu pencetus petisi kecaman untuk video tersebut.
"Ini adalah alasan untuk mengajukan permohonan agar orang-orang dari berbagai lapisan masyarakat, agama yang berbeda dan dari berbagai belahan dunia, setuju bahwa video mempromosikan penghujatan," lanjut dia, semalam (25/2/2014) seperti dilansir Mail Online.
Bilal Khan, warga Birmingham yang meneken petisi juga mengecam pembuatan video itu."Sungguh jijik, di industri musik membiarkan hal ini terjadi. Musik harus menyebarkan cinta, bukan kebencian," katanya.
Tak hanya itu, Videoklip tersebut bertebaran simbol-simbol satanic "Mata Satu". Dalam sejarahnya lambang "mata satu" ini melambangkan mata dari dewa Horus atau biasa juga disebut dewa Ra. Namun bagi masyarakat mesir kuno dewa Ra juga dikenal sebagai dewa matahari dan menjadi dewa paling tinggi.
Horus adalah sosok dewa yang berhubungan dengan matahari. Ia merupakan putra dari Isis dan Osiris. Mata Horus selalu dikaitkan dengan simbol mistik dari kekuatan gelap yang bermakna "Maha Tahu" dan "Maha Melihat".
Video itu sendiri sudah diunggah di akun Twitter Perry yang memiliki 50 juta follower. Sejak diunggah di Twitter pada 20 Februari 2014, tweet video tersebut sudah dilihat 30 juta orang. Sementara itu, pihak label rekaman Katy Perry tidak bisa dihubungi untuk memberikan komentar.
0 comments:
Posting Komentar