FPI Menjawab, Habib Rizieq: “SBY Pecundang!”


Ketua Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab protes keras dengan pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang menyatakan lembaganya telah menciderai agama Islam. Rizieq pun tak segan menyebut orang nomor satu di Indonesia sebagai pecundang.

SBY dalam acara buka puasa yang digelar di Pertamina pada Minggu 21 Juli kemarin, menyatakan kericuhan di Kendal yang melibatkan FPI telah menciderai Islam.

"Justru, FPI yang di-sweeping oleh ratusan preman pelacuran bersenjata. Di Kendal, FPI tidak melakukan perusakan, justru beberapa kendaraan FPI yang dirusak dan dibakar preman," kata Rizieq.

Menurutnya, FPI sudah meminta kepolisian Kendal agar menutup tempat pelacuran, terutama di bulan Ramadan. Bahkan Kapolres Kendal sudah menyatakan FPI sudah berkoordinasi.

"Jadi, dasar tuduhan SBY itu apa? Dan kenapa dalam soal Kendal, SBY begitu semangat bicara tentang FPI yang jadi korban, dan bungkam terhadap sikap pelaku preman pelacuran bersenjata dan tempat pelacuran yang buka siang malam di bulan Ramadan?" ujarnya.

Rizieq pun menyatakan sikap SBY itu bukanlah sikap sebagai negarawan. "Kasihan, ternyata SBY bukan seorang negarawan yang cermat dan teliti dalam menyoroti berita, tapi hanya seorang pecundang yang suka sebar fitnah dan bungkam terhadap maksiat. Tentu seorang presiden muslim menyebar fitnah dan membiarkan maksiat, ditambah melindungi ahmadiyah dan aneka skandal korupsi sangatlah menciderai ajaran Islam," tegas Rizieq.

FPI Menjawab

Sebuah video di laman YouTube menampilkan Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq. Dalam video itu, Rizieq berbicara masalah bentrokan yang melibatkan anggota FPI di Sukorejo, Kendal, Jawa Tengah, pada Kamis pekan lalu.

Pada Minggu 21 Juli, sebuah video yang menampilkan Ketua DPP FPI Habib Rizieq Shihab muncul di laman YouTube. Video ini berjudul 'Pernyataan Habib Rizieq'. Berdurasi 12 menit 47 detik, diunggah oleh akun FPI Broadcast. Isinya, paparan Rizieq soal kronologi insiden Kendal. Tentunya dengan versi FPI

"Beberapa hari yang lalu ada peristiwa di Kendal dan diberitakan oleh banyak media dengan versi mereka," demikian kata Rizieq dalam video yang dikutip Liputan6.com di Jakarta, Senin (22/7/2013).

Melalui video tersebut, Rizieq mengatakan DPP FPI telah membentuk tim investigasi untuk mencari tahu tentang insiden bentrokan tersebut. DPD FPI Jateng juga sudah diminta membuat kronologi kejadian itu, untuk dikirim ke DPP dan berbagai media. "Tapi, tidak satu pun media yang sudi membuatnya. Sebab kepentingan media," kata dia.

Menurut Rizieq, insiden Kamis itu bermula sehari sebelumnya, atau Rabu 17 Juli. Saat itu, FPI Jateng melakukan buka bersama di sebuah Masjid Besar Sukorejo. Maka, berdatanganlah anggota FPI dari berbagai daerah ke tempat itu.

"Di antaranya ada 1 rombongan yang terdiri dari 20 laskar FPI menuju ke lokasi acara melewati tempat pelacuran," kata Rizieq dalam video tersebut.

Ternyata, lanjut dia, siang itu tempat yang dilewati laskar FPI tersebut tetap buka. Padahal masyarakat sekitar lokalisasi sudah melapor ke aparat dan pemerintah setempat.

"Bahkan sudah minta bantuan FPI untuk menutup. Karena kami percaya pada aparat, kami menyangka aparat sudah tutup," tutur dia. "Ini menurut DPD FPI Jawa Tengah," tambahnya.

Lantas, masuklah 20 laskar FPI itu ke lokalisasi itu. Mereka meminta lokalisasi itu ditutup selama Ramadan. "Ini 20 orang masuk ke sarang musuh, akibatnya apa? Mereka dikejar-kejar preman. Akhirnya 20 orang ini menyelamatkan diri, ke tempat buka bersama," katanya.

Keesokan harinya, laskar FPI kembali mendatangi lokalisasi tersebut dengan kekuatan 26 orang. Tapi kali ini datang bersama Kapolres. Setelah diskusi di lapangan akhirnya lokalisasi tersebut ditutup.

"Selesai ditutup, 26 orang ini balik. Ternyata baru balik beberapa ratus meter ternyata sudah dikepung oleh ratusan preman bersenjata tajam," ujar Rizieq dalam video yang dibuat saat berceramah di kediamannya itu.

Karena dikepung, sopir mobil sewaan, Soni, panik. "Sopirnya panik karena bukan laskar FPI. Panik tancap gas, 2 orang diseruduk. Dibawa ke rumah sakit yang satu meninggal dunia. Preman pun langsung memprovokasi masyarakat bahwa FPI membunuh warga," papar dia.

Karena insiden itulah warga kemudian akhirnya merusak dan membakar mobil yang ditumpangi laskar FPI tersebut. Laskar FPI kemudian menyelamatkan diri ke masjid dan dievakuasi di Mapolres Kendal. Akhirnya, 23 anggota FPI dilepas dan 3 lainnya ditahan.

"Yang 2 ditahan karena kedapatan membawa senjata, walaupun kecil namanya tetap senjata. Tapi memang FPI ke mana-mana tidak diizinkan membawa senjata," kata Rizieq. [*/ps]

0 comments:

Posting Komentar