Kondisi Mahasiswa Aceh di Mesir Aman



DITENGAH gejolak politik yang semakin memanas, mahasiswa Aceh di Mesir dapat dipastikan dalam keadaan aman. 

"Kami baru selesai ujian, sekarang liburan. Keadaan mantong aman," ungkap Fahrurrazi Mansur, Mahasiswa al-Azhar, alumni Dayah Misbahul Ulum, Lhokseumawe.

Dalam press rilis yang diterima Atjehcyber, kamis (25/7), menyebutkan ada sebanyak 300 lebih mahasiswa Aceh sedang menuntut ilmu di Mesir, mayoritas mereka belajar di Universitas Al-Azhar.

"Kendala hana, cuma harga barang yang sudah mulai meroket," tambah Fahrurrazi kepada Ketua IKAT, M. Fadhil Rahmi via jejaring sosial.

Sebelumnya, tertanggal 11 Juli yang lalu, Kementrian Agama RI melalui surat nomor: DJ.I/dt.I.IV/4/PP.04/1946/2013 telah membatalkan seleksi masuk ke Univesitas Mesir yang seyogyanya akan dilaksanakan pada tanggal 17 Juli, dengan alasan tidak kondusifnya situasi keamanan dan politik mesir saat ini. Juga karena tidak ada jaminan keamanan bagi calon mahasiswa baru. 

"Padahal persiapan seleksi sudah 90 %, namun memang keadaan memaksa untuk dibatalkan, apa boleh buat," ungkap Abdul Halim, salah seorang panitia seleksi.

Dan untuk mengantisipasi rencana dan rumor akan terjadi demontrasi antar kelompok pendukung dan penentang Morsi pada hari Jum'at, 26 Juli, KBRI (Kedutaan Besar RI) Cairo telah mengeluarkan himbauan. 

Dalam salah satu poin himbauan, Kedutaan menyerukan kepada seluruh warga Negara Indonesia untuk senantiasa menghindari keluar rumah pada hari tersebut, kecuali untuk beribadah dan keperluan lain yang mendesak, serta menyiapkan bahan kebutuhan pokok guna antisipasi toko tutup. 

"Kamo mohon do'a, semoga kamo tetap aman. Mohon neusaweu kamoe ngen do'a," pungkas Fahrul (Divisi komunikasi dan informasi IKAT Aceh).

0 comments:

Posting Komentar