FOTO: Wadi Al-Salaam, Pemakaman Terbesar di Dunia


Wadi Al-Salam, yang secara harfiah diartikan sebagai Lembah Damai, adalah sebuah pemakaman Islam yang terletak di kota suci Najaf, Irak. Pemakaman itu meliputi area seluas 1.485,5 hektar dan menjadi rumah bagi jutaan jenazah yang dimakamkan di sana. Najaf sendiri adalah salah satu kota terbesar di Irak, dengan populasi mencapai 600.000 jiwa.

Namun karena jumlah jenazah yang dimakamkan di Wadi Al-Salam bertambah banyak, pemekaran daerah hingga 10 km di sepanjang lembah. Menariknya lagi, Wadi Al-Salam juga merupakan satu-satunya pemakaman di dunia, di mana proses pemakaman masih terus berjalan sejak lebih dari 1.400 tahun yang lalu.

Dari Amusing Planet, (20/5/13), Wadi Al-Salaam adalah satu-satunya komplek kuburan yang prosesi pemakamannya masih berjalan selama lebih dari 1.400 tahun. Masyarakat yang menganut Syiah percaya, semua arwah manusia beriman berkumpul di sini tak peduli jenazahnya dimakamkan di tempat lain.

Banyak nabi, raja, pangeran dan sultan berbaring di pemakaman ini, termasuk dari Nabi Hud, Nabi Saleh, dan Ayatullah Sayyid Muhammad Baqir al-Sadr, serta Ali bin Abi Thalib.

Beberapa situs di Timur Tengah dihormati sebagai makam Nabi Hud. Yang paling terkenal adalah situs Kabr Nabi Hud, yang terletak di desa Hadhramaut, sekitar 90 mil (140 km) sebelah utara dari Al Mukalla dan merupakan tempat ziarah para Muslim.

Sebagaimana dilansir Wikipedia, ada beberapa situs yang juga disebut sebagai makam Nabi Hud, termasuk dinding selatan dari masjid di Damaskus, yang memiliki prasasti tertulis "Di sini makam Nabi Hud..." Selain Wadi Al-Salam dan situs masjid di Damaskus, beberapa situs seperti tempat ziarah Hud di dekat Jerash, makam Hud di dekat Salalah, dan kota Ubar di Dhofar juga disebut sebagai tempat peristirahatan terakhir Nabi Hud.

Wadi Al-Salam memiliki makam yang dibangun dengan batu bata atau plester dengan tingkat yang berbeda. Dan umumnya, jenazah yang berasal dari keluarga kaya memiliki makam berkubah. Di sini, Anda juga dapat menemukan pemakaman bawah tanah.

Selama perang Irak pada tahun 2003, pejuang bersenjata dari milisi Irak sering menggunakan pemakaman ini sebagai tempat bersembunyi dan mengintai musuh. Tentara Amerika tidak dapat memasuki daerah tersebut karena Wadi Al-Salam dipenuhi jalur berliku dan makam bawah tanah.

Selama Perang Irak tahun 2003, Wadi al-Salaam menjadi tempat persembunyian tentara. Para tentara Amerika sulit memasuki wilayah ini karena dipenuhi jalan berliku, makam yang tak sama tingginya, dan tangga-tangga menuju bawah tanah. Kalau pun mereka masuk, tentara Irak sudah menyelinap di antara makam-makam untuk terlebih dahulu mengincar mereka.




0 comments:

Posting Komentar