MH370 diduga Terbang Melesat Secepat Jet Tempur !


Pesawat maskapai Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 belum juga ditemukan. Sudah 5 pekan berlalu, pencarian Boeing 777-200ER itu belum membuahkan hasil yang signifikan.

Masih banyak misteri yang belum terkuak. Salah satunya alasan kenapa MH370 yang terbang dengan rute Kuala Lumpur, Malaysia ke Beijing, China (utara) justru berbalik arah dan diyakini jatuh di lautan Samudera Hindia di selatan Indonesia.

Sejumlah spekulasi bermunculan. Seperti pesawat dibajak atau disabotase oleh pihak tertentu. Kini dugaan lain bergulir, yakni burung besi Malaysia itu diduga terbang secepat jet tempur.

Hal itu diutarakan seorang investigar hilangnya MH370 yang dikabarkan The Sunday Times. Dia mengatakan, MH370 terbang seperti jet tempur segera setelah hilang kontak dan terbang di bawah jangkauan radar untuk menghindari deteksi radar militer Malaysia.

Selain itu, disebutkan pula bahwa MH370 diyakini naik ke ketinggian 45.000-10.000 kaki di atas ketinggian normal, kemudian menukik ke ketinggian 5.000 kaki.

"Pesawat terbang di ketinggian rendah dengan kecepatan tinggi. Ini dilakukan untu menghindari radar," ujar sumber tersebut kepada The Sunday Times yang dimuat News.com.au, dan sejumlah media lain, seperti Malaysia Chronicle dan Free Malaysia Today.


Belum ada konfirmasi dari pihak berwenang Malaysia soal dugaan tersebut. Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Transportasi Malaysia Hishammuddin Hussein baru-baru ini membantah soal dugaan bahwa kopilot Fariq Abdul Hamid sempat berkomunikasi menggunakan ponsel saat pesawat terbang rendah.

Pernyataan MH370 terbang seperti jet tempur tersebut muncul di tengah upaya melelahkan dalam mencari sinyal pesawat yang membawa 239 orang itu di Samudera Hindia. 4 sinyal kuat bawah laut ditangkap pekan lalu, namun tak ada lagi ping tertangkap dalam 5 hari terakhir.

"Kini kita memasuki hari ke-37 dari tragedi ini. Masa hidup baterai pemancar (kotak hitam) semestinya berakhir sampai 30 hari. Kita berharap itu berakhir sampai 40 hari. Tapi sudah empat atau lima hari sejak ping kuat terakhir (ditangkap pelacak kotak hitam)," kata pakar penerbangan Geoffrey Thomas.

"Yang kita harapkan adalah mendapatkan satu atau mungkin dua ping lagi sehingga mereka (para pencari) bisa mentriangulasi suara-suara itu dan mencoba serta menyempitkan area pencarian," kata Thomas seperti dimuat dari Daily Mail. (*dilymail/lip6)

0 comments:

Posting Komentar