Negara Apartheid Masa Depan Bernama Israel


Setelah Afrika Selatan, negara mana lagi yang akan menyandang status apartheid?

Jawabannya adalah Israel.

Di Afrika Selatan, apartheid telah lama mati setelah Nelson Mandela melakukan perlawanan puluhan tahun, dan ribuan warga kulit hitam menjadi martir. Di Israel, apartheid akan muncul tak lama lagi.

Adalah John Kerry, menteri luar negeri AS, yang mengeluarkan peringatan ini. Menurut Kerry -- dalam pertemunan tertutup di Washington baru-baru ini -- jika usaha penyelesaian damai Israel-Palestina yang disponsori AS gagal, Israel akan menjadi negara apartheid.

Pernyataan Kerry membuat marah lobi Yahudi di Washington, dan sejumlah pejabat pemerintahan Israel di Tel Aviv. Mereka mengatakan penggunaan kata 'apartheid' mengindikasikan Kerry tidak lagi netral, tapi telah jadi partisan.

CNN menulis Kerry frustrasi, akibat tidak ada kemajuan dalam perundingan damai Israel-Palestina dalam sembilan bulan terakhir. Kerry juga melihat kedua pihak tidak pernah berusaha mencapai kemajuan.

Yang bisa dilakukan Kerry adalah minta maaf. "Jika saya dapat memutar kembali rekaman pernyataan saya, ingin rasanya saya mengganti kata-katanya," ujar Kerry.

Kerry boleh-boleh saja menyesali pernyataannya, tapi segalanya telah terjadi. Pejabat Israel melihat pernyataan Kerry, yang menyebut Israel akan menjadi apartheid state, adalah sikap umum pejabat Gedung Putih.

William Kristol, Komite Emergensi untuk Israel dan tokoh utama neo-konservatif, mengatakan; "Tidak lagi cukup bagi kita untuk mengatakan Gedung Putih clean setelah pernyataan menjijikan John Kerry."

Kristol seakan hanya menyoroti pernyataan Kerry. Padahal, sebelumnya beberapa diplomat Barat mengatakan runtuhnya pembicaraan damai dapat mengakibatkan meningkatnya isolasi negara. Negara yang dimaksud adalah Israel.

Bagi AS dan Barat, solusi konflik Palestina dan Israel adalah 'solusi dua negara'. Artinya, Palestina dan Israel saling mengakui kedaulatan. Israel tidak menginginkan, dan berkeras hanya ada satu negara.

Bagi Kerry, juga diplomat Barat, jika Palestina dan Yahudi hidup dalam satu negara bernama Israel, yang terjadi adalah apartheid state baru, karena akan ada warga negara kelas satu dan dua.

Bukan saat ini saja Kerry tak disukai Israel. Moshe Ya'alon, menhan Israel, sempat menyebut Kerry terobsesi menjadi mesiah bagi Palestina.

Tahun 2008, dalam wawancara untuk kampanye pilpres, Barrack Obama secara eksplisit menolak penggunaan apartheid dalam diskusi soal Israel dan Palestina. Obama tahu istilah apartheid state menjadi kontroversi sejak mantan presiden Jimmy Carter menerbitkan buku Palestine; Peace or Apartheid tahun 2006.

Jen Psaki, juru bicara Kemlu AS, berusaha meredakan ketegangan. "Jika pemimpin Israel mengatakan apakah tidak mungkin menjalankan solusi satu negara yang bernama negara Yahudi, mengapa Kerry tidak boleh memberi gambaran masa depan Israel dan Palestina sebagai dua negara yang saling menghormati kedaulatan. (*inl)


0 comments:

Posting Komentar