Gubernur Tokyo Naoki Inose pernah mengeluarkan komentar menyakitkan bagi pemerintah Turki dan dunia muslim pada umumnya. Inose menyadari kekeliruan itu dan dia pun kini meminta maaf.
Ambisi untuk memenangkan penawaran tuan rumah Olimpiade 2020, membuat Inose kelewat batas menyerang rivalnya, Istanbul. Dalam satu kesempatan wawancara Inose mengeluarkan pendapat bernada rasis.
"Satu-satunya yang negara-negara Islam sebarkan ialah Allah dan mereka berkelahi satu sama lain, dan mereka punya kelas-kelas," kata Inose yang dipilih menjadi Gubernur Tokyo pada pemilihan tahun lalu.
"Untuk para atlet di mana tempat yang terbaik untuk mereka? Ayo bandingkan dua negara di mana mereka belum membangun infrastruktur, dan fasilitas yang tidak memadai," lanjutnya.
Pernyataan ini membuat petinggi Turki marah. Mereka menganggap komentar Inose sangat menyakitkan, tidak adil dan tidak sesuai dengan spirit Olimpiade. Komite Olimpiade Internasional (IOC) juga menanggapi pernyataan itu secara serius. IOC bahkan membentuk tim investigasi atas kasus ini.
Tokyo bersaing dengan Istanbul dan Madrid untuk menjadi penyelenggara Olimpiade kedua kalinya. Tokyo pernah menjadi tuan rumah pada 1964. Istanbul sendiri telah mengikuti penawaran sebagai tuan rumah sebanyak lima kali dan selalu gagal.
"Saya mengatakan negara-negara Islam berkelahi satu sama lain, itu bukan ungkapan yang pantas dan saya mau meluruskannya," kata Inose kepada wartawan di Tokyo, Selasa ini. Dia mengakui bahwa apa yang ditulis New York Times adalah benar. Dan dia tidak mau memberikan sanggahan apapun terhadap isi berita tersebut.
"Saya minta maaf. Ungkapan saya menimbulkan kesalahpahaman di antara negara-negara islam. Jadi saya benar-benar minta maaf," ujar Inose lagi.
0 comments:
Posting Komentar