Fakta Ganjil Seputar Peristiwa WTC 9/11


Cerita dari serangan menara kembar WTC pada 11 September, 13 tahun silam itu hingga kini simpang siur. Beragam media memiliki versinya sendiri. Meski ada beberapa kesamaan di dalamnya.

Peristiwa 9/11 telah berlalu satu dekade lalu. Tetapi hingga kini tetap saja ada beberapa fakta menarik karena terkesan ganjil.

***

Berikut fakta Ganjil dari insiden yang dikenal dengan Peristiwa 9/11 yang dilansir dari dosomething.org, Kamis (11/9/2014):

1. Dari 2.974 orang yang tewas pada peristiwa itu, tak seorang pun warga keturunan Yahudi-Amerika menjadi korban. Padahal dari 17.400 orang yang bekerja di World Trade Center New York, sekitar 3.000 di antara mereka adalah keturunan Yahudi.

2. Lima tahun setelah peristiwa, tepatnya April 2006, sebuah artikel di San Francisco Chronicle, 'The Truth about 9/11 Conspiracy Theories' yang ditulis Cinnamon Stillwell menyatakan, pemerintah AS sebenarnya sudah memiliki informasi terperinci sebelum serangan itu terjadi. Teori itu menyitir laporan New York Times bahwa ada lima pemuda Israel yang justru menari-nari ketika gedung WTC ambruk.

3. Sementara berita resmi yang dijejalkan ke publik, World Trade Center (WTC) hancur karena ditabrak pesawat terbang yang dipiloti teroris, banyak juga mereka yang kompeten di bidangnya skeptis dengan versi tersebut. Mereka tidak percaya, kalau hanya dengan hantaman pesawat saja gedung yang dibangun untuk kuat terhadap bencana alam tersebut dapat roboh dalam waktu satu jam saja.

Sebuah tulisan di 911hardfacts mengatakan, baja dan besi yang digunakan untuk membangun WTC adalah material pilihan dan sangat kuat. Beberapa ahli mengatakan bahwa besi baru dapat meleleh pada kisaran panas sebesar 2.795 F atau sekitar 1.535 C. Proses pelumeran itu juga membutuhkan waktu lama.

Sementara, para ahli memperhitungkan, panas yang dihasilkan oleh meledaknya pesawat yang menabrak WTC hanya sekitar 500' F atau sekitar 297,2' C. jadi, mana bisa panas sebesar 500' F mampu melelehkan besi baja dalam waktu kurang dari satu jam?

Seorang profesor dari Brigham Young University-Utah, Steven E Jones, menyatakan, runtuhnya menara kembar WTC tersebut memang disengaja. Dalam penelitiannya, Jones mengatakan bahwa hal yang dapat melumerkan besi baja dengan cepat adalah yang dinamakan thermite. Seperti yang ditulis di Wikipedia, Thermite adalah komposisi pyrotechnic dari bubuk logam dan logam oksida yang dapat menghasilkan reaksi oksidasi-reduksi bernama reaksi thermite.

**

Dengan menggunakan thermite, besi atau baja dapat terbakar dan meleleh. Hal yang dihasilkan oleh pembakaran thermite adalah asap berwarna putih, lelehan pijar api dan percikan api. Kabarnya, semua itu muncul ketika sebelum dan sesudah WTC ditabrak oleh pesawat.

Jones yakin, selain itu dilakukan pemotongan beberapa batang besi baja penyangga gedung di bagian bawah dan pemakaian bom. Pesawat terbang dalam hal ini hanyalah pengecoh perhatian.



0 comments:

Posting Komentar