Hujan Es Guyur Pidie Aceh

Permalink gambar yang terpasang

Warga Beureunuen, Kabupaten Pidie, Aceh, dihebohkan dengan hujan es yang melanda daerah itu menjelang Magrib tadi. Mereka memungut butiran-butiran es kristal yang jatuh dari langit.

Seorang warga setempat, Novia Akbar (27), menuturkan, butiran es itu turun diawali dengan hujan deras disertai angin kencang sekira pukul 18.00 WIB. "Di tengah hujan dan angin kencang, ada es yang jatuh ada sekira 10 menit," kata Akbar Senin (30/9/2013).

Warga yang rumahnya beratap seng dan genteng, lanjut dia, sempat terkejut ketika es kristal itu jatuh menimpa atap rumah. "Mereka kira apa yang jatuh ke atap rumahnya, waktu keluar baru tahu rupanya hujan es," sebut Akbar.

Hal sama juga dialami warga di Kota Beureunun yang merupakan pusat bisnis terbesar di Kabupaten Pidie. Banyak warga yang memungut es yang jatuh dan berserakan di jalan.

Akbar menyebutkan, beberapa mobil dan sepeda motor yang melintas, menghentikan laju kendaraannya karena penasaran dengan hujan es. Kejadian langka itu diabadikan sebagian warga dengan kamera telefon genggamnya. "Saya sendiri ikut mengambil dan memfotonya," ujar Akbar.

Menurutnya tak ada korban jiwa dari hujan es ini. Usai butiran es jatuh mereda, hujan dan angin kencang masih terus mengguyur daerah itu hingga satu jam. Akibat angin kencang, dua pohon di kawasan Rambayan, Kecamatan Mutiara, Pidie, tumbang.

Sementara itu, Kordinator Analisa pada Stasiun Meteorologi milik Badan Meteorologi Klimotologi Geofisika (BMKG) Banda Aceh, Khairul Akbar, menjelaskan, hujan es atau dalam ilmu meteorologi disebut hail lumrah terjadi di wilayah beriklim tropis seperti di Indonesia.

"Hampir seluruh wilayah Indonesia pernah terjadi hujan es," jelasnya saat dihubungi terpisah.

Menurutnya proses hujan es terjadi dari awan yang berlapis (Cumulo nimbus) di mana di dalamnya terkandung uap air dan butiran kristal (es). Butiran kristal itu tak selalu mencair ketika turun ke bumi, namun bisa jadi tetap beku kalau suhunya rendah atau dingin.

"Kristal-kristal es ini bisa saja turun menjadi air seperti hujan biasa kalau suhunya lebih panas. Tapi kalau suhunya dingin atau sama seperti es itu, dia bisa turun seperti wujud aslinya, tidak mencair," ujar Khairul.

Dia menambahkan hujan es biasanya turun disertai angin kencang. "Ini normal," katanya. (*/okz)

0 comments:

Posting Komentar