Deif, Sang Master Strategi Brigade Al-Qassam


Intelejen Israel empat kali mencoba membunuhnya, tapi gagal. Setelah itu dia menghilang.

Ketika Israel menyerang Jalur Gaza, dan melakukan invasi darat, dia menggerakan unit-unit kecil Brigade Al-Qassam dari satu ke lain terowongan, menyergap dan melumpuhkan lawan.

Dia adalah Mohammed Deif.

Tidak ada yang tahu bagaimana rupa Deif saat ini. Sumber-sumber di Hamas menyebutkan Deif kini berusia 50 tahun, dengan tubuh tidak lagi utuh.

Sebuah video yang diambil tahun 2002 memperlihatkan wajah Deif berlumur darah. Ia terduduk seperti orang kebingungan. Seorang pria membawanya menjauh dari mobil yang hancur terkena rudal Israel.

Tidak ada informasi upaya pembunuhan Israel yang ke berapa saat video itu dibuat. Yang pasti, Deif terus diburu, dan selalu lolos dari maut.

Hamas tidak pernah mengeluarkan pernyataan soal kesehatan Deif. Laporan di Tel Aviv menyebutkan Deif kehilangan mata, dan kedua kakinya.

Laporan lain, masih dari pihak Israel, menyebutkan Deif bersembunyi di terowongan selama bertahun-tahun dan tak pernah keluar. Namun sebuah gambar memperlihatkan Deif mengikuti parade Al Qassam.

Saat Israel melancarkan pemboman ke Jalur Gaza, dan kehilangan 64 tentara selama invasi darat, militer Israel yakin Deif berada di belakang semua operasi Brigade Al-Qassam.

Hamza Abu Shanab, salah seorang petinggi Hamas, mengatakan konsep terowongan lahir dari kepala Deif. Sumber lain menyebutkan Deif menonjol di antara perwira Hamas sejak kali pertama bergabung tahun 1990-an.

Ehud Yaari, dari Institute for Near East Policy di Washington, yakin Deif adalah master di belakang militer Hamas. "Banyak yang tidak menyadari, karena Deif telah lama menghilang," ujar Yaari.

Malaikat Maut Tentara Israel

Deif lahir di kamp pengungsi Khan Younis. Sumber-sumber Hamas menyebutkan Deif lahir dari keluarga miskin. Ayahnya seorang tukang pelapis perabot rumah tangga, tapi punya cita-cita menyekolahkan anak-anaknya sampai jenjang universitas.

Cita-cita sang ayah kesampaian. Deif masuk Universitas Islam di Gaza. Dia belajar fisika, kimia, biologi, dan seni.

Khusus yang terakhir, Deif aktif dalam Komite Hiburan Universitas. "Ia beberapa kali tampil di panggung memainkan komedi. Ia berbakat," ujar sebuah sumber Hamas.

Deif berubah menjadi radikal ketika Intifadah pertama meletus tahun 1987. Dua tahun kemudian Deif ditangkap Israel dan dipenjara satu tahun.

Keluar dari penjara, Hamas merekrutnya. Deif menjadi komandan pasukan bunuh diri, dan menjadi figur paling dicari intelejen Israel.

Yoram Schweitzer, dari Israel's Institute for National Security Studies, menggambarkan Deif sebagai kepala staf dan menteri pertahanan Hamas. "Kepribadian dan pengalaman tempurnya membuat Deif menjadi musuh paling berat bagi Israel," ujarnya.

Satu hal yang membuat Deif dihormati di Hamas adalah tidak punya ambisi politik. "Ia lebih memilih fokus pada isu militer," ujar Shanab.

Hamas adalah organisasi banyak kepala, dengan beberapa pemimpinnya tidak berada di Jalur Gaza. Khaled Mishaal, misalnya, menjalankan Hamas dari Qatar. Lainnya berada di penjara Israel.

Deif memiliki hak veto di dewan kepemimpinan. Jadi, menurut Shanab, setiap keputusan harus diambil bersama dan mendapatkan dukungan terbanyak.

Namun Yaari yakin Deif, dan kelompok bersenjata Hamas, adalah kekuatan utama dalam setiap pengambilan keputusan kolektif. "Deif memiliki hak veto, tapi tidak sering menggunakannya," ujar Yaari.

Mishaal mengabaikan Deif, ketika menerima gencatan senjata yang menyebabkan perundingan langsung Israel-Palestina di Kairo. Deif tidak sakit hati. Ia tetap fokus pada isu militer, jika gencatan senjata gagal.

Emad Akel, pemimpin sayap bersenjata Hamas di Jalur Gaza, adalah mentor Deif. Akel dibunuh Israel tahun 1993.

Deif belajar merakit bom dari Yehya Ayyash, yang dikenal dengan julukan The Engineer, dan salah satu pendiri Brigade Al-Qassam. Ayyash dibunuh Israel tahun 1996 lewat telepon seluler yang dipasangi bom.

Petinggi Hamas menyebut Deif sebagai sosok manusia yang terbuat dari baja dingin. Saat menjadi prajurit, Deif bisa berhari-hari di tempat persembunyian, menunggu tentara Israel dan menembaknya.

Saat dirinya tahu menjadi sasaran nomor satu militer zionis, Deif tahan tidak keluar terowongan bermingu-minggu. Ia dikelilingi orang kepercayaan yang menjadi mata dan telinga.

Ia tahu situasi di sekujur Jalur Gaza. Ia mencium setiap gerakan pasukan Israel, dan cara menjebaknya. Deif adalah hantu bagi Israel. (*inl)

0 comments:

Posting Komentar