Ini Daftar 6 Petinggi ISIS ke Daftar Teroris PBB



Dewan Keamanan PBB resmi memasukkan 6 petinggi Daulah Islam (IS) ke dalam daftar hitam teroris. Seluruh 15 anggota Dewan secara bulat menerima sebuah resolusi yang bertujuan melemahkan IS.

Dilansir Al Jazeera (18/8/2014), DK PBB juga mengancam menjatuhkan sanksi atas penyokong dana dan pemasok senjata kelompok tersebut. Dewan Keamanan juga menyasar Front al-Nusra, yang adalah sayap Al-Qaeda di Suriah.

IS, yang dulunya bernama ISIS/ISIS, telah lama dimasukkan dalam daftar hitam Dewan Keamanan PBB, sedangkan Front al-Nusra baru ditambahkan pada awal tahun ini.

"Kita sudah menyaksikan betapa mengerikannya tindakan-tindakan brutal mereka," kata Mark Lyall Grant, duta besar Inggris untuk PBB. Dua kelompok tersebut termaktub dalam perangkat sanksi PBB atas Al-Qaeda.

Beberapa jam setelah resolusi itu diterima, pada Sabtu 16 Agustus pagi dini hari, pesawat-pesawat tempur AS melakukan sejumlah serangan udara di utara Irak, demikian menurut kantor berita Kurdi, Roodaw.

Serangan-serangan itu terjadi di empat tempat dekat bendungan Mosul yang berada di bawah kendali IS, demikian dikatakan para saksi.

Resolusi Jumat lalu menyebutkan 6 orang yang akan dikenakan larangan perjalanan internasional, pembekuan harta, dan embargo senjata.

Berikut Daftar "hitam" DK PPB tersebut:

1. Abu Bakr Al-Baghdadi
Pemimpin utama Daulah Islam (IS) bernama lengkap, Dr Ibrahim bin Awwad bin Muhammad al-Badri al-Samarrai. Pada tanggal 4 Oktober 2011, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat yang mencatat al-Baghdadi sebagai Teroris Global Khusus yang Ditetapkan dan mengumumkan hadiah hingga US $ 10 juta untuk informasi yang mengarah pada penangkapannya atau kematian.

2. Abu Muhammad al-Adnani
Seorang warga Irak -asal Aljazair juga anggota Al-Nusra- yang oleh para pakar PBB disebut sebagai "emir paling berpengaruh" di kelompok itu dan dekat dengan sang pemimpin, Abu Bakr al-Baghdadi.

3. Said Arif
Ia adalah mantan pejabat angkatan bersenjata Aljazair yang melarikan diri dari tahanan rumah di Saudi Arabia, dan dicap PBB sebagai "pentolan teroris propaganda internet" yang memimpin kelompok itu di distrik Latakia di Suriah.

4. Hamid Hamad Hamid al Ali
Berasal dari Kuwait, dikenakan sanksi karena diduga menyediakan dukungan keuangan kepada Front al-Nusra.

5. Hajjaj bin Fahd al-Ajmi
Juga berasal dari Kuwait, Penggalangan dana oleh Ajmi termasuk setidaknya satu kampanye melalui Twitter, demikian menurut para pakar PBB.

6. Abdelrahman Mouhamad Zafir al-Dabidi al-Jahani
Ia dari Arab Saudi juga disebutkan namanya karena ia menjalankan jejaring pejuang asing bagi Front al-Nusra.

Resolusi itu mengutuk rekrutmen para pejuang asing dan menyatakan kesediaan Dewan untuk mendaftarhitamkan orang-orang yang membiayai atau membantu perjalanan para pejuang asing.

Dewan juga menyatakan keprihatinan akan penghasilan dari ladang-ladang minyak yang dicaplok oleh dua kelompok itu yang digunakan untuk menyusun beragam serangan.

Para pejuang IS menjual minyak dari ladang-ladang minyak dan penyulingan-penyulingan di bawah kendali mereka di Irak kepada masyarakat setempat dan para penyelundup, sehingga menambah kekuatan keuangan mereka yang sekarang sudah banyak itu, demikian dikatakan para pejabat intelijen AS pada Kamis lalu.

Resolusi itu juga mengutuk perdagangan langsung maupun tidak langsung dengan IS atau Front al-Nusra dan memperingatkan bahwa hal itu dapat mengundang sanksi-sanksi tambahan. (*aljazeera)

0 comments:

Posting Komentar