Jika Ingin Aman Jauhi Anak-Anak Gaza


"Ternyata tempat yang paling aman di Gaza adalah tempat dimana tidak terdapat anak-anak Gaza. Atau jauuhilah anak-anak maka engkau akan selamat di Gaza".

Pernyataan diatas diungkapkan Ketua pemantau Euromid For Human Right, Dr. Romi Abduh yang dilansir pusat informasi Palestina, saat ditanya tentang peningkatan kebiadaban Zionis terhadap rumah-rumah aman di Gaza khususnya yang dihunia anak-anak dan wanita.

Ia mengatakan, Israel membidik anak-anak dan wanita Palestina dan ini yang terbanyak korbannya. Aksi ini jelas kejahatan perang. Mereka sengaja membantai anak-anak Palestina dengan jumlah paling banyak dari korban keseluruhan.

Anak-Anak Tak Berdosa

Zinah Bilal Abu Thagiyah seorang bocah berumur satu setengah tahun, bukanlah bocah terakhir yang dibantai Zionis. Ia juga tentu tak tahu mainan yang ia senangi ternyata membuat yahudi takut bukan kepalang hingga membantainya dengan sebuah roket dan memisahkan kepala dari badanya yang mungil.

Ayah dari bocah tersebut dengan berurai air mata memungut jasad yang mungil tersebut, ia pangku di pundaknya pun tak pernah bermimpi bila suatu hari ia akan membawa putri yang dicintainya ke kuburan. Kedua matanya seolah tak percaya, apakah jasad yang ia pungku itu adalah putri yang dicintainya ?.

Kondisi Zinah tak berbeda dengan Nur Abu Hashirah, seorang bocah perempuan berumur tiga tahun. Ia yang saat itu bersama adiknya Luma membeli jajanan dari warung dekat rumahnya. Ternyata senyuman manis yang polos dari raut muka tanpa dosa Nur tidak menghalangi Zionis untuk membantainya dengan sebuah roket yang menghancurkan tubuh mungilnya. Sementara adiknya dalam kondisi yang sangat memprihatinkan.

Mahmud Abu Hashirah, ayah dari Nur bertanya-tanya dengan perasaan khawatir dan cemas mengenai nasib anaknya. Ia sangat menyesal telah menyuruh Nur pergi ke warung yang berjarak beberapa meter dari rumahnya. Ternyata itulah yang mengakhiri hidup anaknya yang tercinta.

Target Perang Sesungguhnya

Walau dokter Mahmud Abu Samirah berupaya menyembunyikan kondisi putri Abu Hashriha, Luma. Namun kondisinya yang parah sulit rasanya ia juga bisa selamat dari kematian. Namun ayahnya yakin, Luma akan sembuh dan akan pulih lagi seperti sedia kala.

Kondisi di atas tidak menggambarkan seluruhnya. Itu bagian kecil dari ribuan korban anak-anak yang menjadi target sasaran perang Zionis. Mereka dibantai sedemikian rupa untuk menunjukan hakikat dan tujuan perang mereka sesungguhnya. (*pip)

0 comments:

Posting Komentar