Kadis Syariat Islam Kota Langsa Dikeroyok

Drs Ibrahim Latif, MM

Kepala Dinas Syariat Islam (Kadis SI) Kota Langsa, Ibrahim Latif bersama personel Wilayatul Hisbah (WH), Minggu (25/8) malam dikeroyok sekumpulan pemuda mabuk ketika membubarkan pesta keyboard (organ tunggal) di Gampong Karang Anyar, Kecamatan Langsa Baro. Ibrahim Latif sendiri menyatakan tetap komit menjalankan tugas dan siap mati demi tegaknya syariat Islam.

Menjelang insiden itu pihak Dinas Syariat Islam Kota Langsa mendapat laporan dari masyarakat bahwa ada tiga gampong yang mengadakan hiburan keyboard, yaitu Karang Anyar dan Gedubang Jawa di Kecamatan Langsa Baro serta Pondok Keumuneng di Kecamatan Langsa Lama.

Mendapat laporan itu, Kadis SI Kota Langsa, Ibrahim Latif bersama 12 personel WH meluncur ke lokasi untuk target menertibkan. Lagi pula muspika di masing-masing kecamatan di Kota Langsa telah mengeluarkan keputusan melarang hiburan keyboard pada malam hari.

Penertiban pertama berlangsung di Gampong Geudubang Jawa. Padahal waktu itu suasana sedang panas-panasnya dengan goyangan biduanita berpakaian seksi. Awalnya keuchik setempat bersekiras tak mau menghentikan hiburan itu namun setelah terjadi perdebatan panjang akhirnya pihak desa dan pelaksana mengalah.

Sukses di Geudubang Jawa, tim bergerak ke Pondok Keumuneng (Suka Rakyat) untuk menertibkan keyboard yang berpanggung di dekat mushalla desa itu. Biduanitanya juga berpakaian serbaseksi sambil bergoyang mengikuti hentakan musik dari organ tunggal. Penonton berjingkrak-jingkrak tak karu-karuan, campur baur dalam aroma alkohol.

Meski sempat diwarnai ketegangan, tetapi hiburan keyboard di Pondok Keumuneng juga sukses. Selanjutnya, menjelang tengah malam, sekitar pukul 23.30 WIB, tim pengawal syariat Islam tersebut melanjutkan misi ke Karang Anyar. Namun, di luar dugaan, penonton keyboard dari Pondok Keumuneng yang kecewa bergerak ke Karang Anyar untuk menghadang tim Ibrahim Latif.

Ketika Ibrahim Latif dan rombongan tiba di lokasi hiburan keyboard di arah belakang Masjid Baburrahmah Karang Anyar, langsung dihadang oleh serombongan pemuda yang sedang berada di bawah pengaruh minuman keras.

"Kita langsung naik panggung untuk menghentikan aksi biduanita berpakaian seksi sambil menari dan berjoget dengan pemuda yang sedang mabuk berat. Benar-benar pertunjukan yang sangat bertentangan dengan syariat Islam," kata Ibrahim Latif.

Tim yang naik ke panggung menghadapi perlawanan dari rombongan pemuda yang sedang mabuk. Personel WH dipukuli, ditinju, dan ditendang sambil didorong-dorong agar tidak menghentikan aksi mereka. Rusuh pun tak terelakkan.

Karena kekuatan tidak berimbang, akhirnya personel WH turun panggung. Saat berbalik arah itu, mereka juga dilempari dengan batu. Salah satu lemparan mengenai kepala Ibrahim Latif.

"Pak Kadis lepas dari kawalan kami sehingga dikeroyok dan ditendang serta ditumbuk kepalanya. Anggota WH yang lain juga dilempar batu. Kami terpaksa menyelamatkan diri ke mobil patroli. Beruntung ada dua personel Polsek Langsa Barat sehingga kami bisa meloloskan diri," kata Danton WH, Tgk Irmansyah.

Dalam penegasan, Ibrahim Latif mengatakan dirinya tidak pernah gentar menghadapi tantangan dalam penegakan syariat Islam. Dia juga menyatakan siap mati demi tegakkan syariat Islam.

"Kita tidak peduli, kita tidak gentar, kita tetap lawan orang yang menghina atau melecehkan syariat Islam," tegasnya.

Dia juga menyatakan siap mati demi tegakkan syariat Islam. "Jiwa dan raga saya, saya wakafkan untuk kepentingan syariat Islam," tegasnya.


0 comments:

Posting Komentar