WNI di Mesir Ketakutan: “Wahai SBY, Apa harus Kami Tuliskan Darah Kami?”


Evakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Mesir dinilai belum diperlukan. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan, kondisi negeri yang belakangan dirundung konflik berdarah itu telah membaik. 

Menyambut pernyataan pria yang akrab disapa SBY itu, para WNI yang tengah berada di lembah Nil tersebut pun buka suara.

"Wahai presidenku! Apa harus kami tuliskan dengan darah kami. Tentang ketakutan yang tak lagi berbahasa. Tentang keresahan yang tak lagi mampu terkata. Kami ingin evakuasi!" kata Kakanda Syadeva mahasiswa asal Magelang, Jawa Tengah, di Mesir, Sabtu (24/8/2013).

Sementara, Dita Rosmita, mahasiswi Universitas Al Azhar yang berasal dari Cikampek, Jawa Barat, berharap evakuasi WNI di Mesir segera dilakukan. Dia mengaku ketakutan.

"Saya menginginkan evakuasi karena cuma ada mahasiswi di kawasan rumah saya di daerah, yaitu Alexandria, Kami ketakutan," ucap Dita.

Namun suara berbeda dituturkan Yuli Yasin. Mahasiswi yang tengah merampungkan program doktor di Cairo University itu sepakat dengan SBY.

"Saya rasa belum diperlukan evakuasi, karena Mesir masih aman. Toh kita masih beraktivitas seperti biasa di luar jam malam," ujar mahasiswi asal Karawang, Jawa Barat itu.

Jajak pendapat terhadap 263 responden dari kalangan mahasiswa menunjukkan 126 orang (47,9 persen) menginginkan evakuasi, dan 137 orang (52,0 persen) enggan ikut evakuasi.

Jajak pendapat yang dilakukan dengan wawancara tatap muka, telepon dan lewat jejaring sosial facebook tersebut bersifat independen atas prakarsa pribadi wartawan Antara di Kairo.

23 Agustus 2013 lalu, dalam akun Twitter-nya, SBY menyatakan kondisi Mesir telah membaik.

"Presiden: Krn situasi di Mesir membaik, maka belum perlu dilakukan evakuasi. Tapi pemerintah akan membantu bagi WNI yg benar2 ingin kembali," tulis SBY.



0 comments:

Posting Komentar