AS Berada Dibalik Pembantaian 6.000 Rakyat Mesir

Amerika Dibalik Pembantaian Rakyat Mesir

Wakil Ketua Komisi III DPR RI dari Fraksi PKS, Almuzzammil Yusuf menerangkan bahwa selain Militer Mesir, Amerika Serikat (AS) adalah pihak yang paling bertanggungjawab dibalik pembantaian yang tidak manusiawi terhadap lebih dari 6000 rakyat Mesir.

Selama ini, militer Mesir adalah mitra strategis AS di Timur Tengah untuk melindungi kepentingan strategis Israel melalui bantuan keuangan, persenjataan dan pendidikan militer.

"Jika mau sebenarnya AS bisa hentikan pembantaian Militer Mesir terhadap rakyat Mesir. AS adalah mitra strategis dan donatur terbesar Militer Mesir. Tapi hal itu tidak dilakukan. Kebijakan AS mendiamkan pembantaian tersebut membuktikan AS dibalik konflik di Mesir," kata Muzzammil dalam rilisnya di Jakarta, (19/8/2013).

Menurut data yang didapat Muzzammil, bantuan pemerintah Amerika Serikat kepada Mesir termasuk lima terbesar di dunia. Pemerintah Amerika mensuplai 1,3 milyar US dolar per tahun untuk jenderal-jenderal Mesir sejak 1987. Amerika juga mensuplai 1200 tank Abraham M1, 221 jet tempur, dan sejumlah senjata tangan buatan AS dengan nilai milyaran US dolar sebagai bentuk komitmen Amerika Serikat terhadap Mesir.

"Bahkan Untuk tahun 2014 pemerintah Obama mengajukan 1,3 milyar US Dolar untuk bantuan militer Mesir. Terjadi peningkatan bantuan yang sangat signifikan dari tahun sebelumnya yang hanya 1,563 juta US dolar," paparnya.

Menurut politisi PKS asal Lampung ini, pernyataan pemerintah Amerika Serikat atas upaya pencegahan kekerasan, pemulihan pemerintah sipil dan mengembalikan proses demokrasi dan tentara kembali ke barak hanyalah basa basi.

"Kutukan pemerintah Amerika Serikat atas kekerasan di Mesir tidak mengurangi dukungan pemerintah Amerika Serikat atas militer Mesir untuk membantai rakyat Mesir."ujarnya.

Dengan jumlah korban pembantaian di Mesir lebih besar dan diliput oleh media masa secara massif, seharusnya AS memberi sanksi Militer Mesir lebih dari sanksi AS terhadap TNI dalam peristiwa penembakan yang menewaskan 250 jiwa yang disebut sebagai Pembantaian Santa Cruz.

"Tindakan TNI tersebut telah menjadikan Indonesia diberikan sanksi penghentian bantuan dana, pelatihan militer dan embargo senjata oleh Pemerintah AS. Jika tidak berikan sanksi kepada Militer Mesir, AS kembali menunjukan standar gandanya kepada dunia Internasional," paparnya. |

0 comments:

Posting Komentar