Pertama Kalinya, Istri Morsi Turun ke Jalan!


ISTRI Presiden Muhammad Mursi Naglaa Mahmoud, untuk pertama kalinya muncul ke publik sejak kudeta militer pada tanggal 3 Juli lalu.

Di tengah ancaman pemerintah sementara Mesir untuk membubarkan secara paksa aksi damai menentang kudeta, Naglaa Mahmoud berpidato memberi dukungan moril kepada para pendukung Mursi di Masjid Rabaah al-Adawiya, Kairo, Kamis (8/8).

Hari Raya Idul Fitri dirayakan para pendukung presiden yang dikudeta militer Mesir, Muhammad Mursi dengan turun ke jalan. Mereka menuntut pemulihan jabatannya.

Istri Mursi, Naglaa Mahmoud, yang jarang terlihat di depan umum ikut serta dalam unjuk rasa. Ia berbicara di hadapan para demonstran di Kairo dengan menyerukan suaminya untuk diizinkan kembali ke tampuk kekuasaan. Para peserta aksi menyambut pidato Naglaa dengan teriakan "Kembali! Kembali!".

Sebaliknya kerumunan orang juga memenuhi Alun-alun Tahrir untuk menunjukkan dukungan bagi militer dan pemerintahan sementara yang diangkatnya setelah menggulingkan Moursi lima pekan lalu.


Krisis politik telah mencapai fase baru yang berbahaya menyusul gagalnya usaha internasional pekan ini untuk menjembatani jurang pemisah antara dua pihak dan mengindari pertumpahan darah.

Tetapi libur Idul Fitri selama empat hari mulai Kamis berlangsung dengan suasana pada umumnya damai dan penuh kegembiraan. Tak ada laporan tentang kekerasan terjadi.

Ibu Negera Negeri Piramida itu, Naglaa Mahmoud meminta para pendukung Presiden Muhammad Mursi terus melakukan aksi penegakan konstitusi.

Suntikan moral kepada pendukung suaminya itu dikatakan Naglaa usai melaksanakan shalat Idul Fitri 1 Syawal 1434 Hijriah waktu setempat. 

''Jangan ragu dengan menegakkan hukum-hukum Allah. Jangan bersedih hati. Kita tidak takut dengan mereka (militer dan oposisi),'' kata dia, seperti dikutip Egypt Independent, Kamis (8/8).

Naglaa percaya, mayoritas masyarakat Mesir mendukung kepemimpinan suaminya. Itu bukan pernyataan kosong jika menjadikan hasil pemilihan umum setahun lalu sebagai tolok ukur.

Perempuan 51 tahun ini juga meyakini ada kekuatan jahiliyah di belakang aksi inkonstitusional militer dan oposisi. Naglaa menyatakan dua kelompok tersebut adalah aktor utama pembungkaman demokrasi dan keadilan di Mesir. Ibu dari lima anak ini juga menyampaikan salam atas nama suaminya untuk para pendukung. (*/ATJEHCYBER)

(*/rol/ant/reuters)

0 comments:

Posting Komentar