Aksi 'Membakar' Kota Kairo Mulai Terjadi


Apa yang dikhawatirkan seorang pemikir Mesir, Dr. Muhammad Abbas mulai tampak. Aksi sekelompok orang mulai membumi-hanguskan kota kairo, Api terbakar sepanjang malam. Washingtonpost menulis, gereja tersebut adalah satu dari 60 gereja yang diserang, dirusak, dan dibakar di sepanjang Mesir.

Washingtonpost menulis, gereja tersebut adalah satu dari 60 gereja yang diserang, dirusak, dan dibakar di sepanjang Mesir.

Washingtonpost pun melansir, usai mengunjungi gereja-gereja yang terbakar dan mewawancarai aktivis dan pejabat dari perwakilan negara barat, terdapat tanda tanya apakah memang Ikhwanul Muslimin--yang disalahkan oleh pemerintah--benar terlibat.

"Kami tidak melihat indikasi apa pun adanya keterlibatan Ikhwanul Muslimin sebagai suatu organisasi dalam mengorganisasi serangan ini," ujar seorang pejabat elite perwakilan negara barat dikutip oleh Washingtonpost yang enggan disebutkan namanya.

Di tempat seperti Beni Mazar, kota yang terletak di lembah Sungai Nil, sekitar 160 Mil dari Kairo, warga Kristen mengungkapkan ketakutan dan kemarahannya.

Mereka percaya bahwa Islamis yang menyerang gereja sebagai balas dendam terhadap pembubaran dua kamp demonstran di Kairo. Mereka pun menuduh para Islamis karena warga minoritas Kristen mendukung kudeta Presiden Mursi pada 3 Juli lalu.

Setelah wawancara Washingtonpost pada Senin dan Selasa kemarin, banyak warga yang mulai menuduh polisi terlibat atas perusakan gereja tersebut. Setidaknya, warga melihat dari tak adanya respons lebih lanjut dari polisi untuk memburu siapa pelaku pengerusakan sebenarnya.

Sebelumnya, Muhammad Abbas, pemikir Islam Mesir menulis bahwa ada rencana plot membumi-hanguskan Kairo. Dalam artikelnya Abbas menyatakan bahwa pihak penguasa telah merencanakan pembantaian baru di kota Kairo.

Pembantaian itu akan diiringi dengan aksi bakar-bakar. Di antara gedung kantor-kantor lembaga pemerintah, Katedral, Stasiun, Hypermarket, gereja, Bank Sentral, pusat studio media, hotel bintang lima, bioskop, SPBU, dan sebagainya.

Abbas menuturkan, plot tersebut guna menuduh kalangan aktifis Islam sebagai pelaku. Lantas militer menggambarkan langkah pemerintah melawan "perang melawan teroris".  

"Hal tersebut akan dibenarkan operasi-operasi keamanan menghabisi mereka," tulis Abbas.

0 comments:

Posting Komentar