Catat! Hermes Hotel Berjanji Tak Akan Rayakan Malam Tahun Baru


PULUHAN massa dari ormas Islam yang menamakan diri Masyarakat Pecinta Syariat Islam menggelar aksi demonstrasi di depan hotel Hermes Palace Banda Aceh Jumat, malam (20/12).

Mereka mendesak manajemen hotel berjanji dan menandatangani surat perjanjian untuk tidak menggelar kegiatan apapun saat natal dan tahun baru di hotel tersebut.

"Kami bukan alergi pada hotel tapi alergi dengan maksiat. Kami tidak mau musibah 26 Desember 2004 lalu terulang lagi di Aceh. Kami minta sikap Hotel Hermes untuk tidak merayakan tahun baru dan pesta pora," teriak seorang orator disambut teriakan, "Allahu Akbar" dari massa.

Pernyataan sikap ormas:

- Mendesak Pemerintah Aceh menindak tegas kegiatan apapun untuk merayakan natal
   dan tahun baru 2014
- Mendesak Gubernur menginstruksikan kepada seluruh bupati dan walikota Se-Aceh
   serta SKPA agar tidak merayakan natal dan malam tahun baru 2014
- Mendesak Gubernur berkoordinasi dengan Kapolda dan jajarannya untuk melakukan
   antisipasi perayaan natal dan malam tahun baru 2014 masehi seperti pesta minuman keras,
   petasan, narkoba tunasusila dan unsur maksiat lainnya
- Mendesak Pemerintah Aceh menindak tegas pemilik kafe-kafe, hotel/penginapan dan
   sejenisnya yang mengadakan perayaan natal dan tahun baru 2014

Setelah sekitar 30 menit menyampaikan berbagai orasi, perwakilan massa dalam aksi yang mendapat pengawalan pihak kepolisian ini, diterima GM Hotel Hermes Palace, Octowandi.

Octowandi dalam pertemuan dengan perwakilan massa mengatakan pihaknya pada 31 Desember 2013, mulai pukul 20.00 WIB hingga selesai akan menggelar acara starlight dinner dengan menghadirkan Penyanyi Aceh, Liza Aulia, dan menampilkan band-band lokal Aceh di Hotel tersebut.

"Saya mohon untuk tahun baru ini saya mengadakan acara tersebut dantidak dihadiri band luar. Semua band-band Aceh dan pemainnya menggunakan jilbab dan berbusana muslim. Apakah saya salah untuk mengangkat kesenian Aceh lebih terkenal? Kalau natal kami tak pernah merayakannya," kata Octo.

Menanggapi hal itu, Koordinator Aksi, M Ali Hijrah mengatakan pihaknya tidak mengizinkan kegiatan apapun itu dilakukan malam tahun baru.

"Kami tetap komitmen tidak ada acara pada malam tahun baru. Ini juga imbauan MPU dan Wali Kota Banda Aceh. Kalau mau adakan acara, silakan dimaju mundurkan jadwalnya," kata Ali Hijrah.

Setelah disepakati antara pihak hotel dengan Masyarakat Pecinta Syariat Islam, Octowandi menuliskan sendiri perjanjian di atas kertas berlogo Hotel Hermes Palace Banda Aceh yang kemudian dibubuhi tandatangannya.

"Saya tidak menuliskan tahun dalam pernyataan ini agar dapat digunakan untuk selamanya," tandas Hijrah.

Berikut surat pernyataan GM Hermes Palace Hotel, Octowandi:

SAYA yang bertandatangan di bawah ini, selaku General Manager Hermes Palace Hotel Banda (Octowandi) menyatakan tidak akan mengadakan acara natal dan malam tahun baru tanggal 31 Desember dalam bentuk apapun termasuk kegiatan diskotik dan hiburan lainnya. Jika melanggar perjanjian ini maka kami siap menerima sanksi dari masyarakat.

Kesepakatan yang dituangkan dalam pernyataan tertulis tesebut kemudian ditangdatangani General Manager Hermes Palace Hotel, Octowandi, Kapolsek Ulee Kareng, Poeloeng, Ketua Tim Amar Ma'ruf Nahi Mungkar (Tamar) Banda Aceh, Tgk Ridwan Ibrahim SAg MPd, dan Ketua Aksi Masyarakat Pecinta Syariat Islam, Tgk M Ali Hijrah. (*serambinews)



0 comments:

Posting Komentar