68 Tahun Dipimpin Partai Sekuler, RI Jadi Negara Penghutang


Ketua Umum Partai Bulan Bintang MS Kaban mencermati kekuatan politik Islam menjelang digelarnya Pemilu Legislatif pada April mendatang. Ia menilai kekuatan partai politik Islam masih belum dominan.

"Tahun ini 69 tahun Indonesia merdeka, tapi selama 69 tahun Indonesia merdeka dan 10 kali dilakukan pemilihan umum, kekuatan politik Islam tidak pernah dominan tidak pernah menang, tidak pernah menentukan bagaimana Indonesia. Jadi kita harus ingat ini," kata Kaban dalam Rakernas Perhimpunan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (PII) di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (1/3/2014).

"Perjuangan nilai aspirasi Islam tidak boleh berhenti, masyarakat bisa saja tidak bisa terima ya karena pada waktu kita merdeka dunia ini didominasi oleh pemikiran-pemikiran sekuler,"tegasnya.

Menurut Kaban selama 68 tahun Indonesia merdeka dan dipimpin oleh partai-partai yang berbasis sekuler, Indonesia menjadi negara penghutang. "Bayangkan hari ini hutang itu lebih besar daripada penerimaan negara,"ujarnya.

Untuk itu, Ka'ban mengajak kalangan Islam untuk merubah kondisi yang terjadi saat ini.
"Kalau saya mengajak kita apakah dimasa yang akan datang itu suasana itu bisa kita ubah. Kalau saya tetap yakin yang bisa mengubah itu Islam itu," terangnya.

"Masalah tokoh figur barangkali belum pas, tapi sebagai kekuatan politik harus terus," tambahnya.

Sementara itu, salah satu Ketua Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia Ferry Latief mempersilakan anggota dan alumni PII untuk memilih partai berbasis Islam dalam Pemilu Legislatif mendatang. Hal ini karena banyak anggotanya berada disejumlah parpol berbasis Islam.

"KB PII tidak partisan dalam arti melihat itu dalam unsur partai tapi yang pasti. Yang kita akan mendukung partai Islam, dan partai berbasis Islam. Kita tidak mengarahkan untuk memilih salah satu parpol,"tambahnya. (*okz)

0 comments:

Posting Komentar