Benarkah MH370 Sama Sekali Tak Terdeteksi Lewati Indonesia?


Kepala Dinas Penerangan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto menegaskan pesawat Malaysia Airlines MH370 tak melintasi wilayah udara Indonesia sejak dinyatakan hilang.

Menurut dia, radar milik TNI AU dalam kondisi bagus dan tidak mendeteksi pesawat MH370.

"Semua spekulasi kan masih katanya melintas, kami juga tidak tahu melintas atau tidak. Radar tidak mendeteksi obyek MH370," katanya ketika dihubungi, Selasa, 25 Maret 2014.

TNI AU, kata dia, sudah mengecek radar di Sabang, Aceh, dan tidak ditemukan rekaman pesawat Boeing 777-200ER melintasi udara Indonesia. "Radar kami beroperasi 24 jam."

Hadi menuturkan pesawat komersial tersebut mematikan transponder-nya ketika berada di wilayah udara Vietnam kemudian dinyatakan hilang. Dengan demikian, hanya radar militerlah yang bisa menangkap sinyal pesawat yang mengangkut 239 orang itu.

Kalaupun pesawat tujuan Beijing itu berbalik arah dan melintasi Indonesia, kata dia, tentunya radar pertahanan Malaysia juga bisa mendeteksi. Soalnya, menurut Hadi, pertahanan udara Indonesia-Malaysia terkoordinasi.

"Apabila ada obyek yang mencurigakan, Malaysia bisa melaporkan ada obyek yang mengarah ke Indonesia dan minta untuk mengawasi," ujarnya.

Mengenai spekulasi pesawat tersebut melintasi Indonesia, kata Hadi, itu lantaran dugaan ditemukannya puing-puing yang berada di Samudra Hindia. "Suspect-nya itu belum tentu benar," ujarnya.

Dipertanyakan

Wakil Presiden Federasi Pilot Indonesia Ali Nahdi mempertanyakan tidak terdeteksinya pesawat Malaysia Airlines MH370 yang terbang melintasi udara Indonesia.

Padahal, kata dia, jika ada pesawat asing yang masuk ke suatu negara tanpa koordinasi, harus segera dipertanyakan maksudnya.

"Kalau tidak berkoordinasi dengan baik, bisa saja ditembak, seperti di Rusia," kata Ali saat dihubungi, Selasa, 25 Maret 2014.

Menurut Ali, Indonesia memiliki radar pendeteksi, tetapi tidak diketahui masih berfungsi dengan baik atau tidak. Untuk pertahanan, kata Ali, seharusnya radar terus berfungsi dengan baik.

"Kalau tidak ya negara kita bisa dilewati sembarangan," kata dia.

Senin malam, 24 Maret 2014, sekitar pukul 20.00 waktu Malaysia, Perdana Menteri Najib Razak mengumumkan berdasarkan analisis data dari satelit penerbangan, MH370 yang terbang dari Kuala Lumpur menuju Beijing, Cina, malah berakhir di sebelah selatan Samudra Hindia.

Tidak ada satu pun penumpang maupun kru pesawat yang dikabarkan selamat.

Pesawat Boeing 777 tersebut hilang sejak 8 Maret 2014. Selama 17 hari, upaya pencarian melibatkan tim dari 27 negara.

Titik terang keberadaan MH370 baru diketahui pada pekan lalu, saat sejumlah benda yang diduga bagian dari pesawat itu ditemukan mengapung di perairan Samudra Hindia, sekitar 2.500 kilometer sebelah barat Perth. (*tempo)


0 comments:

Posting Komentar